BMKG Ingatkan Warga Jakarta Soal Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) mengingatkan potensi cuaca ekstrem hingga sepekan ke depan atau 21 Oktober 2022 di wilayah DKI Jakarta . Menurut BMKG, DKI Jakarta masuk ke dalam 24 provinsi yang berpotensi cuaca ekstrem.
“DKI Jakarta masih tetap perlu mewaspadai (cuaca ekstrem),” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat konferensi pers secara virtual, Jumat (14/10/2022).
Dwikorita mengatakan, potensi cuaca ekstrem ini berpotensi terjadi akibat adanya dinamika atmosfer yang signifikan di sekitar wilayah Indonesia.
“Potensi cuaca ekstrem masih cukup tinggi, di mana dari hasil analisis terkini menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih signifikan memicu peningkatan potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah untuk sepekan ke depan,” paparnya.
Sementara itu, Dwikorita mengatakan, saat ini beberapa gelombang ekuator masih cukup aktif. Kemudian, terdeteksi gelombang Kelvin Rossby Ekuatorial dan fenomena Median Julian Oscillation yaitu pergerakan arak-arakan awan hujan dari arah Samudra Hindia di sebelah timur Afrika yang sudah memasuki wilayah Indonesia mulai dari bagian barat terus melintas ke tengah.
“Ini masih berkontribusi dalam meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan,” papar Dwikorita.
“DKI Jakarta masih tetap perlu mewaspadai (cuaca ekstrem),” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat konferensi pers secara virtual, Jumat (14/10/2022).
Dwikorita mengatakan, potensi cuaca ekstrem ini berpotensi terjadi akibat adanya dinamika atmosfer yang signifikan di sekitar wilayah Indonesia.
“Potensi cuaca ekstrem masih cukup tinggi, di mana dari hasil analisis terkini menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih signifikan memicu peningkatan potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah untuk sepekan ke depan,” paparnya.
Sementara itu, Dwikorita mengatakan, saat ini beberapa gelombang ekuator masih cukup aktif. Kemudian, terdeteksi gelombang Kelvin Rossby Ekuatorial dan fenomena Median Julian Oscillation yaitu pergerakan arak-arakan awan hujan dari arah Samudra Hindia di sebelah timur Afrika yang sudah memasuki wilayah Indonesia mulai dari bagian barat terus melintas ke tengah.
“Ini masih berkontribusi dalam meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan,” papar Dwikorita.
(mhd)