Bertambah 158 Orang, Kasus Aktif Covid-19 Tembus di Angka 2.214
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta , Dwi Oktavia menyebut, berdasarkan data Minggu 12 Juni tercatat jumlah kasus aktif Covid-19 di Jakarta naik 158. Hal itu membuat kasus aktif kembali tembus di angka 2 ribu lebih.
"Sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 2.214 (orang yang masih dirawat/isolasi)," kata Dwi dalam keterangannya, Senin (13/6/2022).
Dia juga mengimbau, agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan (prokes). Bahkan, dia mengatakan, Pemprov DKI terus menggalakkan vaksinasi Covid-19.
"Kami turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron. Upaya 3T terus digalakan, selain vaksinasi Covid-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas," tambahnya.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat, dilakukan tes PCR sebanyak 6.945 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 6.389 orang dites PCR kemarin untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 322 positif dan 6.067 negatif.
Selain itu, dilakukan pula tes antigen hari ini sebanyak 6.207 orang, dengan hasil 107 positif dan 6.100 negatif. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
"Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 1.236.002 dengan tingkat kesembuhan 98,6%, dan total 15.303 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,2%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,6%," ujar Dwi.
Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 44.523 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 1.024.436 per sejuta penduduk," jelasnya.
Lebih lanjut, Dwi menyebut positivity rate di Jakarta masih di bawah standar organisasi kesehatan dunia (WHO) meski ada kenaikan kasus.
"Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 4,4%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,5%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%," tandasnya.
"Sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 2.214 (orang yang masih dirawat/isolasi)," kata Dwi dalam keterangannya, Senin (13/6/2022).
Dia juga mengimbau, agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan (prokes). Bahkan, dia mengatakan, Pemprov DKI terus menggalakkan vaksinasi Covid-19.
"Kami turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron. Upaya 3T terus digalakan, selain vaksinasi Covid-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas," tambahnya.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat, dilakukan tes PCR sebanyak 6.945 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 6.389 orang dites PCR kemarin untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 322 positif dan 6.067 negatif.
Selain itu, dilakukan pula tes antigen hari ini sebanyak 6.207 orang, dengan hasil 107 positif dan 6.100 negatif. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
"Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 1.236.002 dengan tingkat kesembuhan 98,6%, dan total 15.303 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,2%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,6%," ujar Dwi.
Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 44.523 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 1.024.436 per sejuta penduduk," jelasnya.
Lebih lanjut, Dwi menyebut positivity rate di Jakarta masih di bawah standar organisasi kesehatan dunia (WHO) meski ada kenaikan kasus.
"Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 4,4%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,5%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%," tandasnya.
(mhd)