Vendor Ganti Rugi Tembok Toko Elektronik yang Roboh di Cakung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Runtuhnya tembok toko elektronik lantaran penggalian saluran air di Gang Air Tawar, Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur, tengah diperbaiki agar tidak menghalangi akses jalan warga. Kegiatan pembersihan sisa puing tembok yang roboh tersebut ditargetkan selesai hari ini, oleh vendor yang bekerja sama dengan Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur, PT Duta Kreasi Indah.
Project Manager PT Duta Kreasi Indah Lamsan Manalu menjelaskan, dia mewakili perusahaannya yang berperan sebagai vendor kontraktor penggalian saluran air di Jalan Bekasi Raya, Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur itu akan bertanggung jawab.
"Atas terjadinya musibah tersebut, kami dari pelaksana atau vendor bertanggung jawab dan kita di sini tidak menyalahkan atau mempermasalahkan atas dasar bangunan tersebut, intinya kita tidak menyalahkan," tegas Lamsan kepada wartawan, Rabu (6/7/2022).
Lamsan mengungkapkan, pihaknya memahami sebab ambruknya tembok toko elektronik yang menutup akses jalan warga Gang Air Tawar, RT 07 RW 01, Kelurahan Rawa Terate itu, menyebabkan kerugian bagi warga sekitar. Ia menuturkan kerugian yang diterima khususnya pemilik toko elektronik tersebut mencapai Rp30 hingga Rp40 juta.
"Kerugiannya tadi kan kita sudah berbicara dengan pemilik, antara Rp30 hingga Rp40 juta," jelas Lamsan.
Karena kerugian tembok yang roboh, Lamsan beserta pemilik toko sudah berkomunikasi untuk menanggung kerugian bersama. Dia menegaskan, pengerjaan merapihkan sisa puing hasil runtuhan tembok tersebut akan tuntas pada hari ini.
"Perapian puing-puing ini paling lambat Rabu ini sudah selesai dan untuk pemasangan kembali temboknya, dari penjelasan pemilik, nanti akan secepatnya dibangun kembali," ujar Lamsan.
Lamsan mengungkapkan, pengerjaan proyek saluran air hasil kerja sama perusahaannya dengan Sudin SDA Jakarta Timur itu memiliki panjang kurang lebih lima kilometer. Pengerjaan dilakukan, lanjutnya, berada di lima RW yakni 01, 02, 03, 05, dan 06, Kelurahan Rawa Terate dan ditargetkann selesai pada dua minggu ke depan.
"Total panjangnya sekitar lima kilometer, kalau yang di lokasi ambruk itu panjang saluran sekira 25-27 meter. Kini persentase pengerjaan sudah mencapai 80 persen, biayanya atas proyek Sudin Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Jakarta Timur itu sebesar Rp7 miliar," kata Lamsan.
Ketua RT 07 RW 01 Rawa Terate Taufik Bahtiar (34) menjelaskan, penggalian saluran air itu merupakan pekerjaan Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) yang bekerja sama dengan vendor PT Duta Kreasi Indah, menjadikan kondisi tembok toko elektronik tersebut ambruk. Ia mengaku tembok tersebut sebelumnya sudah miring namun semakin parah karena adanya galian tersebut.
"Kalau dari saya lihat tadi, memang temboknya sudah ada kemiringan beberapa derajat, ditambah lagi ada penggalian dengan mendalam jadi menambah kemiringan tembok sehingga roboh temboknya," ujar Taufik kepada wartawan.
Kendati demikian, menurut Taufik, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Dia mengungkapkan kejadian persis terjadi saat pekerja penggalian sedang istirahat dan warga tidak ada yang berlalu lalang.
"Beruntungnya tidak ada korban jiwa baik dari warga dan pekerja yang mengerjakan galian saluran air ini. Pekerja juga sedang istirahat karena kejadiannya jam lima sore saat itu," tutur Taufik.
Project Manager PT Duta Kreasi Indah Lamsan Manalu menjelaskan, dia mewakili perusahaannya yang berperan sebagai vendor kontraktor penggalian saluran air di Jalan Bekasi Raya, Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur itu akan bertanggung jawab.
"Atas terjadinya musibah tersebut, kami dari pelaksana atau vendor bertanggung jawab dan kita di sini tidak menyalahkan atau mempermasalahkan atas dasar bangunan tersebut, intinya kita tidak menyalahkan," tegas Lamsan kepada wartawan, Rabu (6/7/2022).
Lamsan mengungkapkan, pihaknya memahami sebab ambruknya tembok toko elektronik yang menutup akses jalan warga Gang Air Tawar, RT 07 RW 01, Kelurahan Rawa Terate itu, menyebabkan kerugian bagi warga sekitar. Ia menuturkan kerugian yang diterima khususnya pemilik toko elektronik tersebut mencapai Rp30 hingga Rp40 juta.
"Kerugiannya tadi kan kita sudah berbicara dengan pemilik, antara Rp30 hingga Rp40 juta," jelas Lamsan.
Karena kerugian tembok yang roboh, Lamsan beserta pemilik toko sudah berkomunikasi untuk menanggung kerugian bersama. Dia menegaskan, pengerjaan merapihkan sisa puing hasil runtuhan tembok tersebut akan tuntas pada hari ini.
"Perapian puing-puing ini paling lambat Rabu ini sudah selesai dan untuk pemasangan kembali temboknya, dari penjelasan pemilik, nanti akan secepatnya dibangun kembali," ujar Lamsan.
Lamsan mengungkapkan, pengerjaan proyek saluran air hasil kerja sama perusahaannya dengan Sudin SDA Jakarta Timur itu memiliki panjang kurang lebih lima kilometer. Pengerjaan dilakukan, lanjutnya, berada di lima RW yakni 01, 02, 03, 05, dan 06, Kelurahan Rawa Terate dan ditargetkann selesai pada dua minggu ke depan.
"Total panjangnya sekitar lima kilometer, kalau yang di lokasi ambruk itu panjang saluran sekira 25-27 meter. Kini persentase pengerjaan sudah mencapai 80 persen, biayanya atas proyek Sudin Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Jakarta Timur itu sebesar Rp7 miliar," kata Lamsan.
Ketua RT 07 RW 01 Rawa Terate Taufik Bahtiar (34) menjelaskan, penggalian saluran air itu merupakan pekerjaan Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) yang bekerja sama dengan vendor PT Duta Kreasi Indah, menjadikan kondisi tembok toko elektronik tersebut ambruk. Ia mengaku tembok tersebut sebelumnya sudah miring namun semakin parah karena adanya galian tersebut.
"Kalau dari saya lihat tadi, memang temboknya sudah ada kemiringan beberapa derajat, ditambah lagi ada penggalian dengan mendalam jadi menambah kemiringan tembok sehingga roboh temboknya," ujar Taufik kepada wartawan.
Kendati demikian, menurut Taufik, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Dia mengungkapkan kejadian persis terjadi saat pekerja penggalian sedang istirahat dan warga tidak ada yang berlalu lalang.
"Beruntungnya tidak ada korban jiwa baik dari warga dan pekerja yang mengerjakan galian saluran air ini. Pekerja juga sedang istirahat karena kejadiannya jam lima sore saat itu," tutur Taufik.
(mhd)