Musim Kemarau Tiba, BPBD DKI Imbau Warga Hemat Air
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) DKI Jakarta mengimbau masyarakat waspada karena mulai memasuki musim kemarau .
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, untuk mengantisipasi kekeringan saat musim kemarau, pihaknya berkoordinasi dengan wali kota dan bupati untuk menghitung kebutuhan air bersih, khususnya bagi masyarakat yang berada di daerah rawan kekeringan dan bagi wilayah yang belum terlayani jaringan air bersih.
Baca juga: Puncak Musim Kemarau Wilayah Jakarta Diprediksi Terjadi Juli
“Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan PAM Jaya akan menyiagakan Instalasi Pengolahan Air (IPA) mobile dan juga mobil-mobil tangki air agar siap memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Jakarta saat terjadi kekeringan,” ujar Isnawa, Selasa (10/5/2022).
BMKG juga memperkirakan sifat hujan akan berada pada kondisi atas normal yakni curah hujan musim kemarau lebih tinggi dari rerata klimatologis. Sedangkan, puncak musim kemarau diprakirakan akan terjadi pada Juli-September 2022.
BMKG mencatat dalam sepekan terakhir selama periode tanggal 1-7 Mei 2022, suhu maksimum terukur berkisar antara 33-36,1 derajat celsius. BMKG memastikan suhu udara terik yang terjadi bukan fenomena gelombang panas melainkan dipicu beberapa faktor seperti posisi semu matahari yang saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator.
"Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau. Dominasi cuaca cerah dan tingkat perawanan yang rendah dapat mengoptimalkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi, sehingga kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari," ungkapnya.
Dia mengimbau masyarakat mulai melakukan penghematan air dalam rangka menyikapi peralihan musim kemarau. Selain itu, masyarakat juga diimbau memeriksa tabung gas secara berkala guna mencegah terjadinya kebocoran tabung gas yang dapat memicu kebakaran.
Baca juga: BMKG Ungkap Tak Ada Fenomena Ekstrem pada Musim Kemarau 2022
Berdasarkan prakiraan musim kemarau di Indonesia tahun 2022 yang dirilis BMKG, rata-rata wilayah Jakarta sudah memasuki awal musim kemarau pada April 2022. Namun, untuk wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan akan memasuki awal musim kemarau pada Juni 2022.
Dampak dari musim kemarau dapat menyebabkan kekeringan yang mengakibatkan kelangkaan air bersih dan juga meningkatnya polusi udara.
Menurut data BPBD DKI, dalam rentang waktu lima tahun terakhir (2017-2021), musim kemarau memberikan dampak kekeringan kepada masyarakat. Bahkan, Pemprov DKI Jakarta membentuk Satgas Air Bersih pada September 2019 untuk memastikan pasokan air bersih tersedia bagi masyarakat.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, untuk mengantisipasi kekeringan saat musim kemarau, pihaknya berkoordinasi dengan wali kota dan bupati untuk menghitung kebutuhan air bersih, khususnya bagi masyarakat yang berada di daerah rawan kekeringan dan bagi wilayah yang belum terlayani jaringan air bersih.
Baca juga: Puncak Musim Kemarau Wilayah Jakarta Diprediksi Terjadi Juli
“Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan PAM Jaya akan menyiagakan Instalasi Pengolahan Air (IPA) mobile dan juga mobil-mobil tangki air agar siap memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Jakarta saat terjadi kekeringan,” ujar Isnawa, Selasa (10/5/2022).
BMKG juga memperkirakan sifat hujan akan berada pada kondisi atas normal yakni curah hujan musim kemarau lebih tinggi dari rerata klimatologis. Sedangkan, puncak musim kemarau diprakirakan akan terjadi pada Juli-September 2022.
BMKG mencatat dalam sepekan terakhir selama periode tanggal 1-7 Mei 2022, suhu maksimum terukur berkisar antara 33-36,1 derajat celsius. BMKG memastikan suhu udara terik yang terjadi bukan fenomena gelombang panas melainkan dipicu beberapa faktor seperti posisi semu matahari yang saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator.
"Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau. Dominasi cuaca cerah dan tingkat perawanan yang rendah dapat mengoptimalkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi, sehingga kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari," ungkapnya.
Dia mengimbau masyarakat mulai melakukan penghematan air dalam rangka menyikapi peralihan musim kemarau. Selain itu, masyarakat juga diimbau memeriksa tabung gas secara berkala guna mencegah terjadinya kebocoran tabung gas yang dapat memicu kebakaran.
Baca juga: BMKG Ungkap Tak Ada Fenomena Ekstrem pada Musim Kemarau 2022
Berdasarkan prakiraan musim kemarau di Indonesia tahun 2022 yang dirilis BMKG, rata-rata wilayah Jakarta sudah memasuki awal musim kemarau pada April 2022. Namun, untuk wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan akan memasuki awal musim kemarau pada Juni 2022.
Dampak dari musim kemarau dapat menyebabkan kekeringan yang mengakibatkan kelangkaan air bersih dan juga meningkatnya polusi udara.
Menurut data BPBD DKI, dalam rentang waktu lima tahun terakhir (2017-2021), musim kemarau memberikan dampak kekeringan kepada masyarakat. Bahkan, Pemprov DKI Jakarta membentuk Satgas Air Bersih pada September 2019 untuk memastikan pasokan air bersih tersedia bagi masyarakat.
(jon)