Sikapi Polemik Fahri Fadilah, Polda Metro Jaya Harus Berpedoman Hasil Supervisi Mabes Polri

Jum'at, 03 Juni 2022 - 08:59 WIB
loading...
Sikapi Polemik Fahri Fadilah, Polda Metro Jaya Harus Berpedoman Hasil Supervisi Mabes Polri
Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan.Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Polda Metro Jaya harus tetap berpedoman pada hasil suvervisi dari Mabes Polri dalam menyikapi viralnya video Fahri Fadilah Nurisky yang mengaku gagal masuk calon siswa Bintara Polri 2021.

Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan mengatakan, apabila ada syarat yang tidak bisa dipenuhi calon anggota Polri, Polda Metro Jaya harus tetap tegas untuk menjaga wibawa Polri.

Fahri dinyatakan tidak bisa mengikuti pelatihan Bintara di SPN Lido Sukabumi karena tidak memenuhi syarat. Sebab pada tahap pemeriksaan kesehatan Fahri didiagnosa mengidap penyakit buta warna parsial.

Atas keputusan dokter kepolisian itu, Fahri lalu membeberkan hasil diagnosa dari dua rumah sakit berbeda sebagai pembanding. Baca: Kronologi Fahri Fadilah Gagal Masuk Calon Siswa Bintara Polri

Edi memahami apa yang dialami Fahri yang memiliki semangat dan keinginan yang kuat menjadi anggota Polri. Untuk itu, anggota Kompolnas periode 2012-2016 ini berharap Fahri tetap semangat dan bisa mengikuti seleksi ulang tahun 2022.

Edi yakin Fahri bisa diterima setelah melakukan berbagai perbaikan dan pengobatan. "Kami minta Fahri tetap semangat. Banyak calon yang sudah berkali-kali gagal dan akhirnya diterima," kata Edi, Jumat (3/6/2022).

Terkait polemik gagalnya Fahri dalam seleksi anggota Polri, Edi memahami komitmen Polda Metro Jaya yang terus memegang prinsip BETAH (bersih, transparan, akuntabel, dan humanis).

Pemerhati kepolisian ini melihat setiap penerimaan anggota Polri, dilakukan berbagai tes, termasuk pemeriksaan yang dilakukan oleh tim dokter Pusdokkes Polda Metro Jaya sesuai dengan metode sentifik dan kode etik kedokteran.

Bahkan, dalam menyikapi polemik yang viral di media sosial ini, Polda Metro Jaya tetap tidak mengubah pendiriannya dengan tidak meloloskan Fahri menjadi anggota Polri.

Fahri dalam catatan Polda Metro Jaya telah tiga kali mengikuti seleksi penerimaan anggota Polri di Polda Metro Jaya dan hasilnya tetap tidak lolos, karena alasan medis yang sama yakni buta warna parsial.

Syarat medis seperti pemeriksaan buta warna adalah salah satu syarat utama agar lolos menjadi anggota Polri. "Walau calon pintar sekali pun, kalau syarat medis ini tidak terpenuhi, tetap dinyatakan tidak memenuhi syarat," kata Edi.

Syarat seleksi lainnya adalah tes psikologi, tes akademik, dan tes jasmani. Semua tes itu harus lulus sesuai dengan Nilai Batas Lulus (NBL) yang ditetapkan oleh SDM Polri.

"Pak Polisi, kita jadikan masalah ini sebagai bahan evaluasi dan intropeksi untuk terus berbenah dan memperbaki penerimaan anggota Polri yang lebih baik," ucap doktor ilmu hukum ini.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1121 seconds (0.1#10.140)