Pasar Jadi Kluster Baru Covid-19, DKI Tutup Belasan Pasar Tradisional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasar tradisional menjadi klaster baru penularan virus corona di DKI Jakarta. Perumda Pasar Jaya mencatat sebanyak 51 pedagang terinfeksi wabah corona berdasarkan hasil rapid test dan swab yang digelar di 19 pasar tradisional.
Dirut Perumda Pasar Jaya Arief Nasruddin menegaskan 19 pasar tersebut ditutup selama tiga hari setelah diketahui 51 pedagangnya positif corona. “Ini sebagai langkah memutus rantai penyebaran pandemi. Mereka yang positif diisolasi mandiri. Selama pasar tutup, kami lakukan penyemprotan," kata Arief, kemarin.
Menurut dia, pihaknya akan menerapkan traffic flow untuk akses masuk ke setiap pasar yang ada di Ibu Kota. Selain itu, pasar juga akan disiapkan tempat pencuci tangan, hingga hand sanitizer. Bagi para pengunjung dan pedagang juga akan diawasi secara ketat khususnya bagi mereka yang tidak menggunakan masker. "Bagi konsumen yang melanggar terpaksa kita keluarkan dari pasar. Misalnya yang tidak memakai masker," pungkasnya. (Baca: Pedagang Positif Covid19, Pasar Kupang Gunung Ditutup)
Rabu (10/6/2020) lalu, petugas Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat menggelar rapid test di Pasar Palmerah. Total ada sebanyak 80 orang yang mengikuti tes kesehatan tersebut terdiri dari pedagang, staf pengelola pasar, petugas kebersihan dan keamanan.
Kepala Pasar Slipi Ahmad Subhan menyebut langkah ini dilakukan untuk memutus penularan virus corona baik kepada pelanggan maupun pedagang. Sebab, beberapa kasus di daerah lain mencuat banyak pedagang yang dinyatakan positif Covid-19 dan mereka masih nekad berjualan. “Pasar menjadi klaster baru penyebaran baru corona karena itu kami langsung menggelar rapid test," kata Ahmad.
Hingga kemarin jumlah kasus positif Covid-19 di Jakarta bertambah sebanyak 129 sehingga akumulatif kasus positif di Ibu Kota sebanyak 8.552 kasus. Dari jumlah tersebut, 3.664 orang diantaranya dinyatakan telah sembuh. (Baca: Jalani Swab Test, Seorang Pedagang di Pasar Obor Cijantung Positif Covid-19)
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Fify Mulyani memaparkan, terdapat penambahan jumlah kasus positif sebanyak 129 kasus sehingga jumlah keseluruhan kasus positif menjadi 8.552 kasus. Dari jumlah tersebut, 3.664 orang dinyatakan sembuh, sedangkan 555 orang meninggal dunia. “Sampai hari ini (kemarin) 1.446 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 2.887 orang melakukan self isolation di rumah," kata Fify.
Dia menjelaskan, hingga saat ini sudah 173.558 orang yang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif 4%. Rinciannya 6.432 orang dinyatakan reaktif dan 167.126 orang non-reaktif. Untuk kasus positif ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.
"Bagi masyarakat kami imbau untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, dan menjaga jarak antarorang minimal 1,5 - 2 meter," imbaunya.
Tenaga Medis Diusir
Dirut Perumda Pasar Jaya Arief Nasruddin menegaskan 19 pasar tersebut ditutup selama tiga hari setelah diketahui 51 pedagangnya positif corona. “Ini sebagai langkah memutus rantai penyebaran pandemi. Mereka yang positif diisolasi mandiri. Selama pasar tutup, kami lakukan penyemprotan," kata Arief, kemarin.
Menurut dia, pihaknya akan menerapkan traffic flow untuk akses masuk ke setiap pasar yang ada di Ibu Kota. Selain itu, pasar juga akan disiapkan tempat pencuci tangan, hingga hand sanitizer. Bagi para pengunjung dan pedagang juga akan diawasi secara ketat khususnya bagi mereka yang tidak menggunakan masker. "Bagi konsumen yang melanggar terpaksa kita keluarkan dari pasar. Misalnya yang tidak memakai masker," pungkasnya. (Baca: Pedagang Positif Covid19, Pasar Kupang Gunung Ditutup)
Rabu (10/6/2020) lalu, petugas Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat menggelar rapid test di Pasar Palmerah. Total ada sebanyak 80 orang yang mengikuti tes kesehatan tersebut terdiri dari pedagang, staf pengelola pasar, petugas kebersihan dan keamanan.
Kepala Pasar Slipi Ahmad Subhan menyebut langkah ini dilakukan untuk memutus penularan virus corona baik kepada pelanggan maupun pedagang. Sebab, beberapa kasus di daerah lain mencuat banyak pedagang yang dinyatakan positif Covid-19 dan mereka masih nekad berjualan. “Pasar menjadi klaster baru penyebaran baru corona karena itu kami langsung menggelar rapid test," kata Ahmad.
Hingga kemarin jumlah kasus positif Covid-19 di Jakarta bertambah sebanyak 129 sehingga akumulatif kasus positif di Ibu Kota sebanyak 8.552 kasus. Dari jumlah tersebut, 3.664 orang diantaranya dinyatakan telah sembuh. (Baca: Jalani Swab Test, Seorang Pedagang di Pasar Obor Cijantung Positif Covid-19)
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Fify Mulyani memaparkan, terdapat penambahan jumlah kasus positif sebanyak 129 kasus sehingga jumlah keseluruhan kasus positif menjadi 8.552 kasus. Dari jumlah tersebut, 3.664 orang dinyatakan sembuh, sedangkan 555 orang meninggal dunia. “Sampai hari ini (kemarin) 1.446 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 2.887 orang melakukan self isolation di rumah," kata Fify.
Dia menjelaskan, hingga saat ini sudah 173.558 orang yang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif 4%. Rinciannya 6.432 orang dinyatakan reaktif dan 167.126 orang non-reaktif. Untuk kasus positif ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.
"Bagi masyarakat kami imbau untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, dan menjaga jarak antarorang minimal 1,5 - 2 meter," imbaunya.
Tenaga Medis Diusir