BMKG Ungkap Penyebab Gempa M5,4 di Rangkas Bitung

Selasa, 07 Juli 2020 - 13:05 WIB
loading...
BMKG Ungkap Penyebab Gempa M5,4 di Rangkas Bitung
BMKG menyatakan, gempa bumi M 5,1 yang mengguncang Rangkas Bitung, Banten, terjadi akibat subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia.Foto/SINDOnews/Ilustrasi.dok
A A A
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa bumi M 5,1 yang mengguncang Rangkas Bitung, Banten, terjadi akibat subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi pada Selasa, 7 Juli 2020 pukul 11.44.14 ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,1. Episenter gempa terletak pada koordinat 6,70 LS dan 106,15 BT , atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 18 km arah Barat Daya Rangkasbitung, Banten pada kedalaman 87 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust faul )," kata Rahmat kepada wartawan, Selasa (7/7/2020).

Adapun guncangan gempa ini dirasakan di daerah Lebak III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Cihara, Rangkas Bitung, Bayah, Pandeglang, Malingping, Cibeber, Banjarsari, Sukabumi III MMI, Jakarta, Depok, Bandung II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah terasa getaran seakan akan truk berlalu), Tangerang Selatan, Bakauheni II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi Tsunami," tegasnya. (Baca: Rangkas Bitung Diguncang Gempa 5,4 SR, Terasa hingga Jakarta)

Hingga Selasa siang pukul 12.07 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," tutupnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0867 seconds (0.1#10.140)