Pelajar Terlibat Tawuran di Jakbar Diboyong Masuk Pesantren untuk Dibina

Kamis, 01 Desember 2022 - 06:52 WIB
loading...
Pelajar Terlibat Tawuran di Jakbar Diboyong Masuk Pesantren untuk Dibina
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce melakukan penyuluhan terhadap remaja terlibat tawuran. Foto/MPI/Dimas Choirul
A A A
JAKARTA - Sebanyak enam pelajar ditangkap polisi usai melakukan aksi tawuran di wilayah Joglo, Kembangan, Jakarta Barat. Para pelajar yang merupakan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersebut diketahui tergabung dalam geng motor di media sosial.

Peristiwa tawuran itu terjadi pada Sabtu, 27 November 2022 sekira pukul 22.30 WIB. Saat itu, petugas kepolisian yang sedang patroli melihat sekelompok pelajar melakukan aksi tawuran di dekat Perumahan Alfa Indah, Joglo.

”Sekitar 20 motor masuk arah perumahan Alfa Indah dengan berboncengan dan membawa bendera serta berteriak ke arah Polsubsektor Alfa Indah,” kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce, Kamis (1/12/2022).

Melihat para pelajar tersebut, Pasma memerintahkan anggotanya untuk melakukan pengejaran. Hasilnya, enam orang ditangkap berikut barang bukti kendaraan sepeda motornya.

”Dilakukan pemeriksaan bahwa remaja yang diamankan tersebut juga tergabung dalam kelompok Jakarta 95 boys dan memiliki akun medsos Instagram sadoet_2024 dan jkt.95boys. Mereka melakukan konvoi dari arah Kebon jeruk mau ke arah Ciledug,” tuturnya.

Usai diperiksa, keenam pelajar tersebut langsung diantar polisi ke rumah orang tuanya masing-masing. Pasma mengatakan, satu dari keenam pelajar itu berstatus yatim piatu.



Tak tega melihat pergaulannya, Pasma lantas tersentuh dan berencana memboyongnya ke salah satu Pondok Pesantren di Jakarta Barat untuk dibina.

”Masa depannya masih panjang dan saya tidak ingin anak tersebut terkontaminasi oleh pergaulan yang tidak baik maka saya ingin membawa nya kepesantren untuk diberikan pembinaan rohaninya agar tidak salah jalan,” terangnya

Pasma berharap anak tersebut dapat belajar ilmu agama dan mendapat lingkungan pergaulan yang baik. Mengingat anak yatim tidak menutup kemungkinan kurangnya mendapatkan bimbingan orang tua dan siraman rohani untuk membentuk karakter.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2035 seconds (0.1#10.140)