Pengamat Nilai Sistem Ganjil-genap Merupakan Kebijakan Panik

Rabu, 31 Agustus 2016 - 03:26 WIB
Pengamat Nilai Sistem Ganjil-genap Merupakan Kebijakan Panik
Pengamat Nilai Sistem Ganjil-genap Merupakan Kebijakan Panik
A A A
JAKARTA - Direktur Institut Study Transportasi (Instrans), Dharmaningtyas sepakat agar ganjil genap lebih baik digunakan sebagai sosialisai sebelum memberlakukan ERP. Saat ini ERP sendiri, sudah masuk lelang dan ditargetan pembangunannya selesai daam satu tahun.

"Nah, Masa satu tahun itu dipergunakan untuk sosialisasi kepada publik, menyiapkan teknologinya, strategi penegakan hukumnya, dan lainnya. Jadi kemacetan benar-benar bisa teratasi," ujarnya ketika dihubungi, Selasa (30/8/2016).

Tyas menilai bila penerapan kebijakan ganjil genap ini merupakan kebijakan panik. Dimana, ketika 3 in 1 dihapus, kemacetan semakin bertambah dan DKI sadar harus ada pembatasan.

Pemprov DKI pun memilih ganjil-genap ketimbang mengembalikan 3 in 1. Padahal, efektifitas 3 in 1 dengan ganji-genap sama. Dimana kemacetan dikawasan ganjil-genap berkurang dan kemacetan di jalur alternatif bertambah.

"Pengawasanya sama-sama manual. Tapi bahayanya ganjil-genap, kalau tidak konsisten pengawasannya, pengendara akan memilih membuat pelat nomor polisi ganda agar tetap bisa melintas," ujarnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6203 seconds (0.1#10.140)