Sandiaga Uno: Revitalisasi UMKM Adalah Kuncinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Revitalisasi UMKM di saat pandemi Covid-19 adalah kunci menghidupkan perekonomian masyarakat.
"Jika kita fokus pada narasi besar tanpa ada eksekusi kemungkinan ekonomi semakin terpuruk dan masuk fase kerusakan permanen," ujar pengusaha Sandiaga Uno dalam siaran tertulisnya, Selasa (7/7/2020).
Karena itu, UMKM memegang peranan penting dalam menjaga roda perekonomian di Indonesia. "UMKM terkena hempasan badai duluan ibarat pertarungan tinju UMKM terpukul jatuh di ronde pertama dari pertarungan. Sejak awal UMKM terdampak karena permintaan turun dan kurang," ungkapnya. (Baca juga: Sandiaga Uno Ajak Pengusaha UMKM Berkolaborasi di Tengah Pandemi Corona)
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu telah mendengar banyak curhatan pedagang UMKM dan pencetak lapangan kerja sebagai kontributor 97 persen lapangan kerja.
Penjualan menurun, permodalan terkendala, pesanan drastis terjun, logistik tidak lancar, dan kredit macet harus dihadapi perusahaan perbankan.
"Survei sampai proyeksi 47 persen UMKM berhenti usaha nyatanya jauh lebih besar lagi. Tak hanya bisnis, ekonomi keluarga dan pekerja tertekan dengan kenaikan biaya hidup," ujar Sandi.
Menurut dia, perlu reprioritizing. Di setiap krisis bertahan dan bangkit karena peran UMKM amat besar. Pemerintah sudah buat paket kebijakan, namun betapa rendah realisasinya.
"Lima bulan UMKM dan sektor ekonomi kena hantaman krisis pandemi. Realisasi sangat membuat kita prihatin. Stimulus kurang dari satu persen dari yang dianggarakan sudah tereksekusi. Pemerintah ingin membantu UMKM, tapi belum konkret hasil kerjanya," ungkapnya.
"Kelihatannya pemerintah belum membantu UMKM, sebaliknya malah UMKM yang bantu pemerintah," tambah Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini. (Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Gempa M5,4 di Rangkas Bitung)
Sandi merasa miris dengan hal itu. Sebab, pelaku UMKM dalam menjalankan bisnis mereka memiliki keluarga yang harus dihidupi. Belum lagi kenaikan biaya rumah tangga di saat ekonomi memburuk membuat pelaku UMKM tertekan ganda.
Dia menyarankan agar pemerintah secepatnya melakukan reprioritizing. Sandi menyebutkan setiap ekonomi Indonesia terkena krisis selama ini bisa bertahan dan bangkit lantaran peran UMKM yang amat besar dalam menggerakkan roda perekonomian.
Pemerintah pusat memang sudah membuat paket kebijakan untuk membantu pelaku UMKM dengan anggaran Rp34,15 triliun. Sayangnya, kebijakan itu belum juga dieksekusi.
Sandi menyarankan pemerintah membalikkan tren saat ini. Caranya dengan memberikan dukungan insentif dan serial paket kebijakan yang cepat dan tepat sasaran. "Ini untuk sektor UMKM dan ekonomi keluarga," ucapnya.
"Jika kita fokus pada narasi besar tanpa ada eksekusi kemungkinan ekonomi semakin terpuruk dan masuk fase kerusakan permanen," ujar pengusaha Sandiaga Uno dalam siaran tertulisnya, Selasa (7/7/2020).
Karena itu, UMKM memegang peranan penting dalam menjaga roda perekonomian di Indonesia. "UMKM terkena hempasan badai duluan ibarat pertarungan tinju UMKM terpukul jatuh di ronde pertama dari pertarungan. Sejak awal UMKM terdampak karena permintaan turun dan kurang," ungkapnya. (Baca juga: Sandiaga Uno Ajak Pengusaha UMKM Berkolaborasi di Tengah Pandemi Corona)
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu telah mendengar banyak curhatan pedagang UMKM dan pencetak lapangan kerja sebagai kontributor 97 persen lapangan kerja.
Penjualan menurun, permodalan terkendala, pesanan drastis terjun, logistik tidak lancar, dan kredit macet harus dihadapi perusahaan perbankan.
"Survei sampai proyeksi 47 persen UMKM berhenti usaha nyatanya jauh lebih besar lagi. Tak hanya bisnis, ekonomi keluarga dan pekerja tertekan dengan kenaikan biaya hidup," ujar Sandi.
Menurut dia, perlu reprioritizing. Di setiap krisis bertahan dan bangkit karena peran UMKM amat besar. Pemerintah sudah buat paket kebijakan, namun betapa rendah realisasinya.
"Lima bulan UMKM dan sektor ekonomi kena hantaman krisis pandemi. Realisasi sangat membuat kita prihatin. Stimulus kurang dari satu persen dari yang dianggarakan sudah tereksekusi. Pemerintah ingin membantu UMKM, tapi belum konkret hasil kerjanya," ungkapnya.
"Kelihatannya pemerintah belum membantu UMKM, sebaliknya malah UMKM yang bantu pemerintah," tambah Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini. (Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Gempa M5,4 di Rangkas Bitung)
Sandi merasa miris dengan hal itu. Sebab, pelaku UMKM dalam menjalankan bisnis mereka memiliki keluarga yang harus dihidupi. Belum lagi kenaikan biaya rumah tangga di saat ekonomi memburuk membuat pelaku UMKM tertekan ganda.
Dia menyarankan agar pemerintah secepatnya melakukan reprioritizing. Sandi menyebutkan setiap ekonomi Indonesia terkena krisis selama ini bisa bertahan dan bangkit lantaran peran UMKM yang amat besar dalam menggerakkan roda perekonomian.
Pemerintah pusat memang sudah membuat paket kebijakan untuk membantu pelaku UMKM dengan anggaran Rp34,15 triliun. Sayangnya, kebijakan itu belum juga dieksekusi.
Sandi menyarankan pemerintah membalikkan tren saat ini. Caranya dengan memberikan dukungan insentif dan serial paket kebijakan yang cepat dan tepat sasaran. "Ini untuk sektor UMKM dan ekonomi keluarga," ucapnya.
(jon)