PDAM Bekasi Gandeng Tirta Tanah Merah Bangun IPA di Kedungwaringin
loading...
A
A
A
BEKASI - PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi menggandeng PT Tirta Tanah Merah membangun instalasi pengolahan air (IPA) di Desa Karangsambung, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi sebagai upaya meningkatkan kapasitas produksi air bersih bagi masyarakat.
”Ini merupakan bentuk sinergitas BUMN dengan BUMD dalam membangun Negeri, dan pembangunan IPA ini berkapasitas 200 liter per detik,” ujar Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan, Senin (27/6/2022).
Menurut dia, pembangunan infrastruktur air bersih ini sangat dibutuhkan khususnya bagi masyarakat di Desa Karangsambung, Kecamatan Kedungwaringin dalam rangka penyediaan dan pelayanan air bersih.
Dani menyebutkan cakupan pelayanan air bersih di wilayahnya baru menjangkau 40 persen dari total penduduk Kabupaten Bekasi. Keterbatasan ketersediaan air bersih memaksa sebagian warganya mengonsumsi air yang kurang baik sehingga berdampak pada kesehatan warga.
”Efek konsumsi air kurang baik seperti gagal tumbuh akibat kurang gizi atau stunting. Bahkan sempat viral di video ada masyarakat yang menggunakan air sungai yang sudah hitam. Sudah 70 tahun lebih merdeka. Ini sangat memperihatinkan dan harus segera dicari solusinya,” ucapnya.
Dani juga mengakui kendala yang dihadapi PDAM Tirta Bhagasasi dalam menyediakan air bersih kepada masyarakat antara lain keterbatasan biaya pembangunan instalasi dan jaringan pipa serta ketersediaan air baku.
”Mengapa kapasitas produksi PDAM rendah, pertama karena modal. Penyertaan modal dari Pemerintah Kabupaten Bekasi tidak sesuai dengan kebutuhan PDAM yang relatif besar maka solusinya dengan membangun kemitraan dengan swasta maupun perusahaan negara,” jelasnya.
Direktur Operasional PT PP Tirta Tanah Merah Satya Priambodo mengatakan proses pembangunan IPA ini ditargetkan selesai dalam waktu setahun dengan spesifikasi kapasitas 200 liter per detik, dilengkapireservoir glass fused steelberdaya tampung 3.500 meter kubik.
”Sistem pengoperasian secara otomatis menggunakan 'Supervisory Control and Data Acquisition' (SCADA) sehingga proses pengolahan air minum dapat dipantau setiap saat, 24 jam per hari, secarareal time,” katanya.
Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim mengatakan IPA Tanah Merah ini diproyeksi mampu melayani sebanyak 16.000 sambungan langganan atau setara 200.000 jiwa.
Usep menyatakan skema kerja sama yang dibangun perusahaannya dengan PT PP Tirta Tanah Merah adalah bangun guna serah ataubuild operation and transfer(BOT) dalam 20 tahun.
”Target cakupan layanan kami pada tahun ini sebanyak 60 persen penduduk di Kabupaten Bekasi dan tentunya untuk tahun berikutnya akan kita perluas lagi mengingat IPA Tanah Merah ini juga berkontribusi terhadap penambahan sambungan langsung mulai tahun depan,” paparnya.
”Ini merupakan bentuk sinergitas BUMN dengan BUMD dalam membangun Negeri, dan pembangunan IPA ini berkapasitas 200 liter per detik,” ujar Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan, Senin (27/6/2022).
Menurut dia, pembangunan infrastruktur air bersih ini sangat dibutuhkan khususnya bagi masyarakat di Desa Karangsambung, Kecamatan Kedungwaringin dalam rangka penyediaan dan pelayanan air bersih.
Dani menyebutkan cakupan pelayanan air bersih di wilayahnya baru menjangkau 40 persen dari total penduduk Kabupaten Bekasi. Keterbatasan ketersediaan air bersih memaksa sebagian warganya mengonsumsi air yang kurang baik sehingga berdampak pada kesehatan warga.
”Efek konsumsi air kurang baik seperti gagal tumbuh akibat kurang gizi atau stunting. Bahkan sempat viral di video ada masyarakat yang menggunakan air sungai yang sudah hitam. Sudah 70 tahun lebih merdeka. Ini sangat memperihatinkan dan harus segera dicari solusinya,” ucapnya.
Dani juga mengakui kendala yang dihadapi PDAM Tirta Bhagasasi dalam menyediakan air bersih kepada masyarakat antara lain keterbatasan biaya pembangunan instalasi dan jaringan pipa serta ketersediaan air baku.
”Mengapa kapasitas produksi PDAM rendah, pertama karena modal. Penyertaan modal dari Pemerintah Kabupaten Bekasi tidak sesuai dengan kebutuhan PDAM yang relatif besar maka solusinya dengan membangun kemitraan dengan swasta maupun perusahaan negara,” jelasnya.
Direktur Operasional PT PP Tirta Tanah Merah Satya Priambodo mengatakan proses pembangunan IPA ini ditargetkan selesai dalam waktu setahun dengan spesifikasi kapasitas 200 liter per detik, dilengkapireservoir glass fused steelberdaya tampung 3.500 meter kubik.
”Sistem pengoperasian secara otomatis menggunakan 'Supervisory Control and Data Acquisition' (SCADA) sehingga proses pengolahan air minum dapat dipantau setiap saat, 24 jam per hari, secarareal time,” katanya.
Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim mengatakan IPA Tanah Merah ini diproyeksi mampu melayani sebanyak 16.000 sambungan langganan atau setara 200.000 jiwa.
Usep menyatakan skema kerja sama yang dibangun perusahaannya dengan PT PP Tirta Tanah Merah adalah bangun guna serah ataubuild operation and transfer(BOT) dalam 20 tahun.
”Target cakupan layanan kami pada tahun ini sebanyak 60 persen penduduk di Kabupaten Bekasi dan tentunya untuk tahun berikutnya akan kita perluas lagi mengingat IPA Tanah Merah ini juga berkontribusi terhadap penambahan sambungan langsung mulai tahun depan,” paparnya.
(ams)