IHWG dan Prodi S2 Ilmu Gizi FKUI Edukasi Masyarakat Pulau Panggang Cegah PTM
loading...
A
A
A
KEPULAUAN SERIBU - Kasus penyakit tidak menular (PTM) di Kepulauan Seribu masih cukup menghawatirkan. Untuk itu, Indonesian Hydration Working Group (IHWG) bekerja sama dengan Program Studi Magister Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) di Pulau Panggang.
Melalui kegiatan pengmas ini, masyarakat Kepulauan Seribu diajak untuk proaktif mencegah PTM melalui hidrasi sehat
Hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018 mencatat kasus hipertensi di Kepulauan Seribu sebesar 30,81% (DKI Jakarta 33,43%), dan diabetes melitus 2,97% (DKI Jakarta 2,57%). Bahkan angka obesitas mencapai 32%, melebihi angka Provinsi DKI Jakarta sebesar 29,80%. Jika tidak tertangani dengan baik, maka PTM dapat berpengaruh terhadap tingkat produktivitas kerja yang berdampak langsung pada tingkat ekonomi keluarga.
Selain faktor metabolik (tekanan darah, gula darah, obesitas, gangguan fungsi ginjal) dan faktor perilaku (pola makan, merokok, aktivitas fisik), perilaku hidrasi berperan penting. Efek jangka panjang jika pemenuhan hidrasi tidak tercukupi maka akan terjadi gangguan metabolisme.
Untuk itu, kegiatan pengmas melalui penyuluhan dengan tema “Pulau Panggang KEHATIKU – Keluarga Sehat Hidrasi Kuat”, diadakan untuk meningkatkan kebiasaan minum air putih dan mencegah kasus dehidrasi.
Penurunan kasus dehidrasi diharapkan selaras dengan penurunan kejadian PTM sehingga tingkat produktivitas kerja turut meningkat dan pertumbuhan ekonomi pun membaik.
Kegiatan ini dihadiri oleh 98 orang ibu-ibu yang tergabung sebagai Jumantik (juru pemantau jentik), kader Posyandu, Dasawisma, serta PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) dari kelurahan Pulau Panggang.
“Melalui edukasi ini, diharapkan peserta banyak menyerap ilmu dan menerapkan dalam praktik sehari-hari”, ujar Ketua Tim Pengabdi sekaligus Ketua IHWG, Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi, SpGK(K), dalam keterangan tertulis, Rabu (31/8/2022).
“Tidak hanya mengaplikasikan dalam keseharian, peserta juga dapat melakukan sosialisasi kepada keluarga dan rekan-rekan kerjanya,” timpal Kepala Puskesmas Kelurahan Pulau Panggang, dr Tri Lusmantoro.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Seksi Kesejahteraan Kelurahan Pulau Panggang, Sofiah. Selanjutnya, peserta terbagi dalam 4 kelompok yang didampingi oleh masing-masing narasumber.
Peserta diberikan penyuluhan tentang pentingnya minum air mineral yang cukup dalam kehidupan sehari-hari sebagai salah satu upaya pencegahan PTM. Peserta juga dibekali pengetahuan tentang syarat air layak minum, yaitu air tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak tercemar.
Para peserta sangat antusias mendengarkan materi dengan dibuktikan banyaknya peserta yang dapat menjawab pertanyaan kuis dengan benar.
Terselenggaranya kegiatan karena keterlibatan dan dukungan dana dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM UI) melalui hibah internal Universitas Indonesia.
Melalui kegiatan ini, Universitas Indonesia turut mendukung Sustainable Development Goals nomor 8, yaitu peningkatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak.
Hal ini juga mendukung tema G20 Indonesia 2022 untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
Melalui kegiatan pengmas ini, masyarakat Kepulauan Seribu diajak untuk proaktif mencegah PTM melalui hidrasi sehat
Baca Juga
Hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018 mencatat kasus hipertensi di Kepulauan Seribu sebesar 30,81% (DKI Jakarta 33,43%), dan diabetes melitus 2,97% (DKI Jakarta 2,57%). Bahkan angka obesitas mencapai 32%, melebihi angka Provinsi DKI Jakarta sebesar 29,80%. Jika tidak tertangani dengan baik, maka PTM dapat berpengaruh terhadap tingkat produktivitas kerja yang berdampak langsung pada tingkat ekonomi keluarga.
Selain faktor metabolik (tekanan darah, gula darah, obesitas, gangguan fungsi ginjal) dan faktor perilaku (pola makan, merokok, aktivitas fisik), perilaku hidrasi berperan penting. Efek jangka panjang jika pemenuhan hidrasi tidak tercukupi maka akan terjadi gangguan metabolisme.
Untuk itu, kegiatan pengmas melalui penyuluhan dengan tema “Pulau Panggang KEHATIKU – Keluarga Sehat Hidrasi Kuat”, diadakan untuk meningkatkan kebiasaan minum air putih dan mencegah kasus dehidrasi.
Penurunan kasus dehidrasi diharapkan selaras dengan penurunan kejadian PTM sehingga tingkat produktivitas kerja turut meningkat dan pertumbuhan ekonomi pun membaik.
Kegiatan ini dihadiri oleh 98 orang ibu-ibu yang tergabung sebagai Jumantik (juru pemantau jentik), kader Posyandu, Dasawisma, serta PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) dari kelurahan Pulau Panggang.
“Melalui edukasi ini, diharapkan peserta banyak menyerap ilmu dan menerapkan dalam praktik sehari-hari”, ujar Ketua Tim Pengabdi sekaligus Ketua IHWG, Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi, SpGK(K), dalam keterangan tertulis, Rabu (31/8/2022).
“Tidak hanya mengaplikasikan dalam keseharian, peserta juga dapat melakukan sosialisasi kepada keluarga dan rekan-rekan kerjanya,” timpal Kepala Puskesmas Kelurahan Pulau Panggang, dr Tri Lusmantoro.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Seksi Kesejahteraan Kelurahan Pulau Panggang, Sofiah. Selanjutnya, peserta terbagi dalam 4 kelompok yang didampingi oleh masing-masing narasumber.
Peserta diberikan penyuluhan tentang pentingnya minum air mineral yang cukup dalam kehidupan sehari-hari sebagai salah satu upaya pencegahan PTM. Peserta juga dibekali pengetahuan tentang syarat air layak minum, yaitu air tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak tercemar.
Para peserta sangat antusias mendengarkan materi dengan dibuktikan banyaknya peserta yang dapat menjawab pertanyaan kuis dengan benar.
Terselenggaranya kegiatan karena keterlibatan dan dukungan dana dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM UI) melalui hibah internal Universitas Indonesia.
Melalui kegiatan ini, Universitas Indonesia turut mendukung Sustainable Development Goals nomor 8, yaitu peningkatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak.
Hal ini juga mendukung tema G20 Indonesia 2022 untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
(thm)