Dapat Pelatihan dari Bara Foundation, Pelaku UMKM di Jakarta Lebih Melek Soal Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejak Juni 2022, Bara Foundation telah mengadakan program pelatihan kepada pelaku UMKM di Jakarta dengan cakupan wilayah di 35 Kelurahan dan 754 partisipan. Diawali dengan sosialisasi kepada pelaku UMKM dan menceritakan pentingnya industri UMKM untuk masuk ke dunia digital .
Agenda sosialisasi dan pelatihan yang dikemas dalam acara Bootcamp ini telah mendapatkan respons positif dari pelaku UMKM yang mempunyai berbagai latar belakang usaha.
“Dapat dikatakan bahwa peserta kami masih belum bisa 100% pulih usahanya pascapandemi Covid-19 yang telah terjadi sejak pertengahan tahun 2019 lalu. Karena sejak wabah Covid-19 yang melanda Indonesia bahkan dunia, aktivitas ekonomi sempat terhenti bahkan mengakibatkan banyak pelaku UMKM yang sudah gulung tikar,” ujar Founder Bara Foundation Rafif Muhammad Rizqullah kepada media, Sabtu 1 Oktober 2022.
Dia mengatakan, pelatihan UMKM sudah berjalan sejak bulan Juni hingga Agustus merupakan salah satu sarana yang disediakan oleh Bara Foundation untuk mengakomodir para peserta UMKM.
“Yang berkeinginan untuk mengaktualisasi personal dan usaha mereka, agar mampu bersaing secara kompetitif kepada UMKM lainnya, dan memiliki pemahaman terkait pemasaran digital,” tambah Rafif.
Sambung dia, dalam periode Juni sampai Agustus sudah terdapat 93 peserta pelatihan yang telah menyelesaikan rangkaian pelatihan dengan berbagai materi, di antaranya, literasi keuangan, digital marketing, inovasi bisnis, dan beberapa materi lainnya.
Rafif juga menjelaskan, peserta UMKM yang telah mengikuti program pelatihan, akan mengikuti program pendampingan oleh tim Bara Foundation.
“Dalam proses pendampingan ini para UMKM diharapkan dapat mengimplementasikan seluruh materi pelatihan ke dalam lini usahanya dengan harapan usaha mereka dapat bersaing dan tetap berkembang dengan menggunakan sistem digital. Pendampingan yang diterapkan oleh Bara Foundation memiliki agenda aktivasi, seperti kunjungan, tracking usaha, townhall dan juga rumusan perencanaan jangka panjang,” tuturnya.
Pelatihan ini, kata dia, wujud nyata dari Bara Foundation untuk masyarakat khususnya pelaku UMKM agar tetap optimistis dan bangkit pascapandemi Covid-19. Hal itu dengan memanfaatkan pasar digital yang sangat potensial di masa mendatang.
“Selain itu kami sadar bahwa kita tidak bisa membebankan seluruh permasalahan ekonomi yang ada di masyarakat kepada pemerintah, baik pusat maupun daerah. Maka dari itu kehadiran kami sebagai fasilitator antara stakeholder dan masyarakat adalah bentuk kolaborasi nyata untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat,” tambahnya.
Dia berharap, dengan keberadaan Bara Foundation ini dapat menstimulasikan masyarakat untuk memiliki kemandirian dalam berusaha dengan kolaborasi dengan lingkungan sekitarnya.
"Harapan kami ke depan agar seluruh pelaku UMKM dapat tumbuh dan berkembang dan memiliki tidak hanya pasar regional dan nasional saja, akan tetapi dapat memperluas sampai pasar internasional,” imbuhnya.
Rencananya, masih kata Rafif, rangkaian agenda sosialisasi dan pelatihan ini dapat dilaksanakan di luar Kota Jakarta sampai mencakup kota-kota besar di Indonesia. Agar seluruh pelaku UMKM di Indonesia dapat memiliki kesempatan untuk mendapatkan pembekalan dan aktualisasi usaha untuk menghadapi tren pasar digital.
Bootcamp merupakan salah satu bentuk kontribusi yang diberikan oleh Bara Foundation bagi seluruh lapisan masyarakat yang memiliki usaha mikro kecil dan menengah tentang potensi pasar digital untuk menunjang perekonomian mereka. Program ini adalah komitmen nyata dari Bara Foundation untuk menjadikan para pelaku UMKM binaan sebagai pilar perekonomian yang mampu bersaing di lingkup nasional maupun internasional.
Sementara itu, salah seorang peserta pelatihan, Eka Yunita selaku pemilik UMKM di Kelurahan Cipete Selatan, Jakarta Selatan, mengungkapkan, dirinya setelah mengikuti pelatihan ini semakin mengerti tentang dunia usaha yang harus berkolaborasi terhadap dunia digital.
“Khususnya untuk pelaku UMKM agar usahanya makin berkembang. Ditambah program permodalan dari Bara Foundation menjadi suatu hal yang penting untuk meningkatkan kualitas produksi usaha kami ke depan,” terang Eka.
Dirinya menyadari, setelah pandemi Covid-19 membawa dampak kepada daya beli masyarakat sehingga penjualan mengalami stagnan. Sehingga, sambungnya, perlu adanya pemahaman baru tentang penjualan melalui digital.
“Harapan ke depannya Bara Foundation harus makin konsisten memberikan pelatihan-pelatihan untuk UMKM dan menyediakan akses permodalan bagi kami agar usaha kami dapat berkelanjutan untuk jangka waktu yang panjang,” pinta Eka.
Agenda sosialisasi dan pelatihan yang dikemas dalam acara Bootcamp ini telah mendapatkan respons positif dari pelaku UMKM yang mempunyai berbagai latar belakang usaha.
“Dapat dikatakan bahwa peserta kami masih belum bisa 100% pulih usahanya pascapandemi Covid-19 yang telah terjadi sejak pertengahan tahun 2019 lalu. Karena sejak wabah Covid-19 yang melanda Indonesia bahkan dunia, aktivitas ekonomi sempat terhenti bahkan mengakibatkan banyak pelaku UMKM yang sudah gulung tikar,” ujar Founder Bara Foundation Rafif Muhammad Rizqullah kepada media, Sabtu 1 Oktober 2022.
Dia mengatakan, pelatihan UMKM sudah berjalan sejak bulan Juni hingga Agustus merupakan salah satu sarana yang disediakan oleh Bara Foundation untuk mengakomodir para peserta UMKM.
“Yang berkeinginan untuk mengaktualisasi personal dan usaha mereka, agar mampu bersaing secara kompetitif kepada UMKM lainnya, dan memiliki pemahaman terkait pemasaran digital,” tambah Rafif.
Sambung dia, dalam periode Juni sampai Agustus sudah terdapat 93 peserta pelatihan yang telah menyelesaikan rangkaian pelatihan dengan berbagai materi, di antaranya, literasi keuangan, digital marketing, inovasi bisnis, dan beberapa materi lainnya.
Rafif juga menjelaskan, peserta UMKM yang telah mengikuti program pelatihan, akan mengikuti program pendampingan oleh tim Bara Foundation.
“Dalam proses pendampingan ini para UMKM diharapkan dapat mengimplementasikan seluruh materi pelatihan ke dalam lini usahanya dengan harapan usaha mereka dapat bersaing dan tetap berkembang dengan menggunakan sistem digital. Pendampingan yang diterapkan oleh Bara Foundation memiliki agenda aktivasi, seperti kunjungan, tracking usaha, townhall dan juga rumusan perencanaan jangka panjang,” tuturnya.
Pelatihan ini, kata dia, wujud nyata dari Bara Foundation untuk masyarakat khususnya pelaku UMKM agar tetap optimistis dan bangkit pascapandemi Covid-19. Hal itu dengan memanfaatkan pasar digital yang sangat potensial di masa mendatang.
“Selain itu kami sadar bahwa kita tidak bisa membebankan seluruh permasalahan ekonomi yang ada di masyarakat kepada pemerintah, baik pusat maupun daerah. Maka dari itu kehadiran kami sebagai fasilitator antara stakeholder dan masyarakat adalah bentuk kolaborasi nyata untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat,” tambahnya.
Dia berharap, dengan keberadaan Bara Foundation ini dapat menstimulasikan masyarakat untuk memiliki kemandirian dalam berusaha dengan kolaborasi dengan lingkungan sekitarnya.
"Harapan kami ke depan agar seluruh pelaku UMKM dapat tumbuh dan berkembang dan memiliki tidak hanya pasar regional dan nasional saja, akan tetapi dapat memperluas sampai pasar internasional,” imbuhnya.
Rencananya, masih kata Rafif, rangkaian agenda sosialisasi dan pelatihan ini dapat dilaksanakan di luar Kota Jakarta sampai mencakup kota-kota besar di Indonesia. Agar seluruh pelaku UMKM di Indonesia dapat memiliki kesempatan untuk mendapatkan pembekalan dan aktualisasi usaha untuk menghadapi tren pasar digital.
Bootcamp merupakan salah satu bentuk kontribusi yang diberikan oleh Bara Foundation bagi seluruh lapisan masyarakat yang memiliki usaha mikro kecil dan menengah tentang potensi pasar digital untuk menunjang perekonomian mereka. Program ini adalah komitmen nyata dari Bara Foundation untuk menjadikan para pelaku UMKM binaan sebagai pilar perekonomian yang mampu bersaing di lingkup nasional maupun internasional.
Sementara itu, salah seorang peserta pelatihan, Eka Yunita selaku pemilik UMKM di Kelurahan Cipete Selatan, Jakarta Selatan, mengungkapkan, dirinya setelah mengikuti pelatihan ini semakin mengerti tentang dunia usaha yang harus berkolaborasi terhadap dunia digital.
“Khususnya untuk pelaku UMKM agar usahanya makin berkembang. Ditambah program permodalan dari Bara Foundation menjadi suatu hal yang penting untuk meningkatkan kualitas produksi usaha kami ke depan,” terang Eka.
Dirinya menyadari, setelah pandemi Covid-19 membawa dampak kepada daya beli masyarakat sehingga penjualan mengalami stagnan. Sehingga, sambungnya, perlu adanya pemahaman baru tentang penjualan melalui digital.
“Harapan ke depannya Bara Foundation harus makin konsisten memberikan pelatihan-pelatihan untuk UMKM dan menyediakan akses permodalan bagi kami agar usaha kami dapat berkelanjutan untuk jangka waktu yang panjang,” pinta Eka.
(mhd)