Tabrakan, 12 Jam Commuter Line Tidak Beroperasi
A
A
A
JAKARTA - Sedikitnya 12 jam layanan Kereta Commuter Jabodetabek (KCJ) jurusan Jakarta Kota-Bogor maupun sebaliknya tidak beroperasi. Hal itu adalah buntut dari kecelakaan Commuter Line di Stasiun Juanda, Jakpus pada Rabu 23 September 2015.
Hal itu disampaikan oleh Manager Humas PT KCJ Adli Hakim. Dia juga menambahkan, operasi itu baru bisa normal ketika sejumlah rel maupun rangkaian dua kereta yang berada di Stasiun Juanda bisa dibereskan sekitar pukul 06.30 WIB.
"Kereta pertama yang melintas Stasiun Juanda adalah jurusan Bogor-Jakarta Kota pada pukul 07.15 WIB, pagi tadi," ungkap Adli di Jakarta, Kamis September 2015.
Adli mengakui, setelah adanya rangkaian pertama melintas, selanjutnya hingga sore kemarin, semua jalananya operasional KCJ sudah kembali normal dan tidak mengalami gangguan sedikitpun.
Sementara, untuk 20 rangkaian kereta nomor 1154 dan 1156 yang mengalami kerusakan pasca insident kemarin. Adli mengakui, saat ini, 20 rangkaian itu tersimpan di bengkel kereta yang berada di Dipo Manggarai.
"Kereta itu memang bisa diperbaiki, tapi kita belum tahu, apakah nantinya di perbaiki atau tidak," tutur Adli.
Terkait soal kerugian yang terjadi akibat insident tersebut, Adli mengaku pihaknya masih melakukan penghitungan materil akibat peristiwa itu, termasuk 20 kereta buatan Japan yang rusak itu.
Untuk korbanya, Adli mengakui, hingga sore tadi, dari 43 korban yang mengalami luka baik kecil maupun berat, 33 di antaranya sudah boleh dipulangkan oleh pihak medis. Sementara 10 orang lainnya, saat ini masih berada di dua rumah sakit, yakni tujuh orang berada di RS Husada, dan tiga orang lainnya berada di Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Subroto.
Untuk korban terparah, Adli mengakui, bahwa hasil pantauannya, korban yang mengalami luka parah bukanlah milik Gustian yang merupakan masinis rangkaian kereta nomor 1156, melainkan seorang penumpang bernama Nining (39).
"Ia (nining) terluka di bagian kepala, dan harus mendapatkan perawatan intensif. Sementara sembilan lainnya hanya belum diperbolehkan pulang oleh Dokter, semua korban terluka kami pastikan akan ditanggung sepenuhnya oleh KCJ," pungkasnya.
Hal itu disampaikan oleh Manager Humas PT KCJ Adli Hakim. Dia juga menambahkan, operasi itu baru bisa normal ketika sejumlah rel maupun rangkaian dua kereta yang berada di Stasiun Juanda bisa dibereskan sekitar pukul 06.30 WIB.
"Kereta pertama yang melintas Stasiun Juanda adalah jurusan Bogor-Jakarta Kota pada pukul 07.15 WIB, pagi tadi," ungkap Adli di Jakarta, Kamis September 2015.
Adli mengakui, setelah adanya rangkaian pertama melintas, selanjutnya hingga sore kemarin, semua jalananya operasional KCJ sudah kembali normal dan tidak mengalami gangguan sedikitpun.
Sementara, untuk 20 rangkaian kereta nomor 1154 dan 1156 yang mengalami kerusakan pasca insident kemarin. Adli mengakui, saat ini, 20 rangkaian itu tersimpan di bengkel kereta yang berada di Dipo Manggarai.
"Kereta itu memang bisa diperbaiki, tapi kita belum tahu, apakah nantinya di perbaiki atau tidak," tutur Adli.
Terkait soal kerugian yang terjadi akibat insident tersebut, Adli mengaku pihaknya masih melakukan penghitungan materil akibat peristiwa itu, termasuk 20 kereta buatan Japan yang rusak itu.
Untuk korbanya, Adli mengakui, hingga sore tadi, dari 43 korban yang mengalami luka baik kecil maupun berat, 33 di antaranya sudah boleh dipulangkan oleh pihak medis. Sementara 10 orang lainnya, saat ini masih berada di dua rumah sakit, yakni tujuh orang berada di RS Husada, dan tiga orang lainnya berada di Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Subroto.
Untuk korban terparah, Adli mengakui, bahwa hasil pantauannya, korban yang mengalami luka parah bukanlah milik Gustian yang merupakan masinis rangkaian kereta nomor 1156, melainkan seorang penumpang bernama Nining (39).
"Ia (nining) terluka di bagian kepala, dan harus mendapatkan perawatan intensif. Sementara sembilan lainnya hanya belum diperbolehkan pulang oleh Dokter, semua korban terluka kami pastikan akan ditanggung sepenuhnya oleh KCJ," pungkasnya.
(mhd)