Merasa Tak Diakui, Relawan Ini Tarik Dukungan
A
A
A
DEPOK - Kalimulya Center (KC) relawan pendukung pasangan calon Dimas Oky Nugroho-Babai Suhaimi menarik dukungannya di Pilkada Depok. Penarikan dukungan itu disebabkan tidak adanya pengakuan atau legalitas dari pasagan nomor satu itu.
Sekretaris KC Yudi H mengaku, selama sebulan berdiri, KC sudah melakukan sejumlah konsolidasi yang bertujuan memenangkan pasangan tersebut.
"Tapi ketika kami meminta pengakuan secara legal hitam di atas putih. Tapi sampai saat ini tidak terwujud, untuk itu mulai saat ini Kalimulya Center resmi dibubarkan," katanya di Depok, Senin (26/10/2015).
Dikatakan, KC merasa aspirasi yang tidak direspon oleh pasangan calon tersebut sehingga membuat KC mandek. Keputusan pembubaran itu dibuat lantaran merasa dukungan yang diberikan bertepuk sebelah tangan. "Kami enggak mau geer karena kita sudah semangat tapi enggak ada respon," ungkapnya.
Sebelumnya, kata dia, secara lisan paslon nomor satu itu mengaku mendukung positif berdirinya KC. Kemudian, akan dijalin kerja sama yang sinergi untuk mewujudkan aspirasi bersama.
"Secara lisan mereka mendukung tapi kami butuh pengakuan resmi. Kalau itu saja tidak diwujudkan bagaimana program kerja lainnya," katanya.
Ditanya apakan KC akan memberikan dukungan pada pasangan nomor dua yaitu Idris Abdul Shomad-Pradi Supriatna, Yadi enggan menjawab secara detil. Namun ditegaskan, pasca dibubarkannya KC maka secara personal simbol-simbol yang dulunya ada dalam jajaran KC bebas menentukan pilihan.
"Dikembalikan pada masing-masing. Yang jelas, KC mulai saat ini sudah bubar dan tidak memberikan dukungan pada paslon nomor satu," pungkasnya.
PILIHAN:
Ahok Tak Terima Dianggap Lecehkan TNI
Sekretaris KC Yudi H mengaku, selama sebulan berdiri, KC sudah melakukan sejumlah konsolidasi yang bertujuan memenangkan pasangan tersebut.
"Tapi ketika kami meminta pengakuan secara legal hitam di atas putih. Tapi sampai saat ini tidak terwujud, untuk itu mulai saat ini Kalimulya Center resmi dibubarkan," katanya di Depok, Senin (26/10/2015).
Dikatakan, KC merasa aspirasi yang tidak direspon oleh pasangan calon tersebut sehingga membuat KC mandek. Keputusan pembubaran itu dibuat lantaran merasa dukungan yang diberikan bertepuk sebelah tangan. "Kami enggak mau geer karena kita sudah semangat tapi enggak ada respon," ungkapnya.
Sebelumnya, kata dia, secara lisan paslon nomor satu itu mengaku mendukung positif berdirinya KC. Kemudian, akan dijalin kerja sama yang sinergi untuk mewujudkan aspirasi bersama.
"Secara lisan mereka mendukung tapi kami butuh pengakuan resmi. Kalau itu saja tidak diwujudkan bagaimana program kerja lainnya," katanya.
Ditanya apakan KC akan memberikan dukungan pada pasangan nomor dua yaitu Idris Abdul Shomad-Pradi Supriatna, Yadi enggan menjawab secara detil. Namun ditegaskan, pasca dibubarkannya KC maka secara personal simbol-simbol yang dulunya ada dalam jajaran KC bebas menentukan pilihan.
"Dikembalikan pada masing-masing. Yang jelas, KC mulai saat ini sudah bubar dan tidak memberikan dukungan pada paslon nomor satu," pungkasnya.
PILIHAN:
Ahok Tak Terima Dianggap Lecehkan TNI
(mhd)