Ini Alasan Asisten Masinis Mengemudikan KRL Nahas
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) PT KCJ MN Fadhila menjelaskan, kecelakaan dua KRL di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, diduga adanya kelalaian masinis. Karena, untuk jadi masinis harus hafal sinyal.
"Tentunya untuk mencapai 4.000 jan itu dia harus mengoperasikan kereta. Tidak ada aturan relasi mana saja yang boleh dan mana yang tidak," kata Fadhil kepada wartawan saat konferensi pers di kantor Jakarta Railway Center ( JRC), Kamis 24 September 2015.
Meski demikian, kata dia, asisten masisnis harus menghafal banflak. Sehingga, pada saat sudah menghafal dia sudah bisa menjadi masinis.
"Asisten masinis harus hafal di antara 2 stasiun, misal ada lengkung, perlintasan, wesel, dia harus melakukan perjalan itu. sehingga pada saat kilometernya tercapai dia bisa jadi masinis," jelasnya.
Asisten masinis dituntut hafal dan tidak dapat hafal dalam waktu singkat. "Tidak bisa dihafal sekali dua kali, ini juga berlaku masinis kereta api jarak jauh. Misal perjalanan Jakarta-Surabaya dia harus hafal," tuturnya.
PILIHAN:
Nyagub DKI, Haji Lulung: PPP Nanti, Masih Lama
"Tentunya untuk mencapai 4.000 jan itu dia harus mengoperasikan kereta. Tidak ada aturan relasi mana saja yang boleh dan mana yang tidak," kata Fadhil kepada wartawan saat konferensi pers di kantor Jakarta Railway Center ( JRC), Kamis 24 September 2015.
Meski demikian, kata dia, asisten masisnis harus menghafal banflak. Sehingga, pada saat sudah menghafal dia sudah bisa menjadi masinis.
"Asisten masinis harus hafal di antara 2 stasiun, misal ada lengkung, perlintasan, wesel, dia harus melakukan perjalan itu. sehingga pada saat kilometernya tercapai dia bisa jadi masinis," jelasnya.
Asisten masinis dituntut hafal dan tidak dapat hafal dalam waktu singkat. "Tidak bisa dihafal sekali dua kali, ini juga berlaku masinis kereta api jarak jauh. Misal perjalanan Jakarta-Surabaya dia harus hafal," tuturnya.
PILIHAN:
Nyagub DKI, Haji Lulung: PPP Nanti, Masih Lama
(mhd)