Atasi Krisis, Mahasiswa Ajak Masyarakat Bersatu
A
A
A
JAKARTA - Puluhan mahasiwa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bersatu (AMB) di depan Patung Indosat, Jakarta Pusat, meminta masyarakat untuk mendukung pemerintah dalam menuntaskan persoalan ekonomi sebagai dampak langsung dari gejolak ekonomi global. Mereka juga meminta agar masyarakat tidak saling menyalahkan.
"Mari kita bersatu padu, tunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang mencintai negaranya disaat krisis seperti ini. Abaikan perbedaan sikap dan pilihan saat Pilpres dahulu, mari bahu membahu mencari solusi," kata Opan Sifran, koordinator aksi di Jakarta, Senin (31/8/2015).
Dia berharap, pemerintah segera mengambil langkah kongkret untuk menyelesaikan krisi ekonomi. "Yang terpenting, dalam mengambil kebijakan, pemerintah melindungi rakyat dari hantaman krisis ekonomi," tambahnya.
Dukungan itu, menurut dia, masyarakat tidak mengganggu yang menyebabkan kegaduhan politik. "Jangan termakan provokasi ajakan aksi unjuk rasa mengkritisi pemerintah, tapi unjung-ujungnya ada agenda politik tersembunyi dari kelompok politik yang tidak puas dengan pemerintah," imbuhnya.
Terkait dengan aksi unjuk rasa buruh 1 September besok, Opan menyatakan, sepanjang aksi dilakukan dengan damai, maka aksi buruh tidak akan memperburuk situasi ekonomi.
"Buruh punya hak untuk menyampaikan aspirasi melalui aksi unjuk rasa, tetapi itu perlu dilakukan dengan damai. Jika aksi buruh anarkis, maka akan kontra produktif dengan aspirasi tuntutan yang akan disampaikan," katanya.
Dia menambahkan, pemerintah tidak bisa menganggap biasa saja aksi Dia menambahkan, pemerintah tidak bisa menganggap biasa saja aksi buruh ini. Pasalnya, pelambatan ekonomi akan berdampak pada sektor buruh dan juga masyarakat lainnya.
"Oleh karena itulah, saatnya bagi pemerintah untuk mendengar dan mengajak rakyat untuk mendukung solusi yang di tawarkan pemerintah. Kalau pemerintah sudah tidak mau mendengar aspirasi rakyatnya, ya jangan harap rakyat mau diajak bersatu untuk mengatasi krisis ekonomi ini," pungkasnya.
PILIHAN:
8.542 Personel Polisi Amankan Demo Buruh Besok
"Mari kita bersatu padu, tunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang mencintai negaranya disaat krisis seperti ini. Abaikan perbedaan sikap dan pilihan saat Pilpres dahulu, mari bahu membahu mencari solusi," kata Opan Sifran, koordinator aksi di Jakarta, Senin (31/8/2015).
Dia berharap, pemerintah segera mengambil langkah kongkret untuk menyelesaikan krisi ekonomi. "Yang terpenting, dalam mengambil kebijakan, pemerintah melindungi rakyat dari hantaman krisis ekonomi," tambahnya.
Dukungan itu, menurut dia, masyarakat tidak mengganggu yang menyebabkan kegaduhan politik. "Jangan termakan provokasi ajakan aksi unjuk rasa mengkritisi pemerintah, tapi unjung-ujungnya ada agenda politik tersembunyi dari kelompok politik yang tidak puas dengan pemerintah," imbuhnya.
Terkait dengan aksi unjuk rasa buruh 1 September besok, Opan menyatakan, sepanjang aksi dilakukan dengan damai, maka aksi buruh tidak akan memperburuk situasi ekonomi.
"Buruh punya hak untuk menyampaikan aspirasi melalui aksi unjuk rasa, tetapi itu perlu dilakukan dengan damai. Jika aksi buruh anarkis, maka akan kontra produktif dengan aspirasi tuntutan yang akan disampaikan," katanya.
Dia menambahkan, pemerintah tidak bisa menganggap biasa saja aksi Dia menambahkan, pemerintah tidak bisa menganggap biasa saja aksi buruh ini. Pasalnya, pelambatan ekonomi akan berdampak pada sektor buruh dan juga masyarakat lainnya.
"Oleh karena itulah, saatnya bagi pemerintah untuk mendengar dan mengajak rakyat untuk mendukung solusi yang di tawarkan pemerintah. Kalau pemerintah sudah tidak mau mendengar aspirasi rakyatnya, ya jangan harap rakyat mau diajak bersatu untuk mengatasi krisis ekonomi ini," pungkasnya.
PILIHAN:
8.542 Personel Polisi Amankan Demo Buruh Besok
(mhd)