Pasar Jaya, Food Station, dan Dharma Jaya Harus Sigap Hadapi Kelangkaan Pangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) M Taufik Zoelkifli meminta Dirut BUMD milik Pemprov DKI , yakni Pasar Jaya, Food Station, dan Dharma Jaya, untuk sigap dan kreatif menghadapi berbagai tantangan ke depan akibat pandemi COVID-19, termasuk kelangkaan pangan yang diprediksi oleh banyak pengamat.
M Taufik Zoelkifli menyebutkan, beberapa negara yang menjadi sumber impor beras, seperti Vietnam dan Thailand, sudah membatasi ekspornya ke Indonesia. Hal itu sebagai antisipasi untuk memenuhi kebutuhan negaranya sendiri.
"Negara-negara pengekspor sangat khawatir dengan lamanya pandemi ini. Seharusnya bulan-bulan ini kita sudah mulai impor untuk stok diakhir tahun nanti, namun mereka enggan membuka ekspornya karena mementingkan kebutuhan domestik terlebih dahulu,” ujar M Taufik Zoelkifli saat dijumpai di kawasan Pulomas Jakarta, Minggu (28/6/2020).
M Taufik Zoelkifli yang biasa disapa MTZ mengatakan, Pasar Jaya, Food Station, dan Dharma Jaya harus menjadi garda terdepan DKI mengatasi permasalahan ketahanan pangan ini. Sebab, DKI Jakarta merupakan barometer perekonomian Indonesia.
"Kesigapan dari tiga BUMD milik Pemprov DKI untuk mengantisipasi ini semua sangat penting, jangan sampai nantinya kita kedodoran" ucap MTZ. (Baca juga; Pemerintah Luncurkan Gerakan Tanpa Beras, Ganti dengan Pangan Ini )
Menurut MTZ, Jakarta ke depannya harus memiliki lebih banyak lahan-lahan di daerah atau paling tidak kerja sama dengan daerah penyokong, seperti Jawa Barat, Banten dan Jawa Tengah harus lebih ditingkatkan. Jangan sampai kita terlalu bergantung dengan negara luar.
Dia juga mendorong Pemprov DKI untuk memfasilitasi warganya dalam mengembangkan urban farming sebagai salah satu cara mengatasi permasalahan lahan yang sangat terbatas di Jakarta. (Baca juga; Indahnya Kebun Sayur dan Buah di Bawah Jalan Tol Becakayu, Jakarta Timur )
M Taufik Zoelkifli menyebutkan, beberapa negara yang menjadi sumber impor beras, seperti Vietnam dan Thailand, sudah membatasi ekspornya ke Indonesia. Hal itu sebagai antisipasi untuk memenuhi kebutuhan negaranya sendiri.
"Negara-negara pengekspor sangat khawatir dengan lamanya pandemi ini. Seharusnya bulan-bulan ini kita sudah mulai impor untuk stok diakhir tahun nanti, namun mereka enggan membuka ekspornya karena mementingkan kebutuhan domestik terlebih dahulu,” ujar M Taufik Zoelkifli saat dijumpai di kawasan Pulomas Jakarta, Minggu (28/6/2020).
M Taufik Zoelkifli yang biasa disapa MTZ mengatakan, Pasar Jaya, Food Station, dan Dharma Jaya harus menjadi garda terdepan DKI mengatasi permasalahan ketahanan pangan ini. Sebab, DKI Jakarta merupakan barometer perekonomian Indonesia.
"Kesigapan dari tiga BUMD milik Pemprov DKI untuk mengantisipasi ini semua sangat penting, jangan sampai nantinya kita kedodoran" ucap MTZ. (Baca juga; Pemerintah Luncurkan Gerakan Tanpa Beras, Ganti dengan Pangan Ini )
Menurut MTZ, Jakarta ke depannya harus memiliki lebih banyak lahan-lahan di daerah atau paling tidak kerja sama dengan daerah penyokong, seperti Jawa Barat, Banten dan Jawa Tengah harus lebih ditingkatkan. Jangan sampai kita terlalu bergantung dengan negara luar.
Dia juga mendorong Pemprov DKI untuk memfasilitasi warganya dalam mengembangkan urban farming sebagai salah satu cara mengatasi permasalahan lahan yang sangat terbatas di Jakarta. (Baca juga; Indahnya Kebun Sayur dan Buah di Bawah Jalan Tol Becakayu, Jakarta Timur )
(wib)