Integrasi KRL-Transjakarta, PT KCJ Siapkan Dua Stasiun
A
A
A
JAKARTA - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menyiapkan Stasiun Tebet dan Manggarai dalam bagian rencana integrasi KRL Commuter Line dengan bus Transjakarta.
Dirut PT KCJ M.N Fadhila mengatakan, rencananya integrasi antara bus Transjakarta dengan KRL merupakan terobosan yang harus diapresiasi. Bila integrasi ini terelasisasi tentunya akan membuat penumpang dua angkutan umum tersebut lebih mudah mengakses transportasi.
"Kami menyiapkan Stasiun Tebet dan Manggarai terkait rencana integrasi KRl dengan bus Transjakarta," kata Fadhila, Sabtu (5/12/2015). Menurut Fadhila, kedua stasiun tersebut secara teknik untuk implementasinya tidak membutuhkan kesiapan yang banyak dari Transjakarta apabila akan membangun halte dan menempatkan kendaraan.
Selain menyiapkan dua stasiun, Fadhila juga mengusulkan agar Kartu Multi Trip (KMT) dapat dijadikan alat bayar juga untuk Transjakarta. "Saat ini sebanyak 65% transaksi penumpang KRL menggunakan KMT. Jika diintegrasikan KMT dapat menjadi alat bayar di Transjakarta akan sangat memudahkan penumpang", ujarnya.
Fadhila menuturkan, rencana integrasi KRL-bus Transjakarta berawal dari adanya masukan tentang pembukaan rute-rute bus Transjakarta agar melewati stasiun-stasiun yang belum dilintasi koridor Transjakarta."Terkait kapan dapat direalisasikan kita serahkan pada Transjakarta. Sebab, pembangunan koridor Transjakarta di dua stasiun itu merupakan wewenang mereka," tuturnya.
Dirut PT KCJ M.N Fadhila mengatakan, rencananya integrasi antara bus Transjakarta dengan KRL merupakan terobosan yang harus diapresiasi. Bila integrasi ini terelasisasi tentunya akan membuat penumpang dua angkutan umum tersebut lebih mudah mengakses transportasi.
"Kami menyiapkan Stasiun Tebet dan Manggarai terkait rencana integrasi KRl dengan bus Transjakarta," kata Fadhila, Sabtu (5/12/2015). Menurut Fadhila, kedua stasiun tersebut secara teknik untuk implementasinya tidak membutuhkan kesiapan yang banyak dari Transjakarta apabila akan membangun halte dan menempatkan kendaraan.
Selain menyiapkan dua stasiun, Fadhila juga mengusulkan agar Kartu Multi Trip (KMT) dapat dijadikan alat bayar juga untuk Transjakarta. "Saat ini sebanyak 65% transaksi penumpang KRL menggunakan KMT. Jika diintegrasikan KMT dapat menjadi alat bayar di Transjakarta akan sangat memudahkan penumpang", ujarnya.
Fadhila menuturkan, rencana integrasi KRL-bus Transjakarta berawal dari adanya masukan tentang pembukaan rute-rute bus Transjakarta agar melewati stasiun-stasiun yang belum dilintasi koridor Transjakarta."Terkait kapan dapat direalisasikan kita serahkan pada Transjakarta. Sebab, pembangunan koridor Transjakarta di dua stasiun itu merupakan wewenang mereka," tuturnya.
(whb)