Ini Alasan BRT Kota Tangerang Dioperasikan

TANGERANG - Penerapan Bus Rapid Transit (BRT) dilakukan lantaran disadari, bahwa transportasi umum di Kota Tangerang belum nyaman. Karena itu banyak masyarakat yang menggunakan sepeda motor dalam bepergian.

"Namun karena banyaknya motor justru menambah kemacetan di jalan-jalan Kota Tangerang," ujar Wali Kota Tangerang Arief R Wismanyah di Tangerang, Jumat 5 Juni 2015.

Untuk itu, kata dia, pihaknya mencoba mengalihkan penggunaan sepeda motor ke BRT. Dijelaskannya, BRT ini berbeda dengan Bus Lane, karena hanya beroperasi di dalam kota.

Pemkot Tangerang berencana menempatkan 10 trayek BRT, dimana setiap trayek ada 16 unit bus yang beroperasi.

"BRT ini seukuran Kopaja. Jika satu unit BRT seharga Rp500 juta, maka total anggaran yang dikeluarkan Pemkot Tangerang sekitar Rp80 miliar," tuturnya.

Sebelumnya, ditargetkan akan beroperasi di Kota Tangerang pada 2016 mendatang, dan mengantar penumpang di dalam kota. BRT itu bertujuan untuk mengurangi kemacetan di wilayah tersebut.

"Saat ini armada BRT dan koridornya masih dalam tahap lelang, ditargetkan selesai di tahun ini juga sehingga bisa beroperasi Januari 2016," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang Engkos Zarkasyi Ahmad di Tangerang, Jumat 5 Juni 2015.