Marak Tawuran di Tangerang, Kak Seto: Beri Anak Ruang Ekspresi

Senin, 18 April 2022 - 11:19 WIB
loading...
Marak Tawuran di Tangerang,...
Tawuran pelajar kian marak, bahkan pelaku masih anak di bawah umur. Foto: Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia ( LPAI ) Seto Mulyadi angkat bicara terkait maraknya tawuran anak di bawah umur . Dia menyebut, dari hal ini anak-anak perlu diberi ruang untuk berekspresi.

Dia menuturkan, dengan diberinya ruang ini nantinya dapat mencegah tindak kejahatan yang dilakukan oleh anak karena ruang berekspresi dapat menyalurkan kreativitas pada masa pencarian jati dirinya.

Tak hanya itu, kata Seto, komunikasi pada ruang lingkup keluarga juga sangat dibutuhkan sebagai bentuk hak dengar keinginan anak dalam keluarga tersebut.

“Dengan perhatian ini anak merasa dekat dengan keluarga dan orang tua dapat mengawasi anaknya dengan mudah,” paparnya dalam keterangan yang diterima MNC Portal, Senin (18/4/2022).

Terlebih lagi, dia mengingatkan kembali terkait program yang pernah dicanangkan pemerintah tentang Program Indonesia Layak Anak (IDOLA), yang kemudian program ini diteruskan ke tingkat kota, kabupaten, kecamatan, RW, hingga ke keluarga.



“Dulu Bung Karno pernah mengatakan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya. Tapi kita tambahkan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai anak-anak, karena anak adalah masa depan kita,” paparnya.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Komarudin juga menyayangkan masih adanya tindak kejahatan jalanan yang dilakukan oleh anak di bawah umur. Oleh sebab itu, pihaknya mendorong kepada pemerintah daerah untuk menjadikan Kota Tangerang sebagai kota layak anak.

“Tolok ukur kita bukan lagi berapa banyak yang kami amankan (anak-anak yang terlibat dalam tindakan kejahatan), tapi kita balik lagi seberapa mampu kita untuk mencegahnya,” paparnya.

Komarudin menuturkan, penanganan jangka pendek perlu dilakukan, mengingat fenomena kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak kerap terjadi dan modusnya semakin beragam.Ia mencontohkan, mulai dari penggunaan media sosial (medsos) hingga game online yang menjadi pemicu kejahatan yang dilakukan anak pada dunia nyata.

“Perlu adanya peranan seluruh elemen masyarakat untuk membimbing pembentukan karakter anak-anak. Semua harus peduli dengan kondisi saat ini, jangan sampai anak-anak kita melakukan hal yang merugikan dirinya sendiri maupun bangsa dan negara,” ungkapnya.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2268 seconds (0.1#10.140)