Anies 5 Tahun Pimpin Jakarta: Pahit Manis Majukan Kota Bahagiakan Warganya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya Ahmad Riza Patria (Ariza) mengakhiri masa jabatan pada Minggu, 16 Oktober 2022. Sebelumnya, Anies berduet dengan Sandiaga Uno pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Pahit manis telah dilalui Anies dalam Memajukan Kota dan Membahagiakan Warganya.
Makian dan pujian juga silih berganti ditujukan ke Anies dalam perjalanannya memimpin Jakarta selama 5 tahun (2017-2022). Menghadapi pemuja dan pembenci, Anies selalu bilang begini “Dicaci tak tumbang, dipuji tak terbang.”
Baca juga: Pamit Jadi Gubernur DKI, Anies: Insyaallah Tidak Selesai dalam Jalankan Tugas untuk Indonesia
Bagi Anies, bekerja merealisasikan janji kampanye, keberpihakkan pada warga, dan mewujudkan keadilan sosial lebih penting ketimbang meladeni haters.
Terbukti satu demi satu janji tuntas seperti Kampung Susun Kunir, Kampung Susun Bayam, revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Tebet Eco Park, 100 Taman Maju Bersama (TMB), serta pembangunan lain yang rampung di penghujung jabatannya.
Kerja 5 tahun Anies di Ibu Kota diawali pertarungan sengit dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017. Anies saat itu berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Anies versus Ahok di Pilkada DKI 2017
Pilkada DKI 2017 berlangsung dua putaran. Putaran pertama mempertarungkan tiga pasangan calon yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Demokrat, PPP, PKB, PAN), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat (PDIP, Golkar, Hanura, NasDem), dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Gerindra-PKS).
Agus-Sylvi tersingkir lantaran berada di urutan buncit dengan perolehan 937.955 suara atau 17,06 persen. Karena perolehan suara Ahok-Djarot (2.364.577/42,99 persen) dan Anies-Sandi (2.197.333/39,95 persen) belum memenuhi syarat untuk jadi pemenang Pilkada akhirnya dilangsungkan putaran kedua.
Putaran kedua berlangsung makin ketat dan sengit. Dua pasangan calon mengeluarkan jurus maut, strategi kampanye, serta militansi parpol pendukung demi meraih kursi DKI 1.
Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Pemenang Pilkada DKI 2017. Foto: Dok SINDOnews
Akhirnya Pilkada DKI 2017 putaran kedua dimenangkan Anies-Sandi dengan peraihan 3.240.987 suara atau 57,96 persen dan Ahok-Djarot memperoleh 2.350.366 suara atau sekitar 42,04 persen.
Makian dan pujian juga silih berganti ditujukan ke Anies dalam perjalanannya memimpin Jakarta selama 5 tahun (2017-2022). Menghadapi pemuja dan pembenci, Anies selalu bilang begini “Dicaci tak tumbang, dipuji tak terbang.”
Baca juga: Pamit Jadi Gubernur DKI, Anies: Insyaallah Tidak Selesai dalam Jalankan Tugas untuk Indonesia
Bagi Anies, bekerja merealisasikan janji kampanye, keberpihakkan pada warga, dan mewujudkan keadilan sosial lebih penting ketimbang meladeni haters.
Terbukti satu demi satu janji tuntas seperti Kampung Susun Kunir, Kampung Susun Bayam, revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Tebet Eco Park, 100 Taman Maju Bersama (TMB), serta pembangunan lain yang rampung di penghujung jabatannya.
Kerja 5 tahun Anies di Ibu Kota diawali pertarungan sengit dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017. Anies saat itu berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Anies versus Ahok di Pilkada DKI 2017
Pilkada DKI 2017 berlangsung dua putaran. Putaran pertama mempertarungkan tiga pasangan calon yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Demokrat, PPP, PKB, PAN), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat (PDIP, Golkar, Hanura, NasDem), dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Gerindra-PKS).
Agus-Sylvi tersingkir lantaran berada di urutan buncit dengan perolehan 937.955 suara atau 17,06 persen. Karena perolehan suara Ahok-Djarot (2.364.577/42,99 persen) dan Anies-Sandi (2.197.333/39,95 persen) belum memenuhi syarat untuk jadi pemenang Pilkada akhirnya dilangsungkan putaran kedua.
Putaran kedua berlangsung makin ketat dan sengit. Dua pasangan calon mengeluarkan jurus maut, strategi kampanye, serta militansi parpol pendukung demi meraih kursi DKI 1.
Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Pemenang Pilkada DKI 2017. Foto: Dok SINDOnews
Akhirnya Pilkada DKI 2017 putaran kedua dimenangkan Anies-Sandi dengan peraihan 3.240.987 suara atau 57,96 persen dan Ahok-Djarot memperoleh 2.350.366 suara atau sekitar 42,04 persen.