4 Orang Sekeluarga di Kalideres Diperkirakan Sudah Meninggal 3 Pekan

Sabtu, 12 November 2022 - 05:14 WIB
loading...
4 Orang Sekeluarga di Kalideres Diperkirakan Sudah Meninggal 3 Pekan
Empat jenazah satu keluarga di Kalideres diperkirakan sudah berumur 3 pekan. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Penyebab kematian empat jenazah sekeluarga di dalam sebuah rumah kawasan Kalideres masih diselidiki. Ada dugaan empat orang tersebut tidak meninggal dalam waktu bersamaan. Meski demikian, waktu kematian keempat jenazah yang ditemukan pada Kamis (10/11/2022) itu adalah tiga pekan lalu.

"Sekitar 3 minggu kurang lebih. Dengan waktu kematian yang berbeda entah beda hari atau beda jam," kata Kapolsek Kalideres, AKP Syafri Wasdar saat dihubungi, Sabtu (12/11/2022)

Meski demikian, dia masih menunggu hasil dari tim forensik untuk memastikan waktu kematian masing-masing jenazah.



Warga hingga pengurus RT mengakui jika keluarga tersebut jarang terlihat dan jarang berkomunikasi. Sehingga, warga tidak bisa menduga kapan dan bagaimana keadaan keluarga tersebut terakhir kali.

Kendati demikian, beberapa komunikasi dengan korban sempet terjadi beberapa pekan lalu. Ketua RT 07 RW 15 Citra Garden 1, Asiung mengatakan, dia terakhir kali berkomunikasi dengan Dian (40) salah satu korban terkait tagihan listrik PLN beberapa pekan lalu.

Asiung menjelaskan, korban menunggak tagihan listrik di bulan Agustus 2022. Ia pun sempat mengingatkan Dian agar segera membayar tagihan, sesuai permintaan petugas PLN.

Karena keluarga korban tidak kunjung membayar tagihan, petugas PLN pun menalangi tagihan tersebut.

"Jadi ada program dari PLN, apabila warga yang nunggak, itu ditalangin petugas. Diharapkan, penghuni segera membayar ke petugas atas dana talangan tersebut. Apabila diabaikan, maka akan diputus alirannya, dicabut meterannya," jelas Asiung.

Setelahnya, kata Asiung, Dian pun berkomunikasi dengan petugas PLN dan membayarkan dana talangan tersebut. Namun, pada bulan berikutnya, PLN yang hendak menagih tagihan listrik yang terlambat, justru diberi pesan oleh Dian, agar melakukan pemutusan listrik saja.



"Tanggal 4 Oktober dia chat, 'Silahkan bapak putus aliran listrik di rumah saya. Apabila saya ingin melakukan pemasangan baru, nanti saya akan menghubungi bapak' itu chat yang diberikan terakhir kepada petugas PLN," ungkap Asiung.

Kemudian, untuk memastikan kelanjutan layanan listrik di rumah tersebut, petugas kembali mengirim pesan pada 27 Oktober 2022. Namun, pesan tak sampai.

"Tanggal 27 Oktober, petugas memenlpon balik tapi sudah ceklist satu tidak ada berita (kabar) sama sekali," ungkapnya.

Atas keadaan tersebut, pada 9 November 2022, petugas PLN kembali datang untuk melakukan pemutusan meteran.

"Petugas datang tapi tidak ada respon. Akhirnya petugas pakai tangga naik ke atas dan memutus sambungan listrik dari kabel," ungkap dia.

Saat memanjat kabel tersebut, petugas dan warga mencium aroma busuk dari dalam rumah. Warga setempat mengakui sudah sepekan terakhir mencium aroma busuk yang sempat dikira bangkai binatang.

Akhirnya, pada Kamis (10/11/2022), Asiung beserta staf, dan warga mendobrak pagar rumah dan melihat jasad Dian dari jendela depan rumah, diiringi bau busuk yang semakin menyengat.

Setelahnya, polisi pun datang dan mendobrak pintu utama. Di dalam rumah, polisi menemukan 4 jenazah keluarga tersebut.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2234 seconds (0.1#10.140)