Curhat 2 Wanita yang Jadi Istri Simpanan Pengusaha dan WNA Jepang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lina (22) dan Kirey (19), dua wanita ini menceritakan suka dukanya menjadi istri simpanan. Lina sudah dua kali dirangkul oleh pejabat dan pengusaha . Sedangkan, Kirey mahasiswi Bekasi ini menjadi wanita simpanan WNA Jepang selama setahun.
Dalam kesempatan dan pertemuan di tempat terpisah baik Lina maupun Kirey menuturkan pengalamannya. Menurut Lina yang asal Manado, Sulawesi Utara itu, dirinya selama 8 bulan menjadi istri simpanan pejabat dan selama 2 tahun bersama pengusaha asal Kalimantan.
Baca juga: Lina Pilih Jadi Wanita Simpanan Pengusaha daripada PSK Online, Ini Alasannya
Awal menjadi istri simpanan memang penuh suka dan bergelimang harta. Dia memperoleh segalanya seperti apartemen, mobil mewah hingga dikuliahkan di perguruan tinggi swasta di Jakarta Selatan.
Dari simpanan pejabat, Lina dibekali uang bulanan Rp15 juta. Disewakan apartemen di Jakarta Pusat dengan biaya sewa Rp5 juta per bulan dan dibelikan Honda HR-V.
Kemudian, dari seorang pengusaha, dia dikasih jatah bulanan Rp30 juta. Kemudian, apartemen di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat senilai Rp50 juta langsung disewa selama setahun dan dibelikan mobil Honda Civic.
Meski bertabur harta bukan berarti hidup Lina senang selamanya. Ketika menjadi istri simpanan, dia kerap tertekan karena harus menuruti segalanya khususnya kebutuhan syahwat.
Dia harus siap melayani keinginan sang pejabat, kapan pun dan di mana pun. “Saya harus melayani apa pun gayanya. Kalau tidak mau dia selalu marah,” tutur Lina, beberapa waktu lalu.
Selain hubungan ranjang, dia juga terpikir tidak mencintai terlalu dalam si pejabat maupun pengusaha dengan menyudahi asmara terlarang menjadi istri simpanan. Bahkan, ketakutan kerap menggelayuti apabila suatu saat hubungannya diketahui istri sah.
“Makanya saya membatasi dan membuang jauh-jauh perasaan jatuh hati karena pria itu memiliki istri dan anak,” ucapnya.
Satu lagi wanita simpanan bernama Kirey juga mengisahkan suka dukanya selama setahun menjadi istri simpanan WNA Jepang. Motivasi dia mau menjadi istri WNA Jepang tak lain ingin bergaya hidup mewah dan bergelimang harta.
”Sudah satu tahun jadi simpanan, mau apa saja dibelikan,” kata Kirey, mahasiswi Bekasi ini.
Tak tanggung- tanggung semua fasilitas mewah diberikan oleh WNA Jepang yang menjabat direktur di Kawasan Industri Bekasi.
Baca juga: 5 Artis Korea Berperan Jadi Wanita Simpanan di Drakor, Nomor 4 Langganan Adegan Panas
Kirey menceritakan permulaan menjadi istri simpanan dari perkenalannya dengan WNA Jepang melalui media sosial. Kebetulan wanita dengan tinggi 165 cm ini membutuhkan uang untuk biaya kuliah.
Setelah Kirey dan WNA Jepang bertemu kemudian pertemuan makin intens. Bahkan, sampai urusan ranjang. Puas dengan layanan Kirey akhirnya warga Jepang memintanya menjadi istri simpanan dengan syarat-syarat yang berlaku.
Karena membutuhkan uang untuk gaya hidup, Kirey pun mengiyakan. Alhasil, dia diberikan fasilitas apartemen mewah di Cikarang dengan sebuah mobil Honda Jazz. Selain itu, dia juga menerima uang bulanan Rp10 juta.
”Semua fasilitas diberikan asalkan aku tidak macam-macam dan mau menuruti kemauan dia,” kata Kirey.
Dalam kesempatan dan pertemuan di tempat terpisah baik Lina maupun Kirey menuturkan pengalamannya. Menurut Lina yang asal Manado, Sulawesi Utara itu, dirinya selama 8 bulan menjadi istri simpanan pejabat dan selama 2 tahun bersama pengusaha asal Kalimantan.
Baca juga: Lina Pilih Jadi Wanita Simpanan Pengusaha daripada PSK Online, Ini Alasannya
Awal menjadi istri simpanan memang penuh suka dan bergelimang harta. Dia memperoleh segalanya seperti apartemen, mobil mewah hingga dikuliahkan di perguruan tinggi swasta di Jakarta Selatan.
Dari simpanan pejabat, Lina dibekali uang bulanan Rp15 juta. Disewakan apartemen di Jakarta Pusat dengan biaya sewa Rp5 juta per bulan dan dibelikan Honda HR-V.
Kemudian, dari seorang pengusaha, dia dikasih jatah bulanan Rp30 juta. Kemudian, apartemen di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat senilai Rp50 juta langsung disewa selama setahun dan dibelikan mobil Honda Civic.
Meski bertabur harta bukan berarti hidup Lina senang selamanya. Ketika menjadi istri simpanan, dia kerap tertekan karena harus menuruti segalanya khususnya kebutuhan syahwat.
Dia harus siap melayani keinginan sang pejabat, kapan pun dan di mana pun. “Saya harus melayani apa pun gayanya. Kalau tidak mau dia selalu marah,” tutur Lina, beberapa waktu lalu.
Selain hubungan ranjang, dia juga terpikir tidak mencintai terlalu dalam si pejabat maupun pengusaha dengan menyudahi asmara terlarang menjadi istri simpanan. Bahkan, ketakutan kerap menggelayuti apabila suatu saat hubungannya diketahui istri sah.
“Makanya saya membatasi dan membuang jauh-jauh perasaan jatuh hati karena pria itu memiliki istri dan anak,” ucapnya.
Satu lagi wanita simpanan bernama Kirey juga mengisahkan suka dukanya selama setahun menjadi istri simpanan WNA Jepang. Motivasi dia mau menjadi istri WNA Jepang tak lain ingin bergaya hidup mewah dan bergelimang harta.
”Sudah satu tahun jadi simpanan, mau apa saja dibelikan,” kata Kirey, mahasiswi Bekasi ini.
Tak tanggung- tanggung semua fasilitas mewah diberikan oleh WNA Jepang yang menjabat direktur di Kawasan Industri Bekasi.
Baca juga: 5 Artis Korea Berperan Jadi Wanita Simpanan di Drakor, Nomor 4 Langganan Adegan Panas
Kirey menceritakan permulaan menjadi istri simpanan dari perkenalannya dengan WNA Jepang melalui media sosial. Kebetulan wanita dengan tinggi 165 cm ini membutuhkan uang untuk biaya kuliah.
Setelah Kirey dan WNA Jepang bertemu kemudian pertemuan makin intens. Bahkan, sampai urusan ranjang. Puas dengan layanan Kirey akhirnya warga Jepang memintanya menjadi istri simpanan dengan syarat-syarat yang berlaku.
Karena membutuhkan uang untuk gaya hidup, Kirey pun mengiyakan. Alhasil, dia diberikan fasilitas apartemen mewah di Cikarang dengan sebuah mobil Honda Jazz. Selain itu, dia juga menerima uang bulanan Rp10 juta.
”Semua fasilitas diberikan asalkan aku tidak macam-macam dan mau menuruti kemauan dia,” kata Kirey.
(jon)