Pria Bule Gasak Uang Rp5 Juta di Kasir Toko Tangerang, Polisi Buru 2 Pelaku
loading...
A
A
A
TANGERANG - Seorang pria Warga Negara Asing ( WNA ) tertangkap kamera Close Circuid Television ( CCTV ) saat mengelabui kasir sebuah toko di wilayah Curug, Kabupaten Tangerang. Pelaku dan seorang rekan wanitanya itu pun berhasil membawa lari sejumlah uang.
Kejadian itu berlangsung pada Senin 29 Agustus 2022 sore. Kedua pelaku datang memasuki toko, lalu memainkan peran masing-masing. Pelaku wanita sibuk menghampiri pegawai toko di bagian depan, sementara pelaku pria mendekati ruang kasir.
Dari rekaman CCTV terlihat, awalnya pelaku utama mendekati kasir untuk membayar tisu kemasan yang dibeli. Beberapa saat kemudian, pelaku nampak mengucapkan sesuatu kepada kasir sambil menunjuk ke arah laci.
"Pelaku yang laki-laki di depan kasir beli tisu, dia bayar. Setelah diberikan uang kembalian, dia baru bilang mau tukar uang. Dia berbicara dengan bahasa Inggris. Dia mulai mengendalikan anak-anak dengan bahasa asing, karena anak-anak bingung dikasih ini salah, itu salah," tutur pemilik toko Juanda (33), Jumat (2/9/2022).
Tipu daya pelaku dengan membuyarkan pikiran pegawai kasir berhasil. Selanjutnya, pelaku utama masuk ke dalam ruangan kasir sambil terus memerdaya kasir. Saat itu, pelaku langsung mengambil sejumlah uang dari laci.
"Direkaman CCTV dia masuk ke area kasir. Jadi tangan kanan dia mengarahkan kasir ke jenis uang yang dimintanya, tapi tangan kiri dia main, jadi dia ngambil langsung dari laci," sambungnya.
Pelaku berhasil membawa lari uang sekitar Rp5 jutaan dari laci kasir. Pegawai toko yang diduga dalam posisi terhipnotis hanya bisa diam dan membiarkan pelaku pergi bersama dua orang komplotannya.
"Karena anak-anak ini pikiran dan psikologinya sudah kena, ya akhirnya cuma bisa diam saja. Baru sadar itu setengah jam kemudian, saat dihitung omzetnya kurang drastis. Waktu dicek CCTV ternyata baru sadar uang di laci diambil pelaku," jelasnya.
Saat menyadari jadi korban kejahatan, para pegawai toko langsung mendatangi Polsek Curug seraya membawa rekaman CCTV. Namun polisi yang bertugas urung memproses laporan saat itu dengan alasan korban harus menyertakan barang bukti lainnya.
"Hari itu juga setelah tutup toko anak-anak lapor. Dari pihak kepolisian, Polsek Curug, minta untuk data-data penjualan. Jadi anak-anak enggak ada data penjualan kan karena asumsi saya sudah ada bukti CCTV, dua saksi, jadi saya anggap sudah cukup. Tapi polisi minta bukti tambahan. Akhirnya (anak-anak) enggak balik lagi," ucapnya.
Karena dianggap terlalu rumit, lantas pemilik toko memilih memviralkan rekaman CCTV ke media sosial. Tujuannya agar aksi serupa oleh pelaku bisa diantisipasi oleh pemilik usaha lainnya. Setelah viral, barulah polisi mendatangi toko dan mengarahkan pegawai membuat laporan di Polsek Curug.
"Kemarin saya minta teman-teman bantu posting deh di Facebook biar enggak ada korban lagi, ternyata kemarin Selasa, pihak sektor (Polsek) datangin toko. Datang ke toko jemput anak-anak, ayok bikin laporan. Anak-anak langsung bikin laporan," terangnya.
Pihak kepolisian hingga saat ini masih memburu kedua pelaku. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan. Petugas sendiri belum bisa memastikan apakah pelaku merupakan WNA atau hanya WNI yang berpura-pura menggunakan bahasa asing.
"Belum dapat dipastikan orang asing atau WNI, ini masih pendalaman. Memang keterangan korban penjaga toko, dia berbicara dengan bahasa asing. Tapi kan bisa saja orang kita pura-pura ngomong asing," ungkap Kanit Reskrim Polsek Curug Iptu Nurbianto.
Dari hasil penyelidikan polisi disebutkan, jika kronologis awal menyebutkan pelaku datang ke toko berdua. Seorang terduga pelaku pria langsung mendekati meja kasir dan minta untuk penukaran uang pecahan Rp20.000.
"Untuk terduga pelaku wanita ini, mengecoh dengan menanya-nanyakan barang di rak toko ke dua pelayan toko yang berjaga. Nah yang pria ini meminta penukaran uang Rp100.000 miliknya ditukar pecahan Rp20.000," jelas Nurbianto.
Kejadian itu berlangsung pada Senin 29 Agustus 2022 sore. Kedua pelaku datang memasuki toko, lalu memainkan peran masing-masing. Pelaku wanita sibuk menghampiri pegawai toko di bagian depan, sementara pelaku pria mendekati ruang kasir.
Dari rekaman CCTV terlihat, awalnya pelaku utama mendekati kasir untuk membayar tisu kemasan yang dibeli. Beberapa saat kemudian, pelaku nampak mengucapkan sesuatu kepada kasir sambil menunjuk ke arah laci.
"Pelaku yang laki-laki di depan kasir beli tisu, dia bayar. Setelah diberikan uang kembalian, dia baru bilang mau tukar uang. Dia berbicara dengan bahasa Inggris. Dia mulai mengendalikan anak-anak dengan bahasa asing, karena anak-anak bingung dikasih ini salah, itu salah," tutur pemilik toko Juanda (33), Jumat (2/9/2022).
Tipu daya pelaku dengan membuyarkan pikiran pegawai kasir berhasil. Selanjutnya, pelaku utama masuk ke dalam ruangan kasir sambil terus memerdaya kasir. Saat itu, pelaku langsung mengambil sejumlah uang dari laci.
"Direkaman CCTV dia masuk ke area kasir. Jadi tangan kanan dia mengarahkan kasir ke jenis uang yang dimintanya, tapi tangan kiri dia main, jadi dia ngambil langsung dari laci," sambungnya.
Pelaku berhasil membawa lari uang sekitar Rp5 jutaan dari laci kasir. Pegawai toko yang diduga dalam posisi terhipnotis hanya bisa diam dan membiarkan pelaku pergi bersama dua orang komplotannya.
"Karena anak-anak ini pikiran dan psikologinya sudah kena, ya akhirnya cuma bisa diam saja. Baru sadar itu setengah jam kemudian, saat dihitung omzetnya kurang drastis. Waktu dicek CCTV ternyata baru sadar uang di laci diambil pelaku," jelasnya.
Saat menyadari jadi korban kejahatan, para pegawai toko langsung mendatangi Polsek Curug seraya membawa rekaman CCTV. Namun polisi yang bertugas urung memproses laporan saat itu dengan alasan korban harus menyertakan barang bukti lainnya.
"Hari itu juga setelah tutup toko anak-anak lapor. Dari pihak kepolisian, Polsek Curug, minta untuk data-data penjualan. Jadi anak-anak enggak ada data penjualan kan karena asumsi saya sudah ada bukti CCTV, dua saksi, jadi saya anggap sudah cukup. Tapi polisi minta bukti tambahan. Akhirnya (anak-anak) enggak balik lagi," ucapnya.
Karena dianggap terlalu rumit, lantas pemilik toko memilih memviralkan rekaman CCTV ke media sosial. Tujuannya agar aksi serupa oleh pelaku bisa diantisipasi oleh pemilik usaha lainnya. Setelah viral, barulah polisi mendatangi toko dan mengarahkan pegawai membuat laporan di Polsek Curug.
"Kemarin saya minta teman-teman bantu posting deh di Facebook biar enggak ada korban lagi, ternyata kemarin Selasa, pihak sektor (Polsek) datangin toko. Datang ke toko jemput anak-anak, ayok bikin laporan. Anak-anak langsung bikin laporan," terangnya.
Pihak kepolisian hingga saat ini masih memburu kedua pelaku. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan. Petugas sendiri belum bisa memastikan apakah pelaku merupakan WNA atau hanya WNI yang berpura-pura menggunakan bahasa asing.
"Belum dapat dipastikan orang asing atau WNI, ini masih pendalaman. Memang keterangan korban penjaga toko, dia berbicara dengan bahasa asing. Tapi kan bisa saja orang kita pura-pura ngomong asing," ungkap Kanit Reskrim Polsek Curug Iptu Nurbianto.
Dari hasil penyelidikan polisi disebutkan, jika kronologis awal menyebutkan pelaku datang ke toko berdua. Seorang terduga pelaku pria langsung mendekati meja kasir dan minta untuk penukaran uang pecahan Rp20.000.
"Untuk terduga pelaku wanita ini, mengecoh dengan menanya-nanyakan barang di rak toko ke dua pelayan toko yang berjaga. Nah yang pria ini meminta penukaran uang Rp100.000 miliknya ditukar pecahan Rp20.000," jelas Nurbianto.
(mhd)