WTP Mangkrak 2 Tahun, Mahasiswa Desak Direksi PDAM Dicopot

Selasa, 15 September 2015 - 20:19 WIB
WTP Mangkrak 2 Tahun, Mahasiswa Desak Direksi PDAM Dicopot
WTP Mangkrak 2 Tahun, Mahasiswa Desak Direksi PDAM Dicopot
A A A
BEKASI - Pembangunan Water Treatmeant Process (WTP) milik PDAM Tirta Bhagasasi di wilayah Babelan, Kabupaten Bekasi mangkrak hingga dua tahun lamanya. Akibat keterlambatan itu sekitar 8.000 pelanggan tak mendapat pasokan air bersih hingga sekarang.

Mangkraknya pembangunan WTP tersebut membuat puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pemuda Bekasi Bersatu meminta Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mencopot direksi PDAM Tirta Bhagasasi.

"Sudah sering kami melakukan demontrasi untuk segera dirombak jajaran direksi PDAM. Tapi tidak pernah ditanggapi. Padahal mereka sudah jelas-jelas tidak berkualitas untuk menjalankan roda perusahaan ini," kata Ari Castro kordinator aksi, Selasa (15/9/2015).

Perlu diketahui PDAM Tirta Bhagasasi dimiliki oleh dua pemilik yakni Pemkot dan Pemkab Bekasi. Saat ini badan usaha milik bersama itu membagi keuntungan yakni, 55% untuk Pemkab Bekasi dan 45% untuk Pemkot Bekasi.

Menurut Castro, keterpurukan PDAM Tirta Bhagasasi sudah terlihat ketika sejumlah 'PR' sampai sekarang tidak diselesaikan. Salah satunya, keberadaan WTP di Babelan, Kabupaten Bekasi.

Bukan itu saja, kata Castro, pelayanan PDAM masih buruk ketika pasokan air sering terganggu, dan masih adanya air keruh di sambungan pipa milik warga. "Kami ingin pelayanan yang ada di PDAM segera baik jangan hanya berharap bayaran bulanan warga," katanya.

Castro menilai, banyaknya masalah pelayanan yang terjadi di PDAM, berdampak kepada pelayanan warga. Hal ini sudah terlihat dari lambannya pelayanan yang dilakukan direksi atas keluhan pelanggan. "Cepat atau lambat harus dirombak. Pemkot Bekasi selaku owner harus tanggap," ujarnya.

Kabag Humas PDAM Tirta Bhagasasi, Endang Kurnae membenarkan kalau WTP yang ada di daerah Babelan Kabupaten Bekasi masih belum beroperasi. Hal itu dikarenakan kontruksi bangunan belum selesai. "Memang pihak ketiga yang mengerjakan belum selesai mengerjakannya," ujarnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6385 seconds (0.1#10.140)