Pemkot Jaksel Jadikan Perumahan Duta Pondok Indah Role Model Smart City

Sabtu, 02 April 2022 - 11:47 WIB
loading...
Pemkot Jaksel Jadikan Perumahan Duta Pondok Indah Role Model Smart City
Plt Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Ali Murthadho meresmikan bank sampah di Perumahan Duta Pondok Indah.Foto/SINDOnews/Ari Sandita Murti
A A A
JAKARTA - Plt Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Ali Murthadho meresmikan bank sampah di Perumahan Duta Pondok Indah. Kegiatan tersebut sekaligus kerja sama penerapan smart city terkait pembayaran iuran warga dengan system cashless di Pondok Pinang, Kebayoran Lama.

Ali menuturkan persoalan sampah merupakan masalah yang rumit. Pada beberapa negara, persoalan sampah berdampak pada tingginya biaya operasional."Ditambah di Indonesia tentunya kebiasaan warganya harus diubah. Tidak bisa pemerintahan saja tapi butuh stakeholder. Konsep kolaborasi dari Pak Gubernur, menggandeng semua NGO untuk perubahan, karena memang kita butuh itu," ujarnya, Sabtu (2/4/2022).

Dengan kerja sama yang dijalin bersama Bank BNI 46, Ali menuturkan, dukungannya demi perubahan yang lebih baik. Ali juga mengapresiasi inovasi yang dilakukan pihak RW 14 untuk sadar dalam pengelolaan sampah.

"Di mulai dari sini, mari tularkan ke RW lain," ujarnya.
Ketua RW 014, Anton mengatakan, mewujudkan konsep smart city harus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak."Iuran warga saat itu masih tunai, kita mikir kok tidak mencerminkan Ibu Kota yang katanya mau menjadi smart city yang membangun cashless. Kenapa iuran warga begitu sulit. Kalau setiap warga bisa scan barcode dan bayar iuran, pasti akan memudahkan kami untuk membayar kebutuhan masing-masing," katanya.

Anton menjelaskan, metode Quick Response Indonesia Standart (QRIS)yang diboyong Bank BNI mempermudah warga untuk bertransaksi. "Dengan aplikasi yang disuport oleh berbagai platform permbayaran dan uang digital, warga saya jadi mudah untuk bertransaksi. Dan mereka makin sadar jika sampah yang dihasilkan ternyata mempunyai nilai rupiah," ucapnya.

Dampak positif dari kehadiran sistem tersebut disebutnya, kini warga merasa peduli dengan adanya sampah an organik. Terlebih penyetoran ke Bank Sampah sudah dibuatkan jadwal oleh pengurus RW.

"Untuk sampah yang disetor itu an-organik. Karena yang organik terkendala bau dan tempat juga. Makanya setiap dua minggu sekali warga bisa menyetorkan sampahnya ke sini. Nah tentunya ada nilainya juga dari jumlah sampah yang dibuang," jelasnya.

Solusi tersebut diakui Anton banyak mendapatkan respons positif, bahkan warga di luar perumahan banyak yang menyetorkan sampahnya ke tempatnya. "Setiap kali setor sampah itu jumlahnya bisa setengah ton. Dan warga yang datang dari berbagai lokasi, tidak hanya penghuni perumahan saja,"tuturnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1844 seconds (0.1#10.140)