Tanpa Sebab, Ketua RT di Palmerah Ditusuk Remaja hingga Tewas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua RT 04/06 Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, Jazuli (52) tewas ditusuk oleh warganya bernama Resdi (25) di dekat rumahnya pada Rabu (17/6/2020). Belum tahu pasti penyebab penusukan itu.
Mila (42), warga Kota Bambu Utara mengatakan, kejadian bermula saat dirinya bersama ibu-ibu tengah ngerumpi menjelang sore. Saat itu Resdi mendatanginya dan mencari Jazuli. “Kita bilang enggak ada. Eh tiba-tiba pak RT jatuh penuh darah,” ujar Mila.
Hanya sekitar 20 meter, dia menyaksikan punggung kanan Jazuli mengucurkan darah. Jazuli pun roboh dan berupaya menahan serangan menggunakan sepeda kecil milik warga. Ibu-ibu kemudian teriak sehingga mengundang perhatian. (Baca juga: Limbah Medis Diduga Bekas Covid-19 Dibuang ke Sungai Cisadane)
Warga lainnya, Herman (47) yang sedang tiduran di lantai dua rumahnya sempat mendengar teriakan ibu-ibu. Dia keluar rumah dan melihat Jazuli merintih kesakitan menahan serangan Resdi. Sembari meminta pertolangan warga lainnya, Herman menahan Resdi yang membawa pisau penuh darah. “Pak RT sudah roboh dan darahnya terus keluar,” kata Herman.
Warga lalu berdatangan untuk membantu dirinya menahan Resdi. Sementara, Jazuli langsung dibawa ke IGD RS Pelni Petamburan. Sayang, nyawanya tak terselamatkan saat dalam perjalanan.
Kapolsek Palmerah Kompol Supriyanto menuturkan untuk mengetahui penyebab kematian, pihaknya telah membawa jenazah ke RS Polri Kramatjati untuk diautopsi. “Kami masih selidiki motif penusukan itu,” ucapnya. (Baca juga: Pelaku Pemerkosaan OR Bertambah Jadi 8 Orang)
Mila (42), warga Kota Bambu Utara mengatakan, kejadian bermula saat dirinya bersama ibu-ibu tengah ngerumpi menjelang sore. Saat itu Resdi mendatanginya dan mencari Jazuli. “Kita bilang enggak ada. Eh tiba-tiba pak RT jatuh penuh darah,” ujar Mila.
Hanya sekitar 20 meter, dia menyaksikan punggung kanan Jazuli mengucurkan darah. Jazuli pun roboh dan berupaya menahan serangan menggunakan sepeda kecil milik warga. Ibu-ibu kemudian teriak sehingga mengundang perhatian. (Baca juga: Limbah Medis Diduga Bekas Covid-19 Dibuang ke Sungai Cisadane)
Warga lainnya, Herman (47) yang sedang tiduran di lantai dua rumahnya sempat mendengar teriakan ibu-ibu. Dia keluar rumah dan melihat Jazuli merintih kesakitan menahan serangan Resdi. Sembari meminta pertolangan warga lainnya, Herman menahan Resdi yang membawa pisau penuh darah. “Pak RT sudah roboh dan darahnya terus keluar,” kata Herman.
Warga lalu berdatangan untuk membantu dirinya menahan Resdi. Sementara, Jazuli langsung dibawa ke IGD RS Pelni Petamburan. Sayang, nyawanya tak terselamatkan saat dalam perjalanan.
Kapolsek Palmerah Kompol Supriyanto menuturkan untuk mengetahui penyebab kematian, pihaknya telah membawa jenazah ke RS Polri Kramatjati untuk diautopsi. “Kami masih selidiki motif penusukan itu,” ucapnya. (Baca juga: Pelaku Pemerkosaan OR Bertambah Jadi 8 Orang)
(jon)