Profil Benyamin Sueb, Seniman Betawi Legendaris yang Jadi Nama Jalan di Kemayoran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Siapa yang tak kenal seniman asli Betawi yang melegenda, Benyamin Sueb? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengabadikan namanya menjadi sebuah jalan di Kemayoran, Jakarta Pusat pada tahun 1995.
Adapun keputusan pemerintah untuk menjadikan namanya sebagai nama jalan merupakan sebuah bentuk penghargaan bagi sang maestro. Benyamin Sueb, atau aslinya bernama Benjamin Suaeb, lahir di Kemayoran, 5 Maret 1939 dari pasangan Sukirman dan Aisyah.
Pria yang akrab disapa Bang Ben ini menempuh pendidikan SMA di Taman Madya, Jakarta Pusat tahun 1955 sampai 1958.
Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke Universitas Sawerigading dengan fokus manajemen perusahaan di tahun 1967. Di akhir periode 1960-an, ia mulai terkenal dengan berbagai lagu Betawi yang diciptakannya. Sebut saja, Hujan Gerimis dan Ondel-Ondel.
Rupanya, kegemaran bermusik Bang Ben sudah terlihat ketika dirinya duduk di bangku SMA. Kala itu, ia bergabung di sebuah grup musik bernama Melody Boys. Musik dan idiom Betawi menjadi ciri khas yang digunakan Ben beserta rekan-rekannya tersebut.
Sebelumnya, saat masih kanak-kanak, ia sempat mendirikan Orkes Kaleng bersama ketujuh kakak-kakaknya. Tidak hanya di dunia musik, karier Benyamin Sueb mulai bersinar di ranah akting. Bersama Ida Royani, ia berperan dalam film Intan Berduri di tahun 1972.
Berkat perannya itu, Benyamin diganjar penghargaan Piala Citra pada FFI 1973. Penghargaan keduanya ia dapatkan melalui film Si Doel Anak Modern di tahun 1976. Karier aktor dan penyanyi itu mengalami masa redup di tahun 1980-an.
Namun, namanya kembali tenar pada 1994, ketika berperan dalam serial Si Doel Anak Sekolahan I dan II. Ia juga tercatat mendirikan radio bernama Bens Radio pada 1990 dan merupakan satu-satunya radio Betawi di Indonesia.
Benyamin Sueb meninggal dunia di Jakarta, 5 September 1995. Dari dua kali pernikahannya, Benyamin dikaruniai 9 putra-putri. Sepanjang hidupnya, ia telah menghasilkan ratusan lagu, 75 album musik, dan 53 judul film.
Adapun keputusan pemerintah untuk menjadikan namanya sebagai nama jalan merupakan sebuah bentuk penghargaan bagi sang maestro. Benyamin Sueb, atau aslinya bernama Benjamin Suaeb, lahir di Kemayoran, 5 Maret 1939 dari pasangan Sukirman dan Aisyah.
Pria yang akrab disapa Bang Ben ini menempuh pendidikan SMA di Taman Madya, Jakarta Pusat tahun 1955 sampai 1958.
Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke Universitas Sawerigading dengan fokus manajemen perusahaan di tahun 1967. Di akhir periode 1960-an, ia mulai terkenal dengan berbagai lagu Betawi yang diciptakannya. Sebut saja, Hujan Gerimis dan Ondel-Ondel.
Rupanya, kegemaran bermusik Bang Ben sudah terlihat ketika dirinya duduk di bangku SMA. Kala itu, ia bergabung di sebuah grup musik bernama Melody Boys. Musik dan idiom Betawi menjadi ciri khas yang digunakan Ben beserta rekan-rekannya tersebut.
Sebelumnya, saat masih kanak-kanak, ia sempat mendirikan Orkes Kaleng bersama ketujuh kakak-kakaknya. Tidak hanya di dunia musik, karier Benyamin Sueb mulai bersinar di ranah akting. Bersama Ida Royani, ia berperan dalam film Intan Berduri di tahun 1972.
Berkat perannya itu, Benyamin diganjar penghargaan Piala Citra pada FFI 1973. Penghargaan keduanya ia dapatkan melalui film Si Doel Anak Modern di tahun 1976. Karier aktor dan penyanyi itu mengalami masa redup di tahun 1980-an.
Namun, namanya kembali tenar pada 1994, ketika berperan dalam serial Si Doel Anak Sekolahan I dan II. Ia juga tercatat mendirikan radio bernama Bens Radio pada 1990 dan merupakan satu-satunya radio Betawi di Indonesia.
Benyamin Sueb meninggal dunia di Jakarta, 5 September 1995. Dari dua kali pernikahannya, Benyamin dikaruniai 9 putra-putri. Sepanjang hidupnya, ia telah menghasilkan ratusan lagu, 75 album musik, dan 53 judul film.
(ams)