16 Warga Positif Covid-19, Kelurahan Kebon Manggis Masuk Zona Merah

Senin, 13 Juli 2020 - 22:24 WIB
loading...
16 Warga Positif Covid-19, Kelurahan Kebon Manggis Masuk Zona Merah
FOTO/SINDOnews/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Kelurahan Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur ditetapkan sebagai zona merah Covid-19. Hal itu menyusul ditemukannya 16 warga yang ditinggal di RT 21/03 positif terpapar Covid-19 .

Camat Matraman Andriansyah mengatakan, setelah banyaknya warga yang terpapar Covid-19 dalam satu lingkup, maka RW 03 Kelurahan Kebon Manggis harus menerapkan pengendalian ketat berskala lokal (PKBL) untuk menurunkan jumlah warga yang terpapar Covid-19. (Baca juga: Hari Ini, Kasus Covid-19 di DKI Jakarta Naik 279 Kasus)

Adapun status tersebut telah ditetapkan pada 3 Juli 2020 berdasarkan SK Wali Kota Jakarta Timur Nomor 438 tahun 2020 tentang Lokasi Penghentian Sementara Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi dan Pengendalian Ketat Berskala Lokal pada lokasi di satu rukun warga pada satu kelurahan Kota Administrasi Jakarta Timur.

"Sesuai dengan SK Wali Kota Kelurahan Kebon Manggis, RW 03 sudah ditetapkan sebagai lokasi pengendalian ketat berskala lokal (PKBL)," kata Andriansyah saat dikonfirmasi, Senin (13/7/2020).

Masa pemberlakuan PKBL itu berlaku selama 14 hari terhitung sejak ditetapkanya RW 03 sebagai zona merah Covid-19. Menurut Andriansyah, awal mula terjadinya klaster baru disebabkan karena warga menggelar petemuan pada 24 Mei 2020.

Kemudian diketahui pada 17 Juni 2020 bahwa satu orang yang mengikuti kegiatan tersebut terpapar Covid-19. "Baru dugaan saja dari teman-teman surveilans memang informasinya ada kegiatan. Ada salah satu pasien yang beraktivitas di luar. Belum terkonfirmasi terpaparnya di mana. Di sana rumahnya juga berdekatan dan tempatnya relatif sempit. Kemudian dua orang lainnya yang terkonfirmasi positif terpapar Covid-19 berdomisili di RW 04," ujarnya.

Saat ini seluruh pasien sedang menjalani perawatan. Beberapa di antaranya bahkan sudah sembuh dan menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

"Sebenarnya yang posisi terpapar semua sudah dirawat. Ada juga yang ada di rumah. Kita juga sosialiasi ke warga. Yang pertama berkaitan dengan persiapan pelaksanaan PKBL, kemudian sosial promosi dan edukasi kemudian rapid test untuk yang barang kali ada di lokasi PKBL itu," ucapnya.
(nbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1213 seconds (0.1#10.140)