Dapat Rangking Selama SMP, Danura Kalah Bersaing Sama Pelajar Ber-KTP

Jum'at, 26 Juni 2020 - 15:06 WIB
loading...
Dapat Rangking Selama SMP, Danura Kalah Bersaing Sama Pelajar Ber-KTP
Selama dua hari mencari sekolah melalui sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk anaknya, Eca (40), dibikin pusing dan waswas. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Selama dua hari mencari sekolah melalui sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk anaknya, Eca (40), dibikin pusing dan waswas. Sebab, tiga sekolah yang dituju semua menolak menerima anaknya, Danura (15).

Apalagi kalau bukan terganjal usia anaknya yang dinilai terlalu muda. Usia Danura 15 tahun, 7 bulan, 4 hari. Dia kalah bersaing dengan pelajar yang lebih tua, bahkan beberapa sudah ber umur di atas 17 tahun dan punya KTP.

“Padahal anak saya selama SMP juara kelas, tiga hingga lima besar berhasil selalu didapat,” kata Eca kepada Sindo, Jumat (26/6/2020). Sebelumnya, saat pembukaan PPDB online, Eca mengakui menetapkan tiga pilihan sekolah, yakni SMA 70, SMA 29, dan SMA 74 pada Kamis (25/6/2020). Namun hingga malam tadi tiga pilihan itu di tolak.

Tak mau dibilang pasrah, sejak pagi tadi, anaknya kemudian kembali mendaftarkan diri ke tiga pilihan sekolah lainnya, yakni SMA 82, SMA 87, dan SMA 32. Namun hingga siang tadi kepastian keterima belum didapat. (Baca juga; Ribuan Calon Siswa di Bogor Belum Terdaftar di Masa PPDB )

Malahan posisi anaknya terus merosot, ancaman tak bisa bersekolah di tiga sekolah pilihan kian terbuka. “Padahal kalau berdasarkan sistem zonasi, enam sekolah itu masuk,” kata Eca yang diketahui beralamat di Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

Terhadap sistem ini, Exa mengakui kecewa. Padahal untuk membuat prestasi anaknya, dirinya telah mengeluarkan kocek tak sedikit, karena ikut les les bimbel sejak kelas 7 SMP. Hasilnya tak main main, semenjak masuk SMP anaknya tak pernah lepas dari peringkat lima di kelasnya.

Sementara terhadap murid yang lolos di hari kemarin. Eca sempat mengintip perolehan nilai mereka, hasilnya beberapa dari mereka ada yang bernilai 5 namun dinyatakan lolos. “Kecewa sih pasti, tapi kami masih terus ikhtiar,” ucapnya. (Baca juga; Ditolak Jalur Zonasi, CPDB Bisa Daftar Kembali di Jalur Prestasi )

Bila nantinya, anaknya tak lolos dari tiga pilihan sekolah itu. Eca mengatakan dirinya akan mencoba peruntungan pada sistem PPDB online melalui jalur prestasi. “Kalau misalnya gagal juga, ya sudah terpaksa di swasta. Tapi semoga saja anak saya masuk negeri,” tutupnya.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1738 seconds (0.1#10.140)