BIN Rapid Test di Pasar Cibinong, Empat Orang Reaktif
loading...
A
A
A
BOGOR - Pasar masih menjadi titik rawan penyebaran Covid-19 . Rapid test Badan Intelijen Negara (BIN) di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor menemukan 4 orang reaktif Covid-19.
Dalam kegiatan ini, BIN menyediakan 1.000 alat rapid test dan menerjunkan dua unit mobil laboratorium PCR test untuk swab test yang hasilnya akan langsung keluar dalam waktu 5 jam. Dari data informasi pada pukul 10.30 WIB, rapid test massal ini sudah diikuti 175 peserta. Sebanyak 4 orang dinyatakan reaktif terhadap Covid-19 dan akan dilanjutkan dengan swab test. (Baca juga:Pasar Jadi Kluster Baru Covid-19, DKI Tutup Belasan Pasar Tradisional)
“Kegiatan ini merupakan salah satu sumbangsih nyata BIN bekerja sama dengan pemerintah kota dan kabupaten di wilayah Indonesia untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Mudah-mudahan upaya ini dapat membuahkan hasil,” kata Staf Khusus KaBIN Mayjen TNI (Purn) Neno Hamriono di Pasar Cibinong, Rabu (17/6/2020).
Neno mengatakan rapid test ini merupakan instruksi dari Kepala BIN, Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan sebagai deteksi awal penanganan wabah Covid-19 di Kabupaten Bogor. Rapid test ini merupakan kerja sama BIN, Pemerintah Kabupaten Bogor, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, unsur TNI dan Polri yang ada di wilayah Kabupaten Bogor.
Ia menegaskan BIN akan terus mencari titik-titik episentrum di wilayah-wilayah yang masuk dalam zona merah, salah satunya pasar. Dengan adanya rapid test massal ini, lanjutnya, BIN dan Pemkab Bogor dapat mengetahui kluster-kluster baru penyebaran wabah Covid-19. (Baca juga: Cluster Covid-19 Tumbuh di Beijing, China Aktifkan Mode Darurat Perang)
“Antusiasme masyarakat Cibinong cukup tinggi dan rapid test ini dilakukan memang di tempat-tempat konsentrasi masyarakat, salah satunya pasar,” ujarnya. (Lihat grafis: Siswa Sekolah di 429 Daerah Wajib Belajar dari Rumah)
Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin mengapresiasi rapid test massal yang dilakukan BIN di wilayahnya. Ia menegaskan rapid test massal yang digelar BIN ini membantu Pemkab Bogor dalam mengidentifikasi penyebaran awal Covid-19 di wilayah tersebut.
"Wilayah pasar akhir-akhir ini menjadi kluster baru di beberapa wilayah. Seperti diketahui, Pasar Cileungsi juga cukup besar potensinya. Di sini (Pasar Tohaga, Cibinong) juga kami khawatir untuk potensi penyebarannya. Untuk itu, kami dan BIN langsung gerak cepat untuk melaksanakan tes massal ini,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ade menambahkan, terdapat 30 pasar di Kabupaten Bogor yang harus didata para pedagangnya. Satu per satu dari 30 pasar tersebut akan dilakukan Rapid Test massal.
Ia berharap rapid test massal yang dibantu oleh BIN ini juga digelar pasar-pasar lain ada di Kabupaten Bogor. “Mudah-mudahan dengan upaya yang kami lakukan bersama-sama, kami bisa menurunkan angka positif dengan tracking yang cepat dan tepat,” tuturnya.
Sebelumnya BIN gencar menggelar rapid test dan swab test massal di sejumlah lokasi baik di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. BIN juga bergerak ke sejumlah wilayah lainnya yang menjadi zona merah seperti Surabaya, Jawa Timur dan sekitarnya.
Dalam kegiatan ini, BIN menyediakan 1.000 alat rapid test dan menerjunkan dua unit mobil laboratorium PCR test untuk swab test yang hasilnya akan langsung keluar dalam waktu 5 jam. Dari data informasi pada pukul 10.30 WIB, rapid test massal ini sudah diikuti 175 peserta. Sebanyak 4 orang dinyatakan reaktif terhadap Covid-19 dan akan dilanjutkan dengan swab test. (Baca juga:Pasar Jadi Kluster Baru Covid-19, DKI Tutup Belasan Pasar Tradisional)
“Kegiatan ini merupakan salah satu sumbangsih nyata BIN bekerja sama dengan pemerintah kota dan kabupaten di wilayah Indonesia untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Mudah-mudahan upaya ini dapat membuahkan hasil,” kata Staf Khusus KaBIN Mayjen TNI (Purn) Neno Hamriono di Pasar Cibinong, Rabu (17/6/2020).
Neno mengatakan rapid test ini merupakan instruksi dari Kepala BIN, Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan sebagai deteksi awal penanganan wabah Covid-19 di Kabupaten Bogor. Rapid test ini merupakan kerja sama BIN, Pemerintah Kabupaten Bogor, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, unsur TNI dan Polri yang ada di wilayah Kabupaten Bogor.
Ia menegaskan BIN akan terus mencari titik-titik episentrum di wilayah-wilayah yang masuk dalam zona merah, salah satunya pasar. Dengan adanya rapid test massal ini, lanjutnya, BIN dan Pemkab Bogor dapat mengetahui kluster-kluster baru penyebaran wabah Covid-19. (Baca juga: Cluster Covid-19 Tumbuh di Beijing, China Aktifkan Mode Darurat Perang)
“Antusiasme masyarakat Cibinong cukup tinggi dan rapid test ini dilakukan memang di tempat-tempat konsentrasi masyarakat, salah satunya pasar,” ujarnya. (Lihat grafis: Siswa Sekolah di 429 Daerah Wajib Belajar dari Rumah)
Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin mengapresiasi rapid test massal yang dilakukan BIN di wilayahnya. Ia menegaskan rapid test massal yang digelar BIN ini membantu Pemkab Bogor dalam mengidentifikasi penyebaran awal Covid-19 di wilayah tersebut.
"Wilayah pasar akhir-akhir ini menjadi kluster baru di beberapa wilayah. Seperti diketahui, Pasar Cileungsi juga cukup besar potensinya. Di sini (Pasar Tohaga, Cibinong) juga kami khawatir untuk potensi penyebarannya. Untuk itu, kami dan BIN langsung gerak cepat untuk melaksanakan tes massal ini,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ade menambahkan, terdapat 30 pasar di Kabupaten Bogor yang harus didata para pedagangnya. Satu per satu dari 30 pasar tersebut akan dilakukan Rapid Test massal.
Ia berharap rapid test massal yang dibantu oleh BIN ini juga digelar pasar-pasar lain ada di Kabupaten Bogor. “Mudah-mudahan dengan upaya yang kami lakukan bersama-sama, kami bisa menurunkan angka positif dengan tracking yang cepat dan tepat,” tuturnya.
Sebelumnya BIN gencar menggelar rapid test dan swab test massal di sejumlah lokasi baik di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. BIN juga bergerak ke sejumlah wilayah lainnya yang menjadi zona merah seperti Surabaya, Jawa Timur dan sekitarnya.
(poe)