Yusril: Saya Bukan Takut Hadapi Pemda DKI di Pengadilan

JAKARTA - Kuasa hukum PT Godang Tua Jaya (GTJ) dan PT Navigat Organic Indonesia (NOEI) Yusril Ihza Mahendra tak ingin penyelesaian konflik sampah dilakukan melalui pengadilan. Yusril lebih memikirkan dampak sosial dan politik bila konfilk tersebut berlarut-larut.

Melaluai akun Twitter pribadi @Yusrilihza_Mahendra, mantan Menteri Kehakiman & HAM ini menegaskan, "Saya menawarkan solusi damai dan komprehensif mengatasi masalah sampah di DKI dengan duduk bersama berunding cari solusi terbaik. Saya bukan takut berhadapan dengan Pemda DKI dan para kuasa hukumnya di Pengadilan. Saya memikirkan dampak sosial dan politiknya jika berlarut2."

Masih dalam akun Twitternya, Yusril berkicau, "Warga DKI sudah bayar pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan bermotor serta berbagai retribusi termasuk retribusi sampah. Pajak dan retribusi yang menjadi sumber pendapatan Pemda DKI termasuk bayar gaji dan fasilitas Gubernur DKI itu terus meningkat tiap tahun. Hari ini yang protes sebagian warga Bekasi dan Cileungsi karena masalah pengangkutan sampah yang meresahkan mereka. Kalau penanganan berlarut-larut bukan mustahil esok lusa warga DKI yang akan protes masalah sampah yang menumpuk. Padahal mereka bayar pajak & retribusi. Ini semua secara politis berpotensi menurunkan citra kehandalan Gubernur DKI dalam mengatasi masalah sampah. Karena itu, saya berharap akan ada jiwa besar mengakui kekurangan diri masing-masing dalam mengatasi masalah sampah ini. Dan duduk bersama merumuskan akar masalah dan mencarikan jalan keluar yang terbaik, bukan cari menang-menangan bagi salah satu pihak. Itu juga yang menjadi rekomendasi BPK agar Pemda DKI dan swasta berunding, lakukan renegosiasi kontrak sehingga menguntungkan kedua pihak."

Pilihan:

Via Twitter, Yusril: Jangan Cari Kambing Hitam & Ingin Menang Sendiri
Yusril Minta Ahok Tenang Hadapi Konflik Sampah Bantar Gebang