Puncak Musim Kemarau Wilayah Jakarta Diprediksi Terjadi Juli

Jum'at, 25 Maret 2022 - 13:12 WIB
loading...
Puncak Musim Kemarau Wilayah Jakarta Diprediksi Terjadi Juli
BMKG prediksi puncak musim kemarau wilayah Jakarta diprediksi terjadi Juli mendatang. Foto/Ilustrasi/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi ,dan Geofisika (BMKG) melaporkan puncak musim kemarau di sebagian wilayah DKI Jakarta akan terjadi pada bulan Juli 2022.

“Puncak prakiraan musim kemarau 2022 di wilayah DKI Jakarta pada bulan Juli meliputi wilayah Jakarta Utara, Jakarta Timur bagian utara, Jakarta pusat bagian utara, Jakarta Barat bagian utara,” kata Forecaster Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan, Yuningsih, Jumat (25/3/2022).

Yuningsih mengungkapkan puncak musim kemarau di wilayah DKI Jakarta pada bulan Agustus meliputi Jakarta Pusat kecuali bagian utara, Jakarta Timur bagian barat, Jakarta Selatan bagian tengah, timur, barat, dan utara, kemudian Jakarta Barat Barat kecuali bagian utara.

“Kemudian puncak musim pada bulan September meliputi wilayah Jakarta Timur bagian tengah, timur, tenggara, selatan, barat daya, kemudian Jakarta Selatan bagian selatan," ungkapnya.

Kondisi kemarau ini, kata Yuningsih, berdasarkan dari analisis El Nino Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD), dimana ENSO menunjukkan La Nina moderate dan berangsur menuju netral mulai dari April hingga Juni 2022.

Sedangkan IOD menunjukkan kondisi netral dan diperkirakan akan berada pada kondisi netral dan IOD mode negatif pada April hingga Agustus 2022.

Sebelumnya, BMKG juga telah merilis prakiraan musim kemarau di wilayah Indonesia yang berdasarkan luas Zona Musim (ZOM), awal musim kemarau 2022 di sebagian besar wilayah Indonesia yakni diprakirakan terjadi pada bulan Juni dan Juli 2022.

Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode 1991-2020, sebagian besar wilayah Indonesia mengalami awal musim kemarau 2022 mundur terhadap rata-ratanya 52,7%, sedangkan maju terhadap rata-ratanya 28,1% dan sama dengan rata-ratanya 19,2%.

Yuningsih pun meminta pada periode peralihan musim perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin kencang, puting beliung, petir, hujan es yang bisa terjadi pada periode tersebut dan tetap waspada dengan musim kemarau.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1450 seconds (0.1#10.140)