Lina Pilih Jadi Wanita Simpanan Pengusaha daripada PSK Online, Ini Alasannya

Selasa, 02 November 2021 - 17:51 WIB
loading...
Lina Pilih Jadi Wanita Simpanan Pengusaha daripada PSK Online, Ini Alasannya
Lina (21), mahasiswi perguruan tinggi swasta di Jakarta Selatan pernah bekerja sebagai LC karaoke hingga simpanan pejabat negara dan pengusaha. Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Masih ingat Lina (21), perempuan asal Manado, Sulawesi Utara yang pernah menjadi wanita simpanan pejabat negara dan pengusaha batu bara? Ternyata mahasiswi perguruan tinggi swasta di Jakarta Selatan ini lebih memilih wanita simpanan daripada PSK online atau wanita Open Booking Online (BO).

“PSK cuma cinta satu malam dan dapatnya sedikit. Berbeda dengan simpanan pengusaha atau pejabat yang hasilnya kelas kakap dan hubungannya berkelanjutan,” ujar Lina di Jakarta Selatan, Selasa (2/11/2021).
Baca juga: Kisah Lina Mahasiswi di Jaksel Jadi LC Karaoke, Simpanan Pejabat Negara hingga Pengusaha

Dia juga enggan menjajakan diri dengan berdiri di pinggir jalan atau lokalisasi yang menjual pelayanan seks dengan memajang wanita dalam akuarium kaca. “Kurang tertarik tuh jualan melalui aplikasi chatting maupun media sosial,” ucap Lina.

Berbekal parasnya yang cantik dan kemolekan tubuhnya, Lina berhasil menggaet pejabat dan pengusaha di tempatnya bekerja sebagai lady companion (LC) atau pemandu lagu karaoke.

Dari simpanan pejabat, dia memperoleh Honda HR-V dan dibekali uang Rp15 juta per bulan untuk kebutuhan sehari-hari. Lina juga disewakan apartemen di Jakarta Pusat dengan biaya sewa Rp5 juta per bulan. Karena secara materil terpenuhi otomatis dia juga harus siap melayani syahwat sang pejabat, kapan pun dan di mana pun.
Baca juga: 3 Tipe PSK Online, Nomor 2 dan 3 Tak Terbelenggu Siapa pun

Pisah dari pejabat, Lina jatuh ke pelukan pengusaha batu bara asal Kalimantan. Selama 2 tahun menjalin hubungan terlarang dengan sang pengusaha, dia mendapat berbagai kemewahan. Apartemen di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat senilai Rp50 juta langsung disewa selama setahun. Kemudian, Lina dibelikan mobil Honda Civic dan biaya kebutuhan operasional sehari-hari Rp25 juta-Rp30 juta per bulan. “Saya juga bisa membantu perekonomian keluarga hingga merenovasi rumah orang tua,” tuturnya.

Tak hanya itu, dia disuruh kuliah. “Biayanya ditanggung semua,” ucapnya. Tak seperti hubungannya dengan pejabat negara kini Lina bukan lagi di sangkar emas. Dia dibebaskan untuk berteman dengan siapa pun asalkan tidak berbuat macam-macam. Lina sempat berpikir jatuh hati dengan pengusaha itu, namun langsung dibuang jauh-jauh lantaran suami gelapnya memiliki istri dan anak di Kalimantan.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1989 seconds (0.1#10.140)