5 Fakta Pemukulan Imam Masjid di Bekasi, Nomor Buncit Penjelasan Korban
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kasus pemukulan imam masjid di Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi, sempat menyita perhatian publik. Bahkan, kasus ini sempat viral di media sosial (medsos).
Saat itu, sang imam tengah memimpin Salat Maghrib di masjid. Pelaku merupakan warga sekitar yang sudah lanjut usia (lansia). Berikut fakta-fakta yang dihimpun oleh SINDOnews.com:
1. Pelaku Pemukulan Lansia
Pelaku penyerangan terhadap imam masjid saat sedang salat berjamaah di Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi, ternyata seorang jamaah lansia. Bahkan, pelaku juga merupakan warga sekitar.
Keluarga pelaku sudah menyampaikan permintaan maaf. Pelaku teridentifikasi berinisial SK (70), sementara imam masjid yang menjadi korban berinisial S (51).
"Pelaku jamaah dari masjid tersebut juga, masih warga sekitar. Informasi yang kita terima pihak keluarga pelaku juga sudah meminta maaf," ujar Kapolsek Pondok Gede Kompol Herman Edco Wijaya, kepada wartawan, Jumat 2 Desember 2022.
2. Kasus Terekam Kamera CCTV
Aksi pemukulan imam masjid berinisial S (51), yang dilakukan jamaah lansia SK (70), viral di media sosial terekam CCTV di masjid. Kemudian video iu tersebar ke jejaring medsos dan viral.
Posisi pelaku saat itu berada persis di belakang imam masjid yang memimpin Salat Maghrib. Saat itu imam yang hendak memimpin salat berjamaah dipukul dari arah belakang oleh pelaku.
Jamaah lain yang juga mengikuti salat jamaah itu pun langsung meredam aksi pelaku.
3. Imam Tidak Terluka
Kapolsek Pondok Gede Kompol Herman Edco Wijaya memastikan, imam masjid bernama Sulaeman (51) tidak mengalami luka. Hal itu menyusul pemukulan yang dilakukan SK (70) saat menjadi makmum di salah satu masjid, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi.
”Jadi mau dipukul (imam masjid), didorong lalu hendak dipukul dan korban tidak ada luka yang menganggu aktivitas,” ucap Herman di Bekasi, Jumat 2 Desember 2022.
4. Pelaku Mengalami Depresi
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, pelaku pemukulan terhadap Imam Masjid Arrahman bernama Ustaz Sulaeman (51) di Pondok Gede, Kota Bekasi, mengalami depresi. Pelaku berinisial SK (70), tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian.
”Sempat ditanyai, pelaku menjawab saya tidak tahu. Lalu, salah satu jamaah memanggil keluarganya dan datang ke masjid, meminta maaf kepada para jamaah dan pihak keluarganya (anak pelaku) memberikan keterangan orang tuanya mengalami depresi,” katanya, Jumat 2 Desember 2022.
5. Berujung Damai
Kasus pemukulan yang dilakukan jamaah berinisial SK (71), terhadap imam masjid bernama Sulaeman (51) berujung damai. Sulaeman selaku korban pada insiden tersebut memaafkan pelaku.
Kesepakatan damai kedua belah pihak tercapai pasca menjalani mediasi di Polsek Pondok Gede.“Saya mengklarifikasi kejadian kemarin itu, dan kami sudah mufakat akan memaafkan,” ucap Sulaeman, Jumat 2 Desember 2022.
Sulaeman mengaku memahami kondisi pelaku yang diduga tengah menjalani perawatan sakit. Apalagi, pelaku juga disebutnya aktif pada kegiatan di masjid tersebut.
“Kita maklum bahwa memang dia dalam perawatan sakit, oleh karena itu pada hari itu juga kita sepakti jalan mufakat,” tuturnya.
Dia pun memastikan, kejadian di masjid itu tidak berujung pada pemukulan. Sulaeman menilai tindakan itu hanyalah senggolan.
“Itu kemarin hanya kesenggol saja, tidak sampai kena (pukul). Jadi hanya kaget saja,” tukasnya.
Saat itu, sang imam tengah memimpin Salat Maghrib di masjid. Pelaku merupakan warga sekitar yang sudah lanjut usia (lansia). Berikut fakta-fakta yang dihimpun oleh SINDOnews.com:
1. Pelaku Pemukulan Lansia
Pelaku penyerangan terhadap imam masjid saat sedang salat berjamaah di Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi, ternyata seorang jamaah lansia. Bahkan, pelaku juga merupakan warga sekitar.
Keluarga pelaku sudah menyampaikan permintaan maaf. Pelaku teridentifikasi berinisial SK (70), sementara imam masjid yang menjadi korban berinisial S (51).
"Pelaku jamaah dari masjid tersebut juga, masih warga sekitar. Informasi yang kita terima pihak keluarga pelaku juga sudah meminta maaf," ujar Kapolsek Pondok Gede Kompol Herman Edco Wijaya, kepada wartawan, Jumat 2 Desember 2022.
2. Kasus Terekam Kamera CCTV
Aksi pemukulan imam masjid berinisial S (51), yang dilakukan jamaah lansia SK (70), viral di media sosial terekam CCTV di masjid. Kemudian video iu tersebar ke jejaring medsos dan viral.
Posisi pelaku saat itu berada persis di belakang imam masjid yang memimpin Salat Maghrib. Saat itu imam yang hendak memimpin salat berjamaah dipukul dari arah belakang oleh pelaku.
Jamaah lain yang juga mengikuti salat jamaah itu pun langsung meredam aksi pelaku.
3. Imam Tidak Terluka
Kapolsek Pondok Gede Kompol Herman Edco Wijaya memastikan, imam masjid bernama Sulaeman (51) tidak mengalami luka. Hal itu menyusul pemukulan yang dilakukan SK (70) saat menjadi makmum di salah satu masjid, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi.
”Jadi mau dipukul (imam masjid), didorong lalu hendak dipukul dan korban tidak ada luka yang menganggu aktivitas,” ucap Herman di Bekasi, Jumat 2 Desember 2022.
4. Pelaku Mengalami Depresi
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, pelaku pemukulan terhadap Imam Masjid Arrahman bernama Ustaz Sulaeman (51) di Pondok Gede, Kota Bekasi, mengalami depresi. Pelaku berinisial SK (70), tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian.
”Sempat ditanyai, pelaku menjawab saya tidak tahu. Lalu, salah satu jamaah memanggil keluarganya dan datang ke masjid, meminta maaf kepada para jamaah dan pihak keluarganya (anak pelaku) memberikan keterangan orang tuanya mengalami depresi,” katanya, Jumat 2 Desember 2022.
5. Berujung Damai
Kasus pemukulan yang dilakukan jamaah berinisial SK (71), terhadap imam masjid bernama Sulaeman (51) berujung damai. Sulaeman selaku korban pada insiden tersebut memaafkan pelaku.
Kesepakatan damai kedua belah pihak tercapai pasca menjalani mediasi di Polsek Pondok Gede.“Saya mengklarifikasi kejadian kemarin itu, dan kami sudah mufakat akan memaafkan,” ucap Sulaeman, Jumat 2 Desember 2022.
Sulaeman mengaku memahami kondisi pelaku yang diduga tengah menjalani perawatan sakit. Apalagi, pelaku juga disebutnya aktif pada kegiatan di masjid tersebut.
“Kita maklum bahwa memang dia dalam perawatan sakit, oleh karena itu pada hari itu juga kita sepakti jalan mufakat,” tuturnya.
Dia pun memastikan, kejadian di masjid itu tidak berujung pada pemukulan. Sulaeman menilai tindakan itu hanyalah senggolan.
“Itu kemarin hanya kesenggol saja, tidak sampai kena (pukul). Jadi hanya kaget saja,” tukasnya.
(mhd)