Anak Dirantai di Bekasi Bertemu Kapolres: Bapak Baik, Enggak seperti Ayah Saya Suka Nonjok
loading...
Momen dimana R menyampaikan kebaikan Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Hengki yang mengantarnya ke mobil ambulans. Foto: MPI/Jonathan Simanjuntak
A
A
A
BEKASI - Bocah R (15), anak asal Jatiasih, Kota Bekasi, yang diduga menjadi korban penganiayaan oleh orang tuanya dibawa ke Mapolres Metro Bekasi Kota, Kamis (21/7/2022). Dari Mapolres Metro Bekasi Kota R kemudian dipindahkan ke rumah sakit untuk menjalani visum et repertum.
MNC Portal menangkap momen dimana R menyampaikan kebaikan Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Hengki yang mengantarnya ke mobil ambulans. "Bapak baik, tak seperti ayah saya yang suka nonjok," kata anak tersebut yang dipertegas oleh pendamping yang berada di sisinya.
Menurut sang pendamping, R masih sakit hati terhadap tindakan orang tuanya. Mendengar hal itu Kombes Hengki langsung menggandeng anak tersebut untuk diantar ke mobil ambulans.
R diduga menjadi korban penganiayaan dengan kondisi kaki diikat menggunakan rantai. Kejadian tersebut viral di media sosial. Anak tersebut diketahui berhasil kabur dari rumahnya dengan kondisi kaki dirantai.
Kombes Hengki menyampaikan bahwa anak R ketika dibawa ke Mapolres dalam kondisi lapar. R tidak berhenti-berhenti menyantap makanan yang disediakan.
"Kurus fisiknya. Terus dia juga lapar terus. Saya tidak tahu, mungkin tidak dikasih makan berhari-hari," tutur Hengki.
Polisi masih melakukan penyelidikan terkait motif yang mendasari perlakuan orang tua R. Saat ini belum ada penetapan tersangka atas kasus ini.
"Apakah jadi tersangka atau enggak, kan masih didalami, dibuktikan dulu. Kita buktikan dulu dengan visum," pungkasnya.
MNC Portal menangkap momen dimana R menyampaikan kebaikan Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Hengki yang mengantarnya ke mobil ambulans. "Bapak baik, tak seperti ayah saya yang suka nonjok," kata anak tersebut yang dipertegas oleh pendamping yang berada di sisinya.
Menurut sang pendamping, R masih sakit hati terhadap tindakan orang tuanya. Mendengar hal itu Kombes Hengki langsung menggandeng anak tersebut untuk diantar ke mobil ambulans.
R diduga menjadi korban penganiayaan dengan kondisi kaki diikat menggunakan rantai. Kejadian tersebut viral di media sosial. Anak tersebut diketahui berhasil kabur dari rumahnya dengan kondisi kaki dirantai.
Kombes Hengki menyampaikan bahwa anak R ketika dibawa ke Mapolres dalam kondisi lapar. R tidak berhenti-berhenti menyantap makanan yang disediakan.
"Kurus fisiknya. Terus dia juga lapar terus. Saya tidak tahu, mungkin tidak dikasih makan berhari-hari," tutur Hengki.
Polisi masih melakukan penyelidikan terkait motif yang mendasari perlakuan orang tua R. Saat ini belum ada penetapan tersangka atas kasus ini.
"Apakah jadi tersangka atau enggak, kan masih didalami, dibuktikan dulu. Kita buktikan dulu dengan visum," pungkasnya.
(thm)
Explore More