Sampah Meluber ke Jalan, Pemkot Depok Tutup Sementara TPA Cipayung
loading...
A
A
A
DEPOK - Pemkot Depok menutup sementara Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung. Penutupan selama sehari dilakukan karena sedang ada perbaikan kolam penampungan sampah .
“Hari ini dilakukan dan penataan untuk pembuangan berjalan lancar. Untuk hari ini aja, besok sudah bisa operasional kembali seperti biasa,” kata Kepala UPT TPA Cipayung, Ardan Kurniawan, Kamis (5/1/2023).
Di TPA ada dua kolam penampungan (landfil) yang masih berfungsi. Yaitu kolam A dan B. Sedangkan kolam C sudah lama ditutup karena terlalu dekat permukiman warga. ”Yang dirapihkan hari ini adalah landfil B yang posisinya dekat jembatan timbang,” ujarnya.
Alasan pihaknya menutup ketika dilakukan penataan agar lebih maksimal. Jika tetap dibuka saat penataan bisa berdampak pada arus lalul intas truk pengangkutan.“Kita rapihkan sampah yang meluber ke jalanan, dinaikkan keatas supaya lalu lintas lancar,” ungkapnya.
Untuk besok sambung Ardan, TPA sudah bisa beroperasi kembali setelah penataan selesai. Penataan ini menurutnya bukan yang pertama kali dilakukan.
“Sudah sering dilakukan, untuk rekayasa seperti biasa sampah masuk kita terima masuk ke loading area, angkat di area yang siap. Jalan kalau sudah bagus bisa dua lajur lalu lintas lancar,” katanya.
Per hari, sampah yang masuk ke TPA Cipayung mencapai 900-950 ton. Sampah dari sumber diangkut menggunakan sembilan alat berat milik Pemerintah Kota Depok. Saat ini kondisi TPA Cipayung memang sudah melebihi kapasitas.
Sehingga harapannya, sampah dari Depok bisa ditampung di Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo, Kabupaten Bogor. ”Harapan yang realistis itu Nambo, karena sudah siap. Tapi kendalanya kurang paham,” tegasnya.
Lihat Juga: Jakarta Running Festival 2024: Ecofren Tangani 15,92 Ton Sampah dengan Solusi Berkelanjutan
“Hari ini dilakukan dan penataan untuk pembuangan berjalan lancar. Untuk hari ini aja, besok sudah bisa operasional kembali seperti biasa,” kata Kepala UPT TPA Cipayung, Ardan Kurniawan, Kamis (5/1/2023).
Di TPA ada dua kolam penampungan (landfil) yang masih berfungsi. Yaitu kolam A dan B. Sedangkan kolam C sudah lama ditutup karena terlalu dekat permukiman warga. ”Yang dirapihkan hari ini adalah landfil B yang posisinya dekat jembatan timbang,” ujarnya.
Alasan pihaknya menutup ketika dilakukan penataan agar lebih maksimal. Jika tetap dibuka saat penataan bisa berdampak pada arus lalul intas truk pengangkutan.“Kita rapihkan sampah yang meluber ke jalanan, dinaikkan keatas supaya lalu lintas lancar,” ungkapnya.
Untuk besok sambung Ardan, TPA sudah bisa beroperasi kembali setelah penataan selesai. Penataan ini menurutnya bukan yang pertama kali dilakukan.
“Sudah sering dilakukan, untuk rekayasa seperti biasa sampah masuk kita terima masuk ke loading area, angkat di area yang siap. Jalan kalau sudah bagus bisa dua lajur lalu lintas lancar,” katanya.
Per hari, sampah yang masuk ke TPA Cipayung mencapai 900-950 ton. Sampah dari sumber diangkut menggunakan sembilan alat berat milik Pemerintah Kota Depok. Saat ini kondisi TPA Cipayung memang sudah melebihi kapasitas.
Sehingga harapannya, sampah dari Depok bisa ditampung di Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo, Kabupaten Bogor. ”Harapan yang realistis itu Nambo, karena sudah siap. Tapi kendalanya kurang paham,” tegasnya.
Lihat Juga: Jakarta Running Festival 2024: Ecofren Tangani 15,92 Ton Sampah dengan Solusi Berkelanjutan
(ams)