Klaster Covid-19 di Unilever, Pemkab Bekasi Awasi Industri

Jum'at, 03 Juli 2020 - 14:16 WIB
loading...
Klaster Covid-19 di Unilever, Pemkab Bekasi Awasi Industri
Unilever, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Foto: Abdullah M Surjaya/SINDOnews
A A A
BEKASI - Buntut merebaknya virus Covud-19 di Unilever, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, pemerintah setempat meminta semua perusahaan industri yang berada di wilayahnya menerapkan protokol kesehatan. Hal itu untuk mencegah penularan virus yang berasal dari Wuhan, China, tersebut.

Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja mengintruksikan perangkat daerah untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan di sektor Indonesia. Langkah ini dilakukan setelah ditemukannya klaster penyebaran Covid-19 baru di Unilever.

"Kita awasi penerapan protokol kesehatan disetiap industri, karena penyebaran baru berada di klaster buruh," katanya di Bekasi, Jumat (3/7/2020). ( )

Akibat klaster baru itu, angka terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi kembali melonjak. Padahal, pada pekan lalu tidak ada peningkatan jumlah kasus. "Kabupaten Bekasi ini daerah industri terbesar di Asia, jangan sampai ada lagi penambahan klaster-klaster yang baru lagi. Apalagi sektor industri, makanya kita bakal awasi secara ketat,” ujarnya.

Hingga Kamis 2 Juli 2020 malam tercatat sebanyak 21 orang karyawan Unilever dinyatakan positif Covid-19. Kepastian itu didapat setelah seluruh karyawan dilakukan tes PCR. Saat ini, karyawan yang dinyatakan positif tersebut sudah dilakukan isolasi baik di rumah sakit maupun wisma rujukan pemerintah. Bahkan, swab test terus dilakukan di Unilever.

Eka meminta masyarakat Kabupaten Bekasi tidak perlu khawatir dan panik. Tindakan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan masyarakat dilingkungan sekitar sudah dilakukan dengan sangat ketat sesuai protokol kesehatan, termasuk kekhawatiran produk yang dihasilkan dapat terkontaminasi. Karena sudah dilakukan pengecekan tim kesehatan.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5008 seconds (0.1#10.140)