42 PSK Online dan Pasangan Selingkuh Terjaring Ngamar di Tangsel

Minggu, 28 Juni 2020 - 15:58 WIB
loading...
42 PSK Online dan Pasangan Selingkuh Terjaring Ngamar di Tangsel
Puluhan pasangan yang bukan suami istri terjaring razia petugas Satpol PP Kota Tangsel.Foto/SINDOnews/Hasan Kurniawan
A A A
TANGERANG SELATAN - Sebanyak 42 orang yang merupakan PSK online serta pasangan mesum terjaring razia yang dilakukan petugas Satpol PP Kota Tangsel . Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tidak serta merta membuat praktik PSK online hilang.

Petugas Satpol PP Kota Tangsel pun gencar melakukan razia PSK ini. Sejak beberapa hari belakangan, setidaknya sudah puluhan orang PSK dan pasangan mesum terjaring razia. Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Kota Tangsel, Muksin Al Fachry mengatakan, akan terus melakukan razia penyakit masyarakat ini saat PSBB guna mencegah penyebaran Covid-19.

"Sejumlah PSK online dan pasangan mesum kami amankan dari tiga tempat. Ada 42 orang, rinciannya sebanyak 9 orang merupakan pasangan mesum. Sedang sisanya, yaitu sebanyak 32 orang, merupakan PSK yang rata-rata ber-KTP di luar Tangsel," kata Muksin kepada SINDOnews pada Minggu (28/6/2020).

Menurut Muksin, razia dilakukan berdasarkan informasi dari warga sekitar terkait maraknya PSK online yang beroperasi di hotel-hotel dan pasangan mesum diduga selingkuhan. "Tentunya kegiatan ini masih dalam kegiatan monitoring PSBB dan penegakkan peraturan daerah yang dilakukan oleh Satpol PP. Para PSK dan pasangan mesum yang terjaring, selanjutnya kita data di kantor," ujarnya.

Sementara itu, Rere (24), salah seorang PSK online yang berhasil diwawancara di kantor Satpol PP mengaku, selama pandemi Covid-19 ini, dia jadi tidak punya penghasilan karena tempat spa dan massage kerjanya tutup. (Baca: Polsek Koja Ciduk Mucikari Penyedia PSK Anak di Bawah Umur)

Selama di rumah itu, hampir sekira empat bulan, Rere hanya berdiam diri di kampung. Sedang tempatnya bekerja tidak memberikan pesangon. Anaknya yang masih usia 5 tahun, butuh biaya untuk membeli susu sehari-hari.

"Dari pada saya kelaparan, tempat spa and massage juga tutup sudah hampir empat bulan. Tidak ada pemasukan. Sekali main Rp500-800 ribu. Tergantung, tempatnya bisa di mana saja, terserah kliennya," ucapnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2212 seconds (0.1#10.140)