3 Pembangunan Jalan Inspeksi di Jakarta Pusat Mangkrak
A
A
A
JAKARTA - Tiga pengerjaan jalan inspeksi di Jakarta Pusat hingga kini mangkrak. Sejumlah kendala dihadapi Pemkot Jakarta Pusat hingga berujung terhentinya pengerjaan jalan inspeksi tersebut.
Tiga ruas jalan inspeksi yang mangkar itu di antaranya, jalan di pinggir kali Banjir Kanal Barat (BKB), jalan di pinggir Kali Ciliwung tepatnya di Jalan Kali Pasir, serta di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Untuk di pinggir Kali BKB pengerjaan terhenti karena terbentur adanya pipa Palyja sehingga jalanan tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Sementara untuk di pinggir kali Ciliwing yang berada di Jalan Kali Pasir terbentur karena adanya beberapa rumah warga yang belum dibayar oleh Pemprov DKI. Terakhir di kawasan Kemayoran tidak diketahui sekitar 200 meter jalan belum di aspal.
Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede mengakui, mangkraknya pembangunan jalan inspeksi BKB Jembatan Tinggi saat ini dikarenakan terkendala keberadaan pipa distribusi milik Palyja yang melintang sejajar dengan jembatan.
"Kami sudah tinjau dan laporkan kendala ini dalam rapat pimpinan. Dalam waktu dekat saya akan bertemu dengan pihak Palyja untuk berdiskusi mengenai pemindahan pipa tersebut. Karena, kalau masih ada pipa di sana, pembangunan dapat dipastikan tidak akan berjalan, lagi pula walaupun jalan sudah dibangun, kendaraan pun tidak bisa melintas karena memang pipa terlalu rendah," jelasnya.
Tiga ruas jalan inspeksi yang mangkar itu di antaranya, jalan di pinggir kali Banjir Kanal Barat (BKB), jalan di pinggir Kali Ciliwung tepatnya di Jalan Kali Pasir, serta di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Untuk di pinggir Kali BKB pengerjaan terhenti karena terbentur adanya pipa Palyja sehingga jalanan tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Sementara untuk di pinggir kali Ciliwing yang berada di Jalan Kali Pasir terbentur karena adanya beberapa rumah warga yang belum dibayar oleh Pemprov DKI. Terakhir di kawasan Kemayoran tidak diketahui sekitar 200 meter jalan belum di aspal.
Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede mengakui, mangkraknya pembangunan jalan inspeksi BKB Jembatan Tinggi saat ini dikarenakan terkendala keberadaan pipa distribusi milik Palyja yang melintang sejajar dengan jembatan.
"Kami sudah tinjau dan laporkan kendala ini dalam rapat pimpinan. Dalam waktu dekat saya akan bertemu dengan pihak Palyja untuk berdiskusi mengenai pemindahan pipa tersebut. Karena, kalau masih ada pipa di sana, pembangunan dapat dipastikan tidak akan berjalan, lagi pula walaupun jalan sudah dibangun, kendaraan pun tidak bisa melintas karena memang pipa terlalu rendah," jelasnya.
(whb)