PSSI Anggap JIS Tak Layak Gelar FIFA Matchday, Wagub Ariza: Nanti Kita Sempurnakan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) merespons positif penilaian Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait Jakarta International Stadium (JIS) tak layak untuk laga FIFA Matchday Timnas.
"Sebetulnya JIS itu dibuat tidak hanya bagus, megah, dan lain-lain, juga memenuhi standar internasional," ujar Ariza kepada wartawan di Balai Kota, Senin (12/9/2022).
Menurut Ariza, PSSI menilai masih ada beberapa hal yang harus disempurnakan, agar JIS memenuhi standar internasional. Pemprov DKI akan menindaklanjuti catatan itu. "Nanti kita sempurnakan," ucap Ariza.
Secara umum, kata Ariza, JIS tidak hanya baik dan megah, tapi juga memiliki kapasitas penonton yang banyak sesuai standar internasional. "Tapi dari PSSI ada beberapa tambahan syarat yang harus dipenuhi," ucapnya.
Sebelumnya, Plt Direktur Proyek JIS Arry Wibowo menegaskan, pihaknya telah menyelesaikan pembangunan stadion kelas dunia berstandar FIFA.
JIS juga dirancang oleh Buro Happold, konsultan perencana dari Inggris yang berpengalaman merancang stadion-stadion sepakbola modern di Liga Inggris, seperti Tottenham Hotspurs Stadium dan beberapa stadion Piala Dunia Qatar 2022.
“JIS merupakan salah satu stadion yang mirip dengan stadion di Eropa, baik secara desain maupun fasilitas. Selain itu, Jakpro juga didampingi langsung oleh Assessor FIFA pada saat perencanaan dan desain JIS dilakukan,” kata Arry.
Sekjen Sekjen PSSI Yunus Nusi sebelumnya mengatakan, pihaknya telah melakukan uji kelayakan pada JIS. Hasilnya, stadion yang berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara, itu dianggap masih belum layak menggelar FIFA Matchday.
Berdasarkan hasil inspeksi tim Infrastructure Safety and Security PSSI, JIS belum memenuhi kelayakan 100% infrastruktur, yakni area drop off tim, dan sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter menumpuk di barat utara.
Selain itu, concourse Timur belum dapat digunakan, perimeter tribune perlu pengkajian ulang, pagar perimeter di bawah concourse Barat tidak kokoh, dan sarana prasarana pendukung, yaitu kantong parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion belum sesuai standar.
Lihat Juga: Debat Perdana, Prinsip Ridwan Kamil-Suswono Sampaikan Ide dan Gagasan, Bukan Cari Kesalahan Lawan
"Sebetulnya JIS itu dibuat tidak hanya bagus, megah, dan lain-lain, juga memenuhi standar internasional," ujar Ariza kepada wartawan di Balai Kota, Senin (12/9/2022).
Menurut Ariza, PSSI menilai masih ada beberapa hal yang harus disempurnakan, agar JIS memenuhi standar internasional. Pemprov DKI akan menindaklanjuti catatan itu. "Nanti kita sempurnakan," ucap Ariza.
Secara umum, kata Ariza, JIS tidak hanya baik dan megah, tapi juga memiliki kapasitas penonton yang banyak sesuai standar internasional. "Tapi dari PSSI ada beberapa tambahan syarat yang harus dipenuhi," ucapnya.
Sebelumnya, Plt Direktur Proyek JIS Arry Wibowo menegaskan, pihaknya telah menyelesaikan pembangunan stadion kelas dunia berstandar FIFA.
JIS juga dirancang oleh Buro Happold, konsultan perencana dari Inggris yang berpengalaman merancang stadion-stadion sepakbola modern di Liga Inggris, seperti Tottenham Hotspurs Stadium dan beberapa stadion Piala Dunia Qatar 2022.
“JIS merupakan salah satu stadion yang mirip dengan stadion di Eropa, baik secara desain maupun fasilitas. Selain itu, Jakpro juga didampingi langsung oleh Assessor FIFA pada saat perencanaan dan desain JIS dilakukan,” kata Arry.
Sekjen Sekjen PSSI Yunus Nusi sebelumnya mengatakan, pihaknya telah melakukan uji kelayakan pada JIS. Hasilnya, stadion yang berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara, itu dianggap masih belum layak menggelar FIFA Matchday.
Berdasarkan hasil inspeksi tim Infrastructure Safety and Security PSSI, JIS belum memenuhi kelayakan 100% infrastruktur, yakni area drop off tim, dan sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter menumpuk di barat utara.
Selain itu, concourse Timur belum dapat digunakan, perimeter tribune perlu pengkajian ulang, pagar perimeter di bawah concourse Barat tidak kokoh, dan sarana prasarana pendukung, yaitu kantong parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion belum sesuai standar.
Lihat Juga: Debat Perdana, Prinsip Ridwan Kamil-Suswono Sampaikan Ide dan Gagasan, Bukan Cari Kesalahan Lawan
(thm)