Ngeri! Markas Brimob Diserbu Pemberontak yang Menyamar Pasukan Resimen Pelopor
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pertengahan tahun 1961 markas Brimob Kompi 5116 di Medangara, Kuala Simpang Aceh begitu mencekam. Pagi itu, Pasukan Tentara Islam Indonesia (TII) Daud Beureuh menyerang menggunakan strategi yang amat berani yakni menyamar sebagai anggota Resimen Pelopor Brigade Mobil.
Sebagaimana dikisahkan dalam buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, Januari 2013, gerombolan pemberontak memakai truk yang sudah dicat menyerupai truk militer lengkap dengan bendera Merah Putih dan lambang Brimob.
Seragam yang dikenakan pasukan TII juga sama dengan Brimob lengkap helm tempur. Seragam Brimob waktu itu mirip seragam TNI yaitu hijau hanya lebih muda.
Baca juga: Mantan Kapolri Menangis, Pasukan Resimen Pelopor Brimob Keheranan
Petugas Brimob yang berada di pintu penjagaan tidak menyangka bahwa pagi itu adalah hari terakhir dalam hidup mereka. Ketika gerombolan pemberontak penyerbu sudah mendekat barulah petugas jaga menyadari bahwa mereka bukan anggota Brimob. Sayang, kesadaran itu datang terlambat.
Musuh keburu membidikkan senjata dan menembak. Situasi menjadi kacau karena terjadi tembak-menembak dalam jarak dekat.
Pasukan Ranger Kompi 5994 dalam Operasi Militer menumpas DI/TII Aceh tahun 1961. Foto: Koleksi penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan
Mereka yang selamat pagi itu adalah yang sedang mandi, mencuci, dan buang air di sungai terdekat. Para prajurit Brimob ini terkejut mendengar suara tembakan gencar di markas kompi.
Mereka langsung mengambil senjata dan berlari menuju markas. Pemandangan yang dilihat sangat mengerikan. Banyak anggota Brimob 5116 yang terbunuh karena pagi itu mereka sedang bersiap untuk sarapan.
Para penembak bren yang sedang di sungai segera mencari posisi menembak. Namun, mereka bingung lantaran musuh menggunakan seragam yang sama, sementara posisi musuh bercampur dengan kawan-kawan mereka.
Penembak bren baru yakin menembak sasaran ketika musuh mundur. Namun, gerombolan TII adalah pasukan terlatih bertempur menghadapi Belanda sehingga gerakan mundur mereka disertai tembakan yang menyulitkan penembak bren.
Dalam penyerbuan tersebut, Brimob Kompi 5116 kehilangan hampir 40 persen kekuatannya. Sementara, hanya belasan orang dari pihak TII yang berhasil ditewaskan. Hari itu benar-benar kemenangan besar bagi pasukan TII.
Sebagaimana dikisahkan dalam buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, Januari 2013, gerombolan pemberontak memakai truk yang sudah dicat menyerupai truk militer lengkap dengan bendera Merah Putih dan lambang Brimob.
Seragam yang dikenakan pasukan TII juga sama dengan Brimob lengkap helm tempur. Seragam Brimob waktu itu mirip seragam TNI yaitu hijau hanya lebih muda.
Baca juga: Mantan Kapolri Menangis, Pasukan Resimen Pelopor Brimob Keheranan
Petugas Brimob yang berada di pintu penjagaan tidak menyangka bahwa pagi itu adalah hari terakhir dalam hidup mereka. Ketika gerombolan pemberontak penyerbu sudah mendekat barulah petugas jaga menyadari bahwa mereka bukan anggota Brimob. Sayang, kesadaran itu datang terlambat.
Musuh keburu membidikkan senjata dan menembak. Situasi menjadi kacau karena terjadi tembak-menembak dalam jarak dekat.
Pasukan Ranger Kompi 5994 dalam Operasi Militer menumpas DI/TII Aceh tahun 1961. Foto: Koleksi penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan
Mereka yang selamat pagi itu adalah yang sedang mandi, mencuci, dan buang air di sungai terdekat. Para prajurit Brimob ini terkejut mendengar suara tembakan gencar di markas kompi.
Mereka langsung mengambil senjata dan berlari menuju markas. Pemandangan yang dilihat sangat mengerikan. Banyak anggota Brimob 5116 yang terbunuh karena pagi itu mereka sedang bersiap untuk sarapan.
Para penembak bren yang sedang di sungai segera mencari posisi menembak. Namun, mereka bingung lantaran musuh menggunakan seragam yang sama, sementara posisi musuh bercampur dengan kawan-kawan mereka.
Penembak bren baru yakin menembak sasaran ketika musuh mundur. Namun, gerombolan TII adalah pasukan terlatih bertempur menghadapi Belanda sehingga gerakan mundur mereka disertai tembakan yang menyulitkan penembak bren.
Dalam penyerbuan tersebut, Brimob Kompi 5116 kehilangan hampir 40 persen kekuatannya. Sementara, hanya belasan orang dari pihak TII yang berhasil ditewaskan. Hari itu benar-benar kemenangan besar bagi pasukan TII.