Penjaringan Gerindra Tak Terpengaruh Kasus Sanusi
A
A
A
JAKARTA - Ketua Tim Penjaringan Gerindra DKI Syarif mengaku tidak ada pengaruh terkait penetapan salah satu bakal calon dari Gerindra, yakni M Sanusi sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pembahasan raperda tentang reklamasi.
"Penjaringan enggak ada pengaruhnya. Sudah gitu saja," ujar Syarif di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (13/4/2016)
Syarif menjelaskan namun untuk warga DKI Jakarta harus ditanyakan terlebih dahulu terkait pandangan ini "Kalau warga ya harus ditanyakan dulu, kalau soal penjaringan tidak ada pengaruh dan tetap jalan," ujar Syarif.
Syarif juga menyebut saat ini ada tujuh nama bakal calon yang sudah ada di Gerindra. Yaitu enam nama yang sudah muncul diawal dan satu nama yang dijaring eksternal yaitu Yusril Ihza Mahendra.
Keenam nama tersebut yaitu, Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsuddin, Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani, Wakil Ketua Dewan Pembina Sandiaga Uno, anggota DPR RI Biem Benjamin, dan Mohamad Taufik.
Sementara Ridwan Kamil memutuskan mundur dari proses penjaringan bakal calon karena fokus membenahi Kota Bandung. Sedangkan M Sanusi tersangkut dugaan kasus suap dan sudah diberhentikan oleh partai.
"Penjaringan enggak ada pengaruhnya. Sudah gitu saja," ujar Syarif di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (13/4/2016)
Syarif menjelaskan namun untuk warga DKI Jakarta harus ditanyakan terlebih dahulu terkait pandangan ini "Kalau warga ya harus ditanyakan dulu, kalau soal penjaringan tidak ada pengaruh dan tetap jalan," ujar Syarif.
Syarif juga menyebut saat ini ada tujuh nama bakal calon yang sudah ada di Gerindra. Yaitu enam nama yang sudah muncul diawal dan satu nama yang dijaring eksternal yaitu Yusril Ihza Mahendra.
Keenam nama tersebut yaitu, Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsuddin, Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani, Wakil Ketua Dewan Pembina Sandiaga Uno, anggota DPR RI Biem Benjamin, dan Mohamad Taufik.
Sementara Ridwan Kamil memutuskan mundur dari proses penjaringan bakal calon karena fokus membenahi Kota Bandung. Sedangkan M Sanusi tersangkut dugaan kasus suap dan sudah diberhentikan oleh partai.
(ysw)