Pemkab Bogor Sasar Pesantren Lokasi Rapid dan Swab Test Covid-19
loading...
A
A
A
BOGOR - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPP) Kabupaten Bogor menyasar fasilitas pendidikan dan pesantren untuk pelaksanaan rapid dan swab test setelah dilakukan di pasar tradisional dan stasiun kereta api.
"Kita dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor akan terus melakukan upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona dengan cara menggelar rapid dan swab test massal di ruang-ruang publik yang potensial memunculkan keramaian. Selain pasar dan stasiun, pesantren juga jadi target berikutnya," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina, di Pasar Leuwiliang, Jumat (10/7/2020).
Ia menyebutkan, sejauh ini dari 30 pasar tradisional di Kabupaten Bogor, sudah delapan pasar yang melaksanakan rapid dan swab test massal. "Pasar Leuwiliang ini menjadi pasar ke 8 yang melaksanakan rapid dan swab test. Kemarin terakhir kita laksanakan di Pasar Parung," katanya. (Baca juga: Hasil Tes Swab Massal di Stasiun Bogor, Dua Penumpang KRL Positif Covid-19)
Pihaknya melihat potensi kerumunan bukan hanya ada di pasar, tapi ruang publik lain seperti stasiun. Hal ini menjadi perhatian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. "Maka dari itu, ke depan kita juga sedang merencanakan pemeriksaan seperti ini di tempat-tempat pendidikan, pesantren-pesantren, kita akan menuju ke arah sana,” kata Mike.
Menurut dia, secara umum hasil rapid test terhadap pedagang di beberapa pasar menunjukan hasil nonreaktif. Tapi ketika ada yang reaktif, kemudian positif, pasti langsung di-tracking.
"Memang ada juga ditemukan di beberapa pasar yang reaktif tapi langsung kita swab. Apabila hasil swab positif, langsung kita tracking dan ini menjadi fungsi dan peran puskesmas, termasuk dari jajaran Kapolsek, Danramil, Camat atau sisca kecamatan," tuturnya. (Baca juga: Kasus Positif Harian Capai 2.657, Jokowi: Ini Sudah Lampu Merah)
Mantan Direktur RSUD Cileungsi ini mengingatkan kepada masyarakat, tidak perlu takut memeriksakan diri dengan melakukan rapid dan swab test. "Karena ini salah satu cara untuk medeteksi dan memutus mata rantai Covid-19. Saya juga ingatkan agar tidak lupa 3M, menakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak," pungkasnya.
"Kita dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor akan terus melakukan upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona dengan cara menggelar rapid dan swab test massal di ruang-ruang publik yang potensial memunculkan keramaian. Selain pasar dan stasiun, pesantren juga jadi target berikutnya," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina, di Pasar Leuwiliang, Jumat (10/7/2020).
Ia menyebutkan, sejauh ini dari 30 pasar tradisional di Kabupaten Bogor, sudah delapan pasar yang melaksanakan rapid dan swab test massal. "Pasar Leuwiliang ini menjadi pasar ke 8 yang melaksanakan rapid dan swab test. Kemarin terakhir kita laksanakan di Pasar Parung," katanya. (Baca juga: Hasil Tes Swab Massal di Stasiun Bogor, Dua Penumpang KRL Positif Covid-19)
Pihaknya melihat potensi kerumunan bukan hanya ada di pasar, tapi ruang publik lain seperti stasiun. Hal ini menjadi perhatian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. "Maka dari itu, ke depan kita juga sedang merencanakan pemeriksaan seperti ini di tempat-tempat pendidikan, pesantren-pesantren, kita akan menuju ke arah sana,” kata Mike.
Menurut dia, secara umum hasil rapid test terhadap pedagang di beberapa pasar menunjukan hasil nonreaktif. Tapi ketika ada yang reaktif, kemudian positif, pasti langsung di-tracking.
"Memang ada juga ditemukan di beberapa pasar yang reaktif tapi langsung kita swab. Apabila hasil swab positif, langsung kita tracking dan ini menjadi fungsi dan peran puskesmas, termasuk dari jajaran Kapolsek, Danramil, Camat atau sisca kecamatan," tuturnya. (Baca juga: Kasus Positif Harian Capai 2.657, Jokowi: Ini Sudah Lampu Merah)
Mantan Direktur RSUD Cileungsi ini mengingatkan kepada masyarakat, tidak perlu takut memeriksakan diri dengan melakukan rapid dan swab test. "Karena ini salah satu cara untuk medeteksi dan memutus mata rantai Covid-19. Saya juga ingatkan agar tidak lupa 3M, menakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak," pungkasnya.
(thm)