Waspada! 8 Kecamatan di Kabupaten Bekasi Rawan Longsor
loading...
A
A
A
BEKASI - Terdapat 8 kecamatan di Kabupaten Bekasi rawan longsor . Pada Oktober 2022, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mencatat dua bencana tanah longsor yakni di Kecamatan Cibarusah dan Tambun Utara.
Di Cibarusah, debit air Sungai Cipamingkis yang mengalami kenaikan dan arus cukup deras menyebabkan tanah di bantaran sungai longsor. Sebanyak 11 rumah di Kampung Cigoong, Desa Sinarjati, Cibarusah berada dalam zona tidak aman karena terancam longsor.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Pj Bupati Bekasi Minta Warga Waspada Banjir dan Longsor
Menurut Penjabat (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan, Kabupaten Bekasi menghadapi potensi tanah longsor yang cukup tinggi, selain banjir dan angin kencang. Longsor terjadi di wilayah yang memiliki karakter tebing tinggi.
Berdasarkan pengkajian terhadap bencana tanah longsor pada tahun 2021, BPBD Kabupaten Bekasi telah memetakan wilayah yang berkategori rawan bencana tanah longsor. Pemetaan ini dilakukan agar dapat mengurangi risiko kebencanaan sehingga korban jiwa maupun kerusakan material dapat diminimalisasi.
Parameter yang digunakan yakni kemiringan lereng dan zona kerentanan gerakan tanah.
Mengutip bekasikab.go.id, terdapat 8 kecamatan di Kabupaten Bekasi yang memiliki kerawanan longsor dengan total luas bahaya tanah longsor mencapai 304 hektare. Kecamatan-kecamatan di Kabupaten Bekasi yang rawan longsor sekaligus luas wilayah terancam longsor yakni:
1. Kecamatan Bojongmangu: Luas wilayah rawan longsor 205 hektare
2. Kecamatan Setu: Luas wilayah rawan longsor 32 hektare
3. Kecamatan Cikarang Pusat: Luas wilayah rawan longsor 15 hektare
4. Kecamatan Cikarang Selatan: Luas wilayah rawan longsor 15 hektare
5. Kecamatan Serang Baru: Luas wilayah rawan longsor 11 hektare
6. Kecamatan Cibarusah: Luas wilayah rawan longsor hektare 11 hektare
7. Kecamatan Cikarang Barat: Luas wilayah rawan longsor 10 hektare
8. Kecamatan Cikarang Utara: Luas wilayah rawan longsor 5 hektare
Di Cibarusah, debit air Sungai Cipamingkis yang mengalami kenaikan dan arus cukup deras menyebabkan tanah di bantaran sungai longsor. Sebanyak 11 rumah di Kampung Cigoong, Desa Sinarjati, Cibarusah berada dalam zona tidak aman karena terancam longsor.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Pj Bupati Bekasi Minta Warga Waspada Banjir dan Longsor
Menurut Penjabat (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan, Kabupaten Bekasi menghadapi potensi tanah longsor yang cukup tinggi, selain banjir dan angin kencang. Longsor terjadi di wilayah yang memiliki karakter tebing tinggi.
Berdasarkan pengkajian terhadap bencana tanah longsor pada tahun 2021, BPBD Kabupaten Bekasi telah memetakan wilayah yang berkategori rawan bencana tanah longsor. Pemetaan ini dilakukan agar dapat mengurangi risiko kebencanaan sehingga korban jiwa maupun kerusakan material dapat diminimalisasi.
Parameter yang digunakan yakni kemiringan lereng dan zona kerentanan gerakan tanah.
Mengutip bekasikab.go.id, terdapat 8 kecamatan di Kabupaten Bekasi yang memiliki kerawanan longsor dengan total luas bahaya tanah longsor mencapai 304 hektare. Kecamatan-kecamatan di Kabupaten Bekasi yang rawan longsor sekaligus luas wilayah terancam longsor yakni:
1. Kecamatan Bojongmangu: Luas wilayah rawan longsor 205 hektare
2. Kecamatan Setu: Luas wilayah rawan longsor 32 hektare
3. Kecamatan Cikarang Pusat: Luas wilayah rawan longsor 15 hektare
4. Kecamatan Cikarang Selatan: Luas wilayah rawan longsor 15 hektare
5. Kecamatan Serang Baru: Luas wilayah rawan longsor 11 hektare
6. Kecamatan Cibarusah: Luas wilayah rawan longsor hektare 11 hektare
7. Kecamatan Cikarang Barat: Luas wilayah rawan longsor 10 hektare
8. Kecamatan Cikarang Utara: Luas wilayah rawan longsor 5 hektare
(jon)