Dinkes Kota Tangerang Temukan Formalin dan Boraks di Beberapa Makanan Takjil
loading...
A
A
A
TANGERANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan pengecekan berkala makanan takjil . Hasilnya ditemukan zat formalin dan boraks di beberapa item makanan.
Kegiatan ini dilakukan Pemkot Tangerang di 13 kecamatan yang dilakukan secara berkala dan dimulai pada Rabu (6/4/2022). Untuk tahap pertama pengecekan dilakukan di lima kecamatan, yakni Kecamatan Larangan, Karang Tengah, Pinang, Batuceper, dan Kecamatan Cibodas.
Kabid Kesehatan Masyarakat, Dinkes Kota Tangerang dr Indri Bevy mengungkapkan, setiap kecamatan dilakukan pengambilan 25 hingga 30 sampel takjil.
Beberapa sampel yang diambil seperti halnya soto mie, bakso, sempol, kerupuk kuning, cincau, pacar cina, kwetiau, cendol hijau dan hitam dan lumpia.
Alhasil, di hari pertama pengecekan dari beberapa sampel tersebut, Dinkes Kota Tangerang berhasil menemukan beberapa kandungan zat berbahaya seperti formalin dan boraks.
"Pada hari pertama kemarin, hasilnya kita temukan beberapa kandungan formalin dan boraks,” paparnya dalam keterangan tertulis, Kamis (7/4/2022).
Dari hasil pengujian makanan yang mengandung formalin terdapat pada makanan seperti mi kuning basah di soto mie. Sedangkan makanan yang mengandung boraks sendiri ada pada makanan cincau hijau dan kwetiau.
Dari hal ini Dinkes Kota Tangerang pun lakukan upaya persuasif sekaligus tindak edukasi ke para pedagang yang kedapati mengandung zat berbahaya pada barang dagangannya.
"Dinkes akan mengedukasi bahaya terparah akan kandungan kimia yang mereka pakai. Selain itu, Dinkes juga akan memberikan pemaparan jenis-jenis bahan pengganti yang aman atau layak dikonsumsi oleh konsumen," ungkapnya.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dan cerdas membeli makanan takjil.
"Jangan terpengaruh atau tergiur dengan warna yang terlalu cerah atau tekstur yang dirasa terlalu kenyal. Karena biasanya yang seperti itulah yang patut dicurigai," tandasnya.
Kegiatan ini dilakukan Pemkot Tangerang di 13 kecamatan yang dilakukan secara berkala dan dimulai pada Rabu (6/4/2022). Untuk tahap pertama pengecekan dilakukan di lima kecamatan, yakni Kecamatan Larangan, Karang Tengah, Pinang, Batuceper, dan Kecamatan Cibodas.
Kabid Kesehatan Masyarakat, Dinkes Kota Tangerang dr Indri Bevy mengungkapkan, setiap kecamatan dilakukan pengambilan 25 hingga 30 sampel takjil.
Beberapa sampel yang diambil seperti halnya soto mie, bakso, sempol, kerupuk kuning, cincau, pacar cina, kwetiau, cendol hijau dan hitam dan lumpia.
Alhasil, di hari pertama pengecekan dari beberapa sampel tersebut, Dinkes Kota Tangerang berhasil menemukan beberapa kandungan zat berbahaya seperti formalin dan boraks.
"Pada hari pertama kemarin, hasilnya kita temukan beberapa kandungan formalin dan boraks,” paparnya dalam keterangan tertulis, Kamis (7/4/2022).
Dari hasil pengujian makanan yang mengandung formalin terdapat pada makanan seperti mi kuning basah di soto mie. Sedangkan makanan yang mengandung boraks sendiri ada pada makanan cincau hijau dan kwetiau.
Dari hal ini Dinkes Kota Tangerang pun lakukan upaya persuasif sekaligus tindak edukasi ke para pedagang yang kedapati mengandung zat berbahaya pada barang dagangannya.
"Dinkes akan mengedukasi bahaya terparah akan kandungan kimia yang mereka pakai. Selain itu, Dinkes juga akan memberikan pemaparan jenis-jenis bahan pengganti yang aman atau layak dikonsumsi oleh konsumen," ungkapnya.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dan cerdas membeli makanan takjil.
"Jangan terpengaruh atau tergiur dengan warna yang terlalu cerah atau tekstur yang dirasa terlalu kenyal. Karena biasanya yang seperti itulah yang patut dicurigai," tandasnya.
(thm)