Di-PHP Menteri, Buruh Ancam Mogok Nasional Pada November
A
A
A
JAKARTA - Gerakan Buruh Indonesia (GBI) menyatakan ketidakpuasannya atas pertemuannya dengan tiga menteri di Menko Polhukam. Buruh mengancam jika pemerintah tidak merealisasikan janjinya, buruh akan melakukan mogok nasional pada November nanti.
"Buruh tidak puas dan masih jauh dari harapan dari hasil pertemuan dengan tiga menteri tersebut di kantor Kemenko Polhukam terkait tuntutan buruh," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal melalui pesan singkatnya, Selasa (1/9/2015).
Menurutnya, hasil pertemuan para buruh dengan Menko Polhukam Luhut Panjaitan, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, dan Menteri Kesehatan Nila Djuwita F.Moeloek sangat tidak memuaskan mengecewakan.
Pasalnya, saat dilakukannya diskusi, para menteri tersebut hanya memberikan penjelasan kondisi ekonomi Indonesia terkini. Tak ada satu pun dari mereka yang memberikan solusi terhadap tuntutan buruh.
"Bahkan tuntutan teknis pun (seperti isu Jaminan pensiun, Jaminan Kesehatan, Outsourcing BUMN, Kasus meninggalnya 27 buruh PT Mandom) tidak ada solusinya kecuali sekedar penjelasan," paparnya.
Maka itu, tambah Iqbal, kaum buruh akan menantikan jawaban terkait tuntutan para buruh tersebut pada bulan November 2015 mendatang. Apabila tidak dipenuhi, buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Indonesia itu akan melakukan mogok massal.
"Posisi dan sikap GBI dan buruh Indonesia adalah melihat Apa kebijakan pemerintah yang akan dijalani. Apakah rupiah akan menguat? Apakah PHK besar-besaran akan terjadi? Apakah daya beli buruh dan masyarakat akan kembali meningkat? Apakah pekerja asing unskill akan berkurang? Bila semua jawabannya adalah tidak, maka buruh akan mempersiapkan mogok nasional," pungkasnya.
"Buruh tidak puas dan masih jauh dari harapan dari hasil pertemuan dengan tiga menteri tersebut di kantor Kemenko Polhukam terkait tuntutan buruh," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal melalui pesan singkatnya, Selasa (1/9/2015).
Menurutnya, hasil pertemuan para buruh dengan Menko Polhukam Luhut Panjaitan, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, dan Menteri Kesehatan Nila Djuwita F.Moeloek sangat tidak memuaskan mengecewakan.
Pasalnya, saat dilakukannya diskusi, para menteri tersebut hanya memberikan penjelasan kondisi ekonomi Indonesia terkini. Tak ada satu pun dari mereka yang memberikan solusi terhadap tuntutan buruh.
"Bahkan tuntutan teknis pun (seperti isu Jaminan pensiun, Jaminan Kesehatan, Outsourcing BUMN, Kasus meninggalnya 27 buruh PT Mandom) tidak ada solusinya kecuali sekedar penjelasan," paparnya.
Maka itu, tambah Iqbal, kaum buruh akan menantikan jawaban terkait tuntutan para buruh tersebut pada bulan November 2015 mendatang. Apabila tidak dipenuhi, buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Indonesia itu akan melakukan mogok massal.
"Posisi dan sikap GBI dan buruh Indonesia adalah melihat Apa kebijakan pemerintah yang akan dijalani. Apakah rupiah akan menguat? Apakah PHK besar-besaran akan terjadi? Apakah daya beli buruh dan masyarakat akan kembali meningkat? Apakah pekerja asing unskill akan berkurang? Bila semua jawabannya adalah tidak, maka buruh akan mempersiapkan mogok nasional," pungkasnya.
(ysw)