Wali Kota Jakarta Utara: Waktu CFD Dibatasi Sampai Pukul 10.00 WIB

Jum'at, 26 Juni 2020 - 04:42 WIB
loading...
Wali Kota Jakarta Utara: Waktu CFD Dibatasi Sampai Pukul 10.00 WIB
Wali Kota Jakut, Sigit Wijatmoko menegaskan, pelaksanaan CFD di wilayahnya akan dibatasi hingga pukul 10.00 WIB. Foto/SINDOnews/yohannes tobing
A A A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memastikan, Car Free Day atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) sementara waktu akan di tiadakan dan digantikan menjadi HBKB di tingkat wilayah kota.

Terkait hal ini Pemerintah Kota Jakarta Utara tengah mempersiapkan skema di tempat yang telah ditunjuk sebagai lokasi baru. "Tentu yang menjadi konsen kami adalah tidaknya sekedar bagaimana mengendalikan namun kita lebih kepada sifatnya mengedukasi masyarakat. Karena sejatinya semua aktivitas masyarakat harus bisa dimanfaatkan ruang edukasi dalam pembentukan satu perilaku hidup baru," Kata Wali Kota Jakut, Sigit Wijatmoko, di RSPI, Kamis (25/6/2020). (Baca juga: CFD Kembali Ditiadakan, Warga Disarankan Berolahraga di Lingkungan Masing-masing)

Menurut Sigit, ada beberapa hal yang saat ini masih menjadi menjadi aturan ketat Pemkot Jakarta Utara dalam pelaksanaan HBKB nanti. Seperti penegakkan protokol kesehatan dan batasannya. "Soal bagaimana fasilitas aktivitas olahraga masyarakat diiringi protokol kesehatan. Artinya fungsi penunjang lain baik itu pedagang itu tidak diperkenankan. Selain itu juga ada batasan durasi, HBKB besok akan dipersingkat dari jam 06.00 - 10.00," Tuturnya.

Seperti diketahui, HBKB untuk wilayah Jakarta Utara sendiri sebelumnya sudah memiliki area tetap seperti di sisi selatan Danau Sunter. Namun dengan adanya HBKB sistem wilayah, maka ada beberapa penambahan lokasi baru. Seperti di Jalan Benyamin Suaeb, Jalan Hybrida Kecamatan Cilincing, Pegangsaan Dua Kelapa Gading, Danau Rawa Badak Kecamatam Koja, Pantai Maju Bersama Kecamatam Penjaringan.

Dalam pengawasannya nanti, Sigit mengakui tidak ada pengetatan. Dikatakannya, HBKB saat ini merupakan sebagai sarana sosialisasi bersama. "Ini sebagai sebuah media untuk sosialisasi bersama, karena kami juga tidak hanya mengandalkan para ASN tapi juga komunitas-komunitas kita ajak dan kita gerakkan bersama untuk bisa diawasi dan bisa dikendalikan secara bersama-sama," katanya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1961 seconds (0.1#10.140)