Komunitas Aktivis Muda Indonesia Minta Citayam Fashion Week Didukung, Bukan Dibully
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komunitas Aktivis Muda Indonesia (KAMI) meminta kegiatan anak-anak muda di Citayam Fashion Week harus diberi dukungan. Jika ada aktivitas yang bertentangan dengan syariat agama atau aturan negara maka semestinya diluruskan oleh tokoh agama dan pemerintah, bukan diviralkan di media sosial.
Ketua Umum Pengurus Besar KAMI, Sultoni mengatakan,
persoalan Citayam Fashion Week semakin fenomenal dan mengundang sejumlah publik figur di Indonesia. Pasalnya, fashion yang dibuat secara spontanitas oleh kaula muda tersebut menjadi viral di platform media sosial.
Melihat kreativitas yang secara spontan itu, akhirnya menuai prokontra ditengah masyarakat, dengan berbagai spekulasi. Sultoni melanjutkan, kegiatan anak muda tersebut itu harus diberi dukungan, bukan malah mengintimidasi mereka.
"Itukan sekumpulan anak muda yang ingin menyalurkan kreativitasnya, yang artinya itu adalah bagian dari seni. Tentunya harus kita dukung bersama," kata Sultoni pada Jumat (29/7/2022). Baca: Penghasilan Bocah Citayam Fashion Week Mulai dari Rp400 Ribu-Rp1 Juta Sekali Endorse
Sultoni menilai pembubaran yang dilakukan oleh Satpol PP dan aparat Polri terkesan berlebihan. Sebab menurut dia, anak-anak muda seperti Bonge, Roy dan Jeje beserta temannya merupakan aset generasi bangsa yang harus dibina secara persuasif, bukan dengan cara intimidatif.
"Aksi Citayam Fashion Week adalah bentuk pelampiasan yang positif pascanegara kita dilanda pandemi Covid-19. Jadi, kesenian apapun bentuknya, selama itu masih positif, ya mesti didukung bukannya di intimidasi," ujarnya.
Dia menuturkan, jika ada aktivitas yang bertentangan dengan syariat agama atau aturan negara maka semestinya diluruskan oleh tokoh agama dan Pemerintah bukan malah diviralkan di sosial media. Sehingga tidak terkesan arogan dan apatis dengan hal tersebut.
"Mereka (pemuda citayam) itukan adik dan anak-anak kita, jadi sudah sepatutnya kita berikan nasihat jika ada peragaan yang bertentangan dengan agama dan aturan negara. Bukan malah dibuat berita dan viral, itu terkesan kita seperti merudung (membully) mereka," tuturnya.
Ketua Umum Pengurus Besar KAMI, Sultoni mengatakan,
persoalan Citayam Fashion Week semakin fenomenal dan mengundang sejumlah publik figur di Indonesia. Pasalnya, fashion yang dibuat secara spontanitas oleh kaula muda tersebut menjadi viral di platform media sosial.
Melihat kreativitas yang secara spontan itu, akhirnya menuai prokontra ditengah masyarakat, dengan berbagai spekulasi. Sultoni melanjutkan, kegiatan anak muda tersebut itu harus diberi dukungan, bukan malah mengintimidasi mereka.
"Itukan sekumpulan anak muda yang ingin menyalurkan kreativitasnya, yang artinya itu adalah bagian dari seni. Tentunya harus kita dukung bersama," kata Sultoni pada Jumat (29/7/2022). Baca: Penghasilan Bocah Citayam Fashion Week Mulai dari Rp400 Ribu-Rp1 Juta Sekali Endorse
Sultoni menilai pembubaran yang dilakukan oleh Satpol PP dan aparat Polri terkesan berlebihan. Sebab menurut dia, anak-anak muda seperti Bonge, Roy dan Jeje beserta temannya merupakan aset generasi bangsa yang harus dibina secara persuasif, bukan dengan cara intimidatif.
"Aksi Citayam Fashion Week adalah bentuk pelampiasan yang positif pascanegara kita dilanda pandemi Covid-19. Jadi, kesenian apapun bentuknya, selama itu masih positif, ya mesti didukung bukannya di intimidasi," ujarnya.
Dia menuturkan, jika ada aktivitas yang bertentangan dengan syariat agama atau aturan negara maka semestinya diluruskan oleh tokoh agama dan Pemerintah bukan malah diviralkan di sosial media. Sehingga tidak terkesan arogan dan apatis dengan hal tersebut.
"Mereka (pemuda citayam) itukan adik dan anak-anak kita, jadi sudah sepatutnya kita berikan nasihat jika ada peragaan yang bertentangan dengan agama dan aturan negara. Bukan malah dibuat berita dan viral, itu terkesan kita seperti merudung (membully) mereka," tuturnya.
(hab)